Share

Bab 61

"Halah, muna-"

"Diam Neni. Mama sedang bicara. Kami sebaiknya diam saja."

"Ma, Neni mana bisa diam. Enak saja Nenek memberikan semua warisannya pada Sarah. Neni adalah cucu kesayangannya. Sudah pasti seluruh harta Nenek akan jatuh ke tangan Neni, bukan dia!" Mbak Neni menunjukku. 

"Aku juga tak menginginkan harta warisan itu, Mbak! Ambil semuanya kalau kau mau!"

"Dasar sombong! Yang mau ngasih kamu juga siapa?"

"Diam lah Neni! Mama belum selesai! Kamu itu, cuma bikin gaduh aja bisanya!" omel Sang Ibu, sengit. 

"Jadi, kau benar-benar tak mau semua warisan Ibuku?" tanya Bude Arum. 

"Tidak! Aku tidak serakah seperti ... " Aku sengaja menggantung kalimatku. 

Bude Arum melirikku sinis. 

"Baiklah kalau kau tak mau, maka aku yang akan membaginya."

"Suamiku adalah anak laki-laki, Mbak. Jadi, dia lah yang akan mendapatkan bagian lebih banyak," celetuk Ibu tiriku. 

Pandangan Bude Arum be

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status