Share

Bab 76

"Kemarin, saat Ibu bawa ke rumah sakit, katanya Bapakmu butuh biaya dua ratus juta. Tolong lah Sarah. Minta lah pada mertuamu untuk membantu Bapakmu," imbuhnya berurai air mata.

Dasar, tak tahu malu!

Apa dia lupa dengan kejadian beberapa tahun silam?

Ya, kejadian yang sama saat aku meminta uang pada Bapak untuk membeli obat, tapi tidak dipedulikan.

Rasa sakit di hatiku, sampai hari ini masih terasa. Aku tidak bisa melupakan apa yang telah terjadi padaku.

Di sia-siakan Bapak. Tidak disukai Nenek. Dan masih banyak lagi perlakuan mereka yang membekas di hati dan kenangannya tak akan bisa hilang dari ingatan.

Ibarat luka, bagian yang terluka mungkin saja sudah sembuh dan mengering. Namun, bekas lukanya tetap masih ada dan tidak bisa dihilangkan.

"Maaf, Bu. Aku tidak berani meminta Ibu mertua membiayai Bapak. Jadi, aku tidak bisa membantu kalian," tolakku, langsung tanpa basa-basi.

Wajah Ibu terlihat kecewa. Air mata semakin deras mengalir.

Ibu luruh ke lantai. Memeluk lututku dan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status