Share

Bab 78.

Kerutan di kening Aya semakin dalam, ketika Dafa mengajaknya pulang, namun ia di bawa ke belakang tempat restoran itu.

"Kenapa kita kesini Mas?" Aya menahan tangan Dafa, menatap pria itu penuh tanda tanya.

"Ehmm," Dafa menggaruk keningnya bingung, "Eh ini sayang. Apa? ituloh jalanannya lagi di perbaiki, banyak debu. Aku nggak mau kamu kena debunya, kan nanti bisa bahaya buat dedeknya,"

"Perasaan tadi kita datang nggak ada yang ngerjain apa-apa Mas, tapi kenapa sekarang ada?"

"Ya Mas kurang tau, tadi Mas juga baru dapat informasi nya pas makan siang." bohong Dafa dengan terpaksa.

Aya mengangguk beberapa kali, meskipun dia masih heran.

"udah yuk," lagi Aya mengangguk patuh.

Dafa mencari jalan alternatif, yang membuatnya tidak lewat jalan utama, melewati perkampungan dengan ukuran jalan yang sempit.

Aya sempat heran dan ingin bertanya lagi, namun ketika sudah menggerakkan tangan, Dafa mendapatkan telepon yang membuatnya urung bertanya.

Lagipula, suaminya itu tengah fokus menyetir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status