Share

Bab 30

Bapak berjalan tanpa mau bersalaman terlebih dahulu pada Nenek ataupun aku. Ia melewati Nenek dan aku begitu saja menuju pintu penghubung. Setelah melewatinya, Bapak  duduk di samping penghulu.

Sedangkan Ibu tiriku, Ia hanya berdiri di depan pintu sambil melihat ke sekeliling. 

Sejak datang, Ia tidak mau menyalami kami. Bahkan Nenek sebagai mertuanya saja, ia tidak mau menjabat tangannya.

Apakah menantu seperti dia yang Nenek inginkan? Dulu, ibuku katanya penurut. Tapi, hanya karena fitnah dari Bude Arum, semua jadi membencinya. Dan sekarang, menantu yang tidak tahu sopan santun, Nenek malah mendiamkannya.

"Acaranya akan dimulai, sekarang kita duduk," ucap Bi Nining menyadarkanku dari lamunan. Meski sejak tadi ia mendengar perdebatan Nenek dan Bapak, Bi Nining tidak ikut mengomentari. Ia hanya diam menonton mereka. 

Aku dan Bi Nining berjalan mendekat. Kami duduk tepat di belakang Bapak.

Dari sini, aku bisa melihat wajah tegan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Norashikin Karmidi
cerita mantap
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status