Share

Bab 69

"Pak Aman sudah pensiun. Sekarang Nak Amri yang akan bekerja menggantikan Ayahnya. Ayo, berkenalan dulu dengan Nak Amri," ucap Ibu saat kami berada di ruang tamu. 

Lelaki muda berperawakan tinggi itu tersenyum seraya menjabat tangan kami satu persatu.

Mas Farzan yang berada tepat di sampingku dengan sengaja menyenggol lenganku saat tangan Amri bersentuhan denganku. Raut wajah tidak suka ia tampilkan secara terang-terangan di sana. 

"Ada apa?" bisikku saat Amri beralih ke tangan yang lainnya. 

"Jangan lama-lama. Aku tak suka," sahutnya juga berbisik.

Sepertinya Mas Farzan cemburu dengan Amri. Alamat tidak boleh pergi tanpa dia nih. 

Aku mengulas senyum seraya bergelayut manja di lengannya. Mas Farzan tersenyum manis seraya mengacak rambutku asal.

***

"Hati-hati, Zan! Amri itu masih muda dan lumayan tampan. Jangan biasakan Sarah pergi hanya berdua dengan Amri saja. Takutnya, kamu ditikung oleh supirmu sendiri

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status