Share

Bab 72.

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam," jawab Syifa yang membukakan pintu untuk Tito.

"Sudah siap?"

"Sudah Mas, aku pikir Mas Tito nggak bisa lagi." Tito terkekeh menepuk puncak kepala Syifa.

"Nggak lah, kan kemarin Mas sudah janji. Nggak mungkin bohong," seulas senyum manis tercetak di bibir Syifa.

"Kita pamit dulu ya Mas,"

"Oke," Tito menurut, ia ikut masuk untuk bertemu Bu Hasniah dan tentunya Dafa sahabatnya.

"Sebenarnya, lo mau bawa kemana lagi adik gue?"

"Terserah, Syifa-nya aja. Dianya mau kemana," jawab pria itu sambil melirik pada gadis itu lalu tersenyum tipis.

"Aku pengin keliling Jakarta, Mas Dafa." ujar Syifa greget.

"Kalau cuma keliling Jakarta, Mas Dafa juga bisa. Ngapain harus sama si buaya!"

"Siapa buaya?" beo Syifa dengan raut wajah cengonya.

"Tuh di sampingmu." tunjuk Dafa memkai dagunya.

"Sembarangan! jangan di dengerin Fa, Mas mu ini memang minta di cubit ginjalnya!" sungut menatap tajam pada sahabatnya itu.

Dafa terbahak puas, ketika sudah berhasil mengg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status