Share

4. Ingatan Orion (1)

last update Last Updated: 2024-10-08 23:28:48

Berpuluh-puluh pasang mata mengarah pada sosok Orion dan Harry yang barusan keluar dari pintu dungeon. Tatapan yang mengarah pada mereka berdua mencerminkan banyak emosi yang bercampur aduk. Sedih, marah, kecewa, serta penuh tidak terima menjadi satu. Deru tangis yang berasal dari warga sipil yang kehilangan anggota keluarganya dalam dungeon pun kembali pecah. Suaranya begitu berisik.

Kekacauan terjadi. Tidak sedikit dari mereka semakin ingin bergerak mendekat —memaksa barikade yang dibentuk oleh grup orang berpakaian hitam mundur dan memberikan jalan kepada mereka. Yang mereka lakukan tentu akan berhasil kalau bukan karena orang-orang berpakaian serba hitam yang menjaga portal dungeon sangat kuat dan memaksa mereka untuk diam di tempat. Orang-orang berpakaian hitam melindungi dua remaja laki-laki itu di belakang tubuh mereka.

“Katakan padaku… apakah kau melihat ayahku? Katakan padaku?!!!”

“Aku ingin kakakku kembali. Kumohon, Tuan muda, beritahu kami kebenarannya!”

Teriakan demi teriakan yang penuh akan tuntutan terus terdengar. Orion yang masih berdiri di belakang orang-orang berpakaian serba hitam tetap bergeming di tempat, dia melihat pemandangan yang tersaji di hadapannya dengan tatapan mata dingin, bahkan emosi yang terpatri di wajah tampannya masih mengisyaratkan ketenangan yang ia miliki. Rasanya seperti dewa yang berada dalam puncak tinggi tengah mengawasi mortal di bawanya tanpa penuh perasaan.

“Orion, mereka adalah anggota keluarga dari tim ekspedisi yang menjelajahi dungeon,” gumam Harry. Suaranya terdengar begitu lemah, bahkan beberapa kali ia berjengit karena lukanya terbuka akibat pergerakan yang dilakukannya. “Mereka… terlihat marah.”

Berbeda dengan Orion yang masih tenang seperti pohon besar yang diam di tempat ketika diterpa oleh angin, Harry terlihat begitu gugup dengan wajah pucatnya.

“Wajar mereka marah, orang yang mereka tunggu tidak akan pernah kembali dari dungeon.” Orion mengedarkan pandangannya ke sekeliling, lalu dia mengambil napas dalam-dalam seraya mengalihkan perhatiannya.

“Untuk selamanya mereka tidak akan pernah kembali,” imbuhnya lagi, dia memberikan penegasan terhadap perkataannya barusan.

Orion menggelengkan kepalanya, dia teringat pada tumpukan mayat yang ia lihat dalam dungeon ketika tiba di dunia ini. 75% kondisi dari mayat dalam dungeon sebelumnya tidak sempurna, mereka termutilasi. Dan kemungkinan besarnya, beberapa dari mereka telah berakhir dalam perut sekawanan manusia serigala yang menyerang mereka. Walaupun manusia serigala masih masuk dalam kategori kelas rendah dari keseluruhan monster yang pernah Orion lihat, hal ini tidak memungkiri kalau manusia serigala adalah monster yang ganas dan berbahaya. Mereka juga memangsa manusia.

“Yang membuatku penasaran, bagaimana mungkin warga sipil bisa mengerumuni lokasi di mana portal dungeon muncul? Bukankah itu sangat berbahaya.” Orion menghela napas kecil, matanya terpejam sesaat sebelum kembali terbuka —dia mengusir rasa lelah yang diakibatkan karena pertarungan kecil di dalam dungeon. Tubuh yang Orion gunakan sangat lelah, benar-benar berbeda dengan tubuhnya sendiri.

Sebelum Harry bisa memberikan jawaban, pria berjas hitam yang merupakan ketua dari penjaga portal yang menyambut mereka berdua, terlebih dahulu menjawab keraguan yang Orion lontarkan.

“Walaupun dungeon yang ada di Desa Elk dikategorikan sebagai dungeon kelas C, pihak NTH segera mengambil alih situasi dan memastikan tidak ada warga sipil yang mendekat kurang dari dua puluh meter dari portal dungeon.”

Harry yang berada di samping Orion juga memberikan anggukan kecil, membenarkan ucapan dari pria berpakaian hitam tersebut. “Sudah menjadi pengetahuan umum bagi masyarakat di Therondia kalau warga sipil dilarang mendekati portal dungeon. Kondisi portal dungeon sangat labil, kita tidak tahu apakah monster akan muncul dari dalam dungeon atau tidak.”

Orion mengerti setelah mendapatkan penjelasan singkat dari keduanya. Walaupun merasa penasaran dengan hal yang asing seperti portal dungeon dan lain sebagainya, warga sipil di tempat ini memiliki pengetahuan dasar untuk tidak datang mendekati portal dungeon. Kelihatannya orang yang tinggal dunia ini sudah beradaptasi dengan baik dengan fenomena aneh seperti kemunculan dungeon maupun monster yang berbahaya, mereka telah mengetahui apa yang harus dilakukan ketika melihat portal dungeon muncul di dekat mereka.

Dia teringat akan kata-kata si pria berpakaian hitam. NTH. Apakah itu singkatan dari organisasi yang menaungi orang-orang berpakaian serba hitam yang mirip agen rahasia?

Sebelum Orion sempat bertanya mengenai NTH di mulut pria berpakaian hitam, perhatiannya teralihkan karena suara keras yang terdengar tidak jauh dari sana.

“Minggir… minggir… tim medis mau lewat!!” Suara keras dari belakang kerumunan warga sipil terdengar.

Hampir semua orang yang ada di lokasi itu langsung menoleh ke arah sumber suara berada. Bersamaan dengan itu, suara sirine khas dari mobil ambulans terdengar mendekat, lalu kerumunan warga sipil yang ada di sana dipaksa untuk memberikan jalan kepada tim medis yang akhirnya tiba. Untuk berjaga-jaga agar warga sipil yang tengah berkerumun tidak mengambil kesempatan untuk datang mendekat, orang-orang berpakaian hitam semakin mengeratkan barikade pengaman di sisi kiri dan kanan jalan —di depan barisan warga sipil.

Sebuah mobil ambulans berhenti di depan kerumunan banyak orang. Ketika bagian belakang mobil ambulans terbuka, tiga orang tim medis keluar dari dalam dengan membawa tandu ambulans bersama mereka. Ketiganya berjalan mendekat ke arah Orion dan Harry.

“Tuan Welsh, tim medis sudah datang. Kau bisa pergi bersama mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan pertama,” ujar pria berpakaian hitam.

Orion menyerahkan Harry kepada tim medis. Dia melihat bagaimana mereka membaringkan Harry di atas tandu ambulans lalu mendorongnya masuk ke dalam ambulans. Orion tidak bergerak untuk mengikuti mereka, dia masih diam di tempat dengan kedua mata yang mengamati mereka dari belakang. Tatapannya begitu tenang, tidak berombak maupun terpengaruh oleh apapun.

“Anak muda, sebaiknya kau ikut bersama tim medis. Bukankah kau juga terluka parah setelah keluar dari dungeon?” Si pria berpakaian hitam kembali mendekati Orion, dia memberikan saran padanya. “Kami akan mengunjungimu nanti untuk meminta keterangan mengenai apa saja yang terjadi di dalam dungeon yang muncul di Desa Elk.”

Mata Orion mengarah padanya. Dia tidak menolak saran yang sang pria berpakaian hitam berikan padanya.

Setelah menimbang-nimbang nilai positif dan negatif, kelihatannya lebih baik Orion mengikuti Harry untuk pergi ke rumah sakit. Dia melihat ke arah kerumunan warga yang ingin menerobos barikade dengan paksa di depan sana. Ekspresi mereka terlihat ingin mengoyak tubuh Orion, memaksanya untuk memberikan penjelasan —bahkan Orion bisa melihat kalau mereka bisa melakukan kekerasan apabila Orion tidak mengikuti kemauan mereka.

Seraya mengembuskan napas panjang, Orion pun memberikan anggukan setuju. Dengan perlindungan yang pria berpakaian hitam itu berikan, Orion pun dapat melewati kerumunan warga sipil dan naik ke mobil ambulans dengan aman. Di dalam mobil ambulans, Orion melihat semua tim medis di sana sibuk menangani Harry yang benar-benar membutuhkan pertolongan pertama.

Wajah Harry pucat pasi, bibirnya membiru, dan keningnya pun berkerut karena tengah menahan rasa sakit yang luar biasa. Tidak sekalipun Harry membuka mata ketika tim medis menanganinya, bahkan Harry masih dalam posisi yang sama saat Orion duduk di samping tandu ambulans di mana Harry berada.

“Dia langsung tidak sadarkan diri begitu kami menaikkannya dalam ambulans. Sepertinya adrenalin yang membuatnya terjaga sudah menghilang, sehingga pasien ini langsung pingsan karena kondisinya yang tidak baik,” kata salah seorang tim medis. Dia memberitahu Orion karena menganggap pemuda itu adalah teman baik pasien.

Harry kehilangan banyak darah, jadi wajar kalau pemuda itu tidak sadarkan diri. Hanya adrenalin tinggi karena berada dalam situasi seperti di dungeon barusan membuat Harry memaksakan diri untuk tetap terjaga. Dan begitu dia keluar dari dungeon, tubuh Harry yang sudah lemah membuatnya tidak lagi bisa terjaga seperti semula.

“Apa kau terluka? Aku akan memeriksamu,” lanjut si anggota tim medis.

“Aku tidak terluka parah, hanya merasa lelah saja. Aku akan duduk di sini dan menunggu,” balas Orion. Dia menolak tawaran yang diberikan oleh tim medis untuk memeriksa kondisinya.

“Tapi bajumu bersimbah darah begitu, kau pasti terluka parah,” tunjuk tim medis lagi. Dia memberikan tatapan ragu kepada Orion.

Orion menggelengkan kepala, lalu dia tersenyum ke arah si tim medis yang masih terlihat kurang yakin terhadap dirinya.

“Ini semua bukan darahku. Aku tidak terluka sama sekali,” tandas Orion.

“Kau pasti Hunter yang kuat sampai tidak terluka ketika keluar dari dungeon,” celetuk anggota tim medis lainnya yang mendengar percakapan di antara mereka berdua.

“Aku bukan Hunter yang kuat. Aku tidak terluka karena sedari awal aku bersembunyi sehingga monster tidak menemukanku,” ungkap Orion seraya melambaikan tangan kanan untuk memberikan penegasan yang menolak ucapan si tim medis. Dia berbohong dengan wajah yang datar, sehingga orang-orang tidak tahu apakah yang dia katakan adalah sebuah kebenaran atau kebohongan.

Mendengar pengakuan itu, ekspresi para tim medis dalam mobil ambulans berubah. Mereka menghiraukan Orion dan kembali melakukan pekerjaan masing-masing untuk memeriksa Harry yang masih tidak sadarkan diri.

Orion menghiraukan tatapan penuh cemooh dan rasa bosan yang mereka miliki. Dia membuat nyaman dirinya di tempat dengan kedua tangan bertumpu di atas pangkuan. Kepalanya yang sedikit berat dimiringkan, Orion menyandarkan bahunya pada dinding besi mobil ambulans, tidak lama kemudian dia memejamkan kedua mata.

Tidak berselang lama setelah itu, sebuah ingatan dalam jumlah besar muncul dalam benak Orion. Ingatan itu diputar secara paksa dan tidak bisa dihentikan. Jumlahnya yang besar membuat kepala Orion berdenyut keras, lalu pandangannya menggelap dan membuatnya tidak sadarkan diri untuk sesaat kemudian.

Related chapters

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   5. Ingatan Orion (2)

    Orion membuka kedua matanya. Langit-langit warna putih di atas sana adalah hal pertama yang Orion lihat ketika ia bangun. Aroma disinfektan yang menyengat menguar di udara —aromanya yang begitu ia kenal menusuk hidung dan membuat Orion mengernyitkan keningnya untuk sesaat. Dia benci aroma disinfektan karena bau tersebut mengingatkannya pada ingatan yang ia kubur rapat-rapat dan ingin dilupakan.Setelah menarik napas dalam-dalam, Orion bangkit dari posisi berbaringnya di atas ranjang rumah sakit. Selimut warna putih yang menutupi tubuhnya merosot ke bawah dan jatuh ke pangkuannya ketika Orion bangkit. Dia mengedarkan matanya ke seluruh penjuru ruangan untuk sesaat, di sana Orion tidak menemukan sesuatu yang spesial —hanya perabotan dasar kamar rumah sakit dan warna putih yang monoton. Sesaat kemudian, Orion kembali memejamkan mata, lalu dia menekan keningnya perlahan dengan pangkal telapak tangan kanan.“Ingatan anak ini begitu mengesankan,” gumam Orion kepada dirinya sendiri dan si pe

    Last Updated : 2024-10-15
  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   6. Setengah Benar

    Setelah pertanyaan itu dilontarkan oleh James, Orion yang menjadi pusat perhatian dari kedua Hunter tidak menunjukkan ekspresi apapun selain ketenangan yang sedari tadi terpasang di wajah tampannya. Bahkan, rasa gugup tidak ditemukan di sana, seolah-olah orang yang mendapat interogasi dari James bukanlah dirinya.Rekan James memberikan tatapan penuh tanda tanya kepada Orion —yang tentunya tidak ditanggapi dengan serius oleh Orion.Berada di rumah sakit dengan tangan yang masih terhubung dengan selang infus, seharusnya membuat sosok Orion terlihat begitu lemah di mata kebanyakan orang. Akan tetapi, sosok pemuda itu tidak menunjukkan apapun yang mencerminkan kelemahan. Sepasang mata emerald miliknya berkilat, bibirnya pun juga menyunggingkan senyum yang penuh akan kedamaian. Ketimbang sosok yang lemah, Orion lebih mirip seperti singa yang tengah beristirahat dengan kemalasan yang terulas di setiap gerakannya.“Pada waktu itu aku diajak ke sebuah tempat oleh sekelompok teman setelah ujia

    Last Updated : 2024-10-28
  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   7. Spekulasi Yang Orion Miliki

    PRANG…Bola kristal yang dipegang oleh Orion pecah. Kejadian itu begitu tiba-tiba, bahkan Orion sendiri tidak menyangka kalau hal seperti ini akan terjadi, padahal ia hanya menyalurkan sedikit dari energi spiritualnya ke bola kristal untuk mengetes superpower yang dimilikinya. Namun, siapa yang menyangka kalau bola kristal tidak bisa menerima energi spiritual yang Orion miliki dan malah meledak ketika menerima energi spiritual yang disalurkan.Overload. Mata Orion menyiratkan pemahaman yang baru saja terbesit dalam benaknya.Sepertinya kekuatanku jauh lebih besar dan domineering dari perkiraanku sebelumnya, pikir Orion dalam hati.Keningnya mengernyit sesaat, hatinya mendesah kecil, dan ada perasaan sedikit menyesal muncul dalam dirinya. Orion tidak bisa mengetahui apakah tubuhnya ini mampi membangkitkan superpower atau tidak karena bola kristal yang digunakan untuk mengetesnya pecah. Akan tetapi, melihat hasil —bola kristal yang pecah— yang didapatkan saat Orion menyalurkan energi sp

    Last Updated : 2024-11-12
  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   8. Toko Misterius

    [Saldo Anda berjumlah $200 di rekening. Terima kasih sudah menggunakan layanan Bank kami.]Pesan singkat yang diterima oleh Orion membuatnya ingin mengelus dada. Dia kembali menghitung jumlah nol yang tertera dalam rekeningnya, dan sebanyak apapun ia melakukannya, nominal yang ada di rekeningnya tidak akan berubah. Orion mencelos dalam hati, dari seorang yang kaya raya kini ia menjadi orang miskin dengan saldo hanya 200 dollar di rekeningnya. Apabila teman-teman Orion di dunia asalnya mengetahui hal ini, sudah pasti mereka akan menertawainya.“Bahkan 200 dollar saja tidak bisa digunakan untuk membayar kamar rumah sakit. Beruntungnya pihak NTH mau menanggung biaya pengobatan, semua ini sudah termasuk dalam biaya asuransi ketika masuk dungeon,” gumam Orion kepada dirinya.Walaupun Orion merasa tidak puas dengan nominal dalam rekeningnya yang sekarang, dia tidak menyalahkan si pemilik tubuh asli karena terlahir dalam keluarga yang pas-pasan. Dari ingatan yang Orion dapatkan, si pemilik tu

    Last Updated : 2024-11-14
  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   9. Serangan Dari Balik Kabut

    Kilat kembali muncul, lebih dari dua kali dalah hitungan kurang dari lima menit. Ruangan yang awalnya gelap karena terabaikan selama bertahun-tahun dan minimnya penerangan pun menjadi terang beberapa kali —berkedap-kedip akibat cahaya kilat yang menyambar. Siluet Orion yang berdiri di depan tiga duri raksasa menancap di dinding terlihat sedikit jelas, sosok tingginya masih diam bergeming di sana, tatapan matanya yang fokus berkilat dalam kegelapan.Sosoknya yang begitu tenang tersebut bergerak sesaat. Orion menoleh ke belakang. Matanya fokus pada sesuatu yang ada di balik kabut tebal.Kabut tebal yang diselimuti oleh rintikan hujan lebat di luar sana membuat jarak pandang sangat terbatas, mereka tidak akan bisa melihat apa yang ada di luar, bahkan apabila ada makhluk berbahaya yang mengintai dari luar mereka tidak akan mengetahuinya. Dalam artian lain, tempat di mana Orion berada menjadi sangat terisolisir akibat hujan deras yang melanda di sana.Orion merasakannya. Pandangan itu sang

    Last Updated : 2024-11-29
  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   10. Kembali Ke Desa Burton

    “Apakah lokasinya benar berada di sini?” Seorang pria turun dari mobil yang dikendarainya, hujan deras yang mengguyur tempat itu langsung membuatnya basah kuyup di sekujur tubuh. Namun, tanpa ada kepedulian sedikit pun ia membiarkan air hujan mengguyur tubuhnya seraya mengedarkan mata ke sekeliling.Bangku depan mobil ikut terbuka setelahnya. Lalu, sebuah payung terbuka sebelum seseorang turun dari dalam mobil di bawah perlindungan payung tersebut. Orang yang turun itu merupakan seorang wanita cantik, rambutnya yang merah menyala begitu ikal dan bergelombang. Pakaiannya seksi dan sedikit terbuka, sepatu boot warna hitam memeluk kedua kaki panjangnya, dan ia juga mengenakan kacamata hitam yang membingkai wajahnya untuk menyembunyikan sepasang mata tajam dari luar.“Aku tidak menyukai cuaca suram seperti ini,” keluh sang wanita. Dia berjalan menghampiri pria yang kini dari ujung kaki sampai rambut telah basah kuyup. “Kalau bukan karena laporan monster yang muncul di tempat ini, aku tidak

    Last Updated : 2024-12-04
  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   11. Nenek Orion, Mariana Black

    Mereka berdua berdiri di depan tirai medis yang menyelubungi sebuah ruangan kecil, ruangan itu adalah tempat di mana nenek Orion saat ini tengah dirawat. Apabila beberapa waktu lalu Dokter Ryan masih memiliki ekspresi penuh senyum —serta memiliki niatan untuk bercanda ketika bertemu dengan Orion, kini ekspresi wajahnya penuh akan keseriusan.Orion yang berdiri di depannya bergeming di tempat. Sepasang mata hijau emerald yang cemerlang milik sang pemuda terlihat datar, tidak ada emosi kecil yang tersirat pada wajah tampan Orion. Dia begitu tenang.Melihat keseriusan sang dokter, Orion bisa menebak kalau kondisi Mariana Black bisa dikatakan sangat serius, dan semua ini berdasarkan analisa seorang pengguna superpower tipe penyembuh dengan kelas B.“Kau lihat nenekmu terlebih dahulu, kemudian kau bisa menemuiku di ruangan depan setelahnya. Aku akan memberitahumu kondisi Mariana yang sebenarnya,” kata Dokter Ryan, dia tidak langsung menjawab permintaan yang Orion berikan padanya beberapa wa

    Last Updated : 2024-12-11
  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   12. Kelas Mistik— "Alkemi Untuk Idiot"

    Orion menurunkan matanya. Cahaya lampu yang berpendar di atas menciptakan silhuet dan membuat bayangan kecil menyelimuti sebagian wajah Orion, membuat ekspresi yang terpatri di wajah tampan pemuda itu samar-samar dan hampir tidak bisa terlihat.Hening menyelimuti keduanya. Baik Orion maupun Dokter Ryan tidak membuka mulut untuk memecah keheningan di sana, terutama setelah ucapan yang Dokter Ryan lontarkan sebelumnya menjadi penyebab hal ini terjadi.“Ah…” Bibir Orion terbuka sedikit, suara kecil keluar dari mulutnya sebagai balasan kecil.Seraya memiringkan sedikit kepalanya, Orion menatap sosok Dokter Ryan dengan mata yang setengah terbuka. Ekspresinya kalem, emosinya tidak terbaca, dan dia terlihat mirip dengan buku misteri yang tidak bisa ditebak apa jawabannya. Dokter Ryan selaku satu-satunya ‘penonton’ merasakan tangannya gatal, dia ingin menguak tabir misteri yang bernama Orion Black ini.“Aku tidak menyangka kalau kondisi Nenek begitu serius,” ujarnya. Dia mengetuk-ngetukkan jar

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   12. Kelas Mistik— "Alkemi Untuk Idiot"

    Orion menurunkan matanya. Cahaya lampu yang berpendar di atas menciptakan silhuet dan membuat bayangan kecil menyelimuti sebagian wajah Orion, membuat ekspresi yang terpatri di wajah tampan pemuda itu samar-samar dan hampir tidak bisa terlihat.Hening menyelimuti keduanya. Baik Orion maupun Dokter Ryan tidak membuka mulut untuk memecah keheningan di sana, terutama setelah ucapan yang Dokter Ryan lontarkan sebelumnya menjadi penyebab hal ini terjadi.“Ah…” Bibir Orion terbuka sedikit, suara kecil keluar dari mulutnya sebagai balasan kecil.Seraya memiringkan sedikit kepalanya, Orion menatap sosok Dokter Ryan dengan mata yang setengah terbuka. Ekspresinya kalem, emosinya tidak terbaca, dan dia terlihat mirip dengan buku misteri yang tidak bisa ditebak apa jawabannya. Dokter Ryan selaku satu-satunya ‘penonton’ merasakan tangannya gatal, dia ingin menguak tabir misteri yang bernama Orion Black ini.“Aku tidak menyangka kalau kondisi Nenek begitu serius,” ujarnya. Dia mengetuk-ngetukkan jar

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   11. Nenek Orion, Mariana Black

    Mereka berdua berdiri di depan tirai medis yang menyelubungi sebuah ruangan kecil, ruangan itu adalah tempat di mana nenek Orion saat ini tengah dirawat. Apabila beberapa waktu lalu Dokter Ryan masih memiliki ekspresi penuh senyum —serta memiliki niatan untuk bercanda ketika bertemu dengan Orion, kini ekspresi wajahnya penuh akan keseriusan.Orion yang berdiri di depannya bergeming di tempat. Sepasang mata hijau emerald yang cemerlang milik sang pemuda terlihat datar, tidak ada emosi kecil yang tersirat pada wajah tampan Orion. Dia begitu tenang.Melihat keseriusan sang dokter, Orion bisa menebak kalau kondisi Mariana Black bisa dikatakan sangat serius, dan semua ini berdasarkan analisa seorang pengguna superpower tipe penyembuh dengan kelas B.“Kau lihat nenekmu terlebih dahulu, kemudian kau bisa menemuiku di ruangan depan setelahnya. Aku akan memberitahumu kondisi Mariana yang sebenarnya,” kata Dokter Ryan, dia tidak langsung menjawab permintaan yang Orion berikan padanya beberapa wa

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   10. Kembali Ke Desa Burton

    “Apakah lokasinya benar berada di sini?” Seorang pria turun dari mobil yang dikendarainya, hujan deras yang mengguyur tempat itu langsung membuatnya basah kuyup di sekujur tubuh. Namun, tanpa ada kepedulian sedikit pun ia membiarkan air hujan mengguyur tubuhnya seraya mengedarkan mata ke sekeliling.Bangku depan mobil ikut terbuka setelahnya. Lalu, sebuah payung terbuka sebelum seseorang turun dari dalam mobil di bawah perlindungan payung tersebut. Orang yang turun itu merupakan seorang wanita cantik, rambutnya yang merah menyala begitu ikal dan bergelombang. Pakaiannya seksi dan sedikit terbuka, sepatu boot warna hitam memeluk kedua kaki panjangnya, dan ia juga mengenakan kacamata hitam yang membingkai wajahnya untuk menyembunyikan sepasang mata tajam dari luar.“Aku tidak menyukai cuaca suram seperti ini,” keluh sang wanita. Dia berjalan menghampiri pria yang kini dari ujung kaki sampai rambut telah basah kuyup. “Kalau bukan karena laporan monster yang muncul di tempat ini, aku tidak

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   9. Serangan Dari Balik Kabut

    Kilat kembali muncul, lebih dari dua kali dalah hitungan kurang dari lima menit. Ruangan yang awalnya gelap karena terabaikan selama bertahun-tahun dan minimnya penerangan pun menjadi terang beberapa kali —berkedap-kedip akibat cahaya kilat yang menyambar. Siluet Orion yang berdiri di depan tiga duri raksasa menancap di dinding terlihat sedikit jelas, sosok tingginya masih diam bergeming di sana, tatapan matanya yang fokus berkilat dalam kegelapan.Sosoknya yang begitu tenang tersebut bergerak sesaat. Orion menoleh ke belakang. Matanya fokus pada sesuatu yang ada di balik kabut tebal.Kabut tebal yang diselimuti oleh rintikan hujan lebat di luar sana membuat jarak pandang sangat terbatas, mereka tidak akan bisa melihat apa yang ada di luar, bahkan apabila ada makhluk berbahaya yang mengintai dari luar mereka tidak akan mengetahuinya. Dalam artian lain, tempat di mana Orion berada menjadi sangat terisolisir akibat hujan deras yang melanda di sana.Orion merasakannya. Pandangan itu sang

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   8. Toko Misterius

    [Saldo Anda berjumlah $200 di rekening. Terima kasih sudah menggunakan layanan Bank kami.]Pesan singkat yang diterima oleh Orion membuatnya ingin mengelus dada. Dia kembali menghitung jumlah nol yang tertera dalam rekeningnya, dan sebanyak apapun ia melakukannya, nominal yang ada di rekeningnya tidak akan berubah. Orion mencelos dalam hati, dari seorang yang kaya raya kini ia menjadi orang miskin dengan saldo hanya 200 dollar di rekeningnya. Apabila teman-teman Orion di dunia asalnya mengetahui hal ini, sudah pasti mereka akan menertawainya.“Bahkan 200 dollar saja tidak bisa digunakan untuk membayar kamar rumah sakit. Beruntungnya pihak NTH mau menanggung biaya pengobatan, semua ini sudah termasuk dalam biaya asuransi ketika masuk dungeon,” gumam Orion kepada dirinya.Walaupun Orion merasa tidak puas dengan nominal dalam rekeningnya yang sekarang, dia tidak menyalahkan si pemilik tubuh asli karena terlahir dalam keluarga yang pas-pasan. Dari ingatan yang Orion dapatkan, si pemilik tu

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   7. Spekulasi Yang Orion Miliki

    PRANG…Bola kristal yang dipegang oleh Orion pecah. Kejadian itu begitu tiba-tiba, bahkan Orion sendiri tidak menyangka kalau hal seperti ini akan terjadi, padahal ia hanya menyalurkan sedikit dari energi spiritualnya ke bola kristal untuk mengetes superpower yang dimilikinya. Namun, siapa yang menyangka kalau bola kristal tidak bisa menerima energi spiritual yang Orion miliki dan malah meledak ketika menerima energi spiritual yang disalurkan.Overload. Mata Orion menyiratkan pemahaman yang baru saja terbesit dalam benaknya.Sepertinya kekuatanku jauh lebih besar dan domineering dari perkiraanku sebelumnya, pikir Orion dalam hati.Keningnya mengernyit sesaat, hatinya mendesah kecil, dan ada perasaan sedikit menyesal muncul dalam dirinya. Orion tidak bisa mengetahui apakah tubuhnya ini mampi membangkitkan superpower atau tidak karena bola kristal yang digunakan untuk mengetesnya pecah. Akan tetapi, melihat hasil —bola kristal yang pecah— yang didapatkan saat Orion menyalurkan energi sp

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   6. Setengah Benar

    Setelah pertanyaan itu dilontarkan oleh James, Orion yang menjadi pusat perhatian dari kedua Hunter tidak menunjukkan ekspresi apapun selain ketenangan yang sedari tadi terpasang di wajah tampannya. Bahkan, rasa gugup tidak ditemukan di sana, seolah-olah orang yang mendapat interogasi dari James bukanlah dirinya.Rekan James memberikan tatapan penuh tanda tanya kepada Orion —yang tentunya tidak ditanggapi dengan serius oleh Orion.Berada di rumah sakit dengan tangan yang masih terhubung dengan selang infus, seharusnya membuat sosok Orion terlihat begitu lemah di mata kebanyakan orang. Akan tetapi, sosok pemuda itu tidak menunjukkan apapun yang mencerminkan kelemahan. Sepasang mata emerald miliknya berkilat, bibirnya pun juga menyunggingkan senyum yang penuh akan kedamaian. Ketimbang sosok yang lemah, Orion lebih mirip seperti singa yang tengah beristirahat dengan kemalasan yang terulas di setiap gerakannya.“Pada waktu itu aku diajak ke sebuah tempat oleh sekelompok teman setelah ujia

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   5. Ingatan Orion (2)

    Orion membuka kedua matanya. Langit-langit warna putih di atas sana adalah hal pertama yang Orion lihat ketika ia bangun. Aroma disinfektan yang menyengat menguar di udara —aromanya yang begitu ia kenal menusuk hidung dan membuat Orion mengernyitkan keningnya untuk sesaat. Dia benci aroma disinfektan karena bau tersebut mengingatkannya pada ingatan yang ia kubur rapat-rapat dan ingin dilupakan.Setelah menarik napas dalam-dalam, Orion bangkit dari posisi berbaringnya di atas ranjang rumah sakit. Selimut warna putih yang menutupi tubuhnya merosot ke bawah dan jatuh ke pangkuannya ketika Orion bangkit. Dia mengedarkan matanya ke seluruh penjuru ruangan untuk sesaat, di sana Orion tidak menemukan sesuatu yang spesial —hanya perabotan dasar kamar rumah sakit dan warna putih yang monoton. Sesaat kemudian, Orion kembali memejamkan mata, lalu dia menekan keningnya perlahan dengan pangkal telapak tangan kanan.“Ingatan anak ini begitu mengesankan,” gumam Orion kepada dirinya sendiri dan si pe

  • Diam-Diam Menjadi Hunter Terkuat   4. Ingatan Orion (1)

    Berpuluh-puluh pasang mata mengarah pada sosok Orion dan Harry yang barusan keluar dari pintu dungeon. Tatapan yang mengarah pada mereka berdua mencerminkan banyak emosi yang bercampur aduk. Sedih, marah, kecewa, serta penuh tidak terima menjadi satu. Deru tangis yang berasal dari warga sipil yang kehilangan anggota keluarganya dalam dungeon pun kembali pecah. Suaranya begitu berisik.Kekacauan terjadi. Tidak sedikit dari mereka semakin ingin bergerak mendekat —memaksa barikade yang dibentuk oleh grup orang berpakaian hitam mundur dan memberikan jalan kepada mereka. Yang mereka lakukan tentu akan berhasil kalau bukan karena orang-orang berpakaian serba hitam yang menjaga portal dungeon sangat kuat dan memaksa mereka untuk diam di tempat. Orang-orang berpakaian hitam melindungi dua remaja laki-laki itu di belakang tubuh mereka.“Katakan padaku… apakah kau melihat ayahku? Katakan padaku?!!!”“Aku ingin kakakku kembali. Kumohon, Tuan muda, beritahu kami kebenarannya!”Teriakan demi teria

DMCA.com Protection Status