Share

Bab 72

Ia melewatiku dan menuju kamar Ibu. 

Tok! 

Tok! 

"Bu, ini Diana!" ujar iparku memberi tahu. 

Tak perlu disebutkan namanya, ibu pasti tahu kalau yang datang adalah dia. Ibu pasti sudah sangat mengenal suara menantu pertamanya itu. 

'Cklek!'

"Ada, apa?" tanya Ibu, juga ketus. 

Wajah Ibu juga terlihat tidak suka pada Mbak Diana. 

Tidak ada senyum, ataupun sekedar basa-basi yang keluar dari mulut Ibu. 

"Ibu pulang dari rumah saudara, apa nggak bawa oleh-oleh untuk Diana dan anak-anak? Biasanya Ibu kan paling sering bawa oleh-oleh untuk kami." Mbak Diana celingukan dan seperti ingin mengintip kamar Ibu. Ia melihat ke arah belakang Ibu, bolak-balik. 

"Nggak ada!" sahut Ibu ketus. 

"Kamu aja kalau pergi nggak pernah bawa oleh-oleh untuk Ibu. Lah kok seenaknya minta dibawakan oleh-oleh. Kalau pingin dibawakan buah tangan tuh, kamu kasih uangnya. Jangan malah uang ng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status