Share

Bab 38

"Mas, belum pernah makan handuk yang habis untuk ngupil?" tanyaku, tajam. 

Mas Farzan menggeleng dengan cepat. Dia juga menarik sudut kanan bibirnya, seperti orang yang merasa jijik. 

"Mau nyoba? Kebetulan Sarah, habis ngupil ini," ucapku seraya menyodorkan handuk di tangan. 

Mas Farzan memundurkan tubuhnya, hingga ia nyebur ke dalam bak kosong.

"Aarrkkhh! Sarah ... Menjauh!" teriaknya, dengan tangan dan kaki bergerak mengusirku. 

Hahahaha. Ternyata lelaki macho ini, jijik sama upil. Awas saja kalau berani mengerjaiku. Akan aku balas pakai upil, kamu Mas. 

"Jadi, sekarang siapa duluan yang mandi?" tanyaku, saat sudah berhenti mengganggunya.

"Kamu sajalah. Saya, mau lihat paket," jawabnya. Mas Farzan bergegas meninggalkanku sendirian di kamar mandi. 

Akhirnya, aku bisa bernapas lega, selamat. 

Aku mengunci rapat-rapat pintu kamar mandi. Pokoknya, aku nggak mau kecolongan lagi. Aku harus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status