Share

Bab 71.

"Aku ganti baju dulu, habis itu aku buatin siomay-nya." kata Dafa sembari menyuruh Aya duduk di sofa.

"Aku boleh lihat nggak Mas?"

"Jangan, mending aku di sini aja. Tunggu aku selesai masak." Aya berubah sendu, matanya pun sudah berkaca kaca.

Dafa jadi bingung sendiri, ternyata wanita hamil memang mudah menangis, baru sedikit bicara dengan nada tinggi sudah menangis.

Pria itu menekuk lutut, berlutut di hadapan Aya. "Jangan nangis dong sayang, aku bukannya nggak bolehin kamu lihat, tapi aku nggak mau kamu kecapean,"

"Aku kan, nggak ngerjain apa-apa. Nggak mungkin capek Mas," Dafa meringis, benar juga.

"Oke deh, asal kamu lihat aku masak aja. Duduk di kursi anteng di sana," pesan Dafa.

Aya berubah ceria kembali, ia tersenyum lalu mengangguk setuju.

Sebagai hadiahnya, Aya memcium pipi Dafa yang membuat pria itu semakin senang.

Berganti baju terlebih dahulu, Dafa baru berkutat di dapur, mulai memotong ayam, udang dan ikan tenggiri.

Aya nurut duduk anteng di kursi, melihat bagaiman
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status