Share

Bab 70

"Maaf, Mbak. Farzan nggak bisa."

Aku menoleh pada lelakiku. Dia tersenyum sangat manis saat pandangan kami bertemu.

Aku segera mengalihkan pandangan karena ingin melihat ekspresi iparku itu.

Wajah Mbak Diana ditekuk. Dia melirikku tak suka.

"Kamu takut sama Sarah, Zan? Jadi laki-laki kok takut banget sama istri. Mbak cuma minta tolong jemputkan Liana, loh. Bukan yang lainnya. Kamu juga, Rah! Pelit banget sih. Liana nggak akan ngerebut suamimu, kok!" sungut Mbak Diana, jengkel.

"Ya, sudah. Kalau begitu minta saja sama Amri. Dia juga nggak akan ganggu Liana, kok walau nomor telpon dikasih ke dia. Kalau Mbak nggak percaya, nanti aku deh yang bilang sama Amri."

Mbak Diana cembetut. Bibirnya ia kerucutkan.

"Jadi, kamu nggak mau ini, Zan?" tanyanya memastikan.

Mas Farzan menggeleng dengan sangat yakin.

Mbak Diana langsung membalikkan badan seraya menghentak-hentakkan kakinya.

"Kok ada, ya, manusia seperti Mbak Diana?" Aku menggelengkan kepala mengingat kelakuan wanita itu.

"Ya, ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status