Share

BAB 7

Ada rasa galau yang melanda gadis itu, pasalnya pernikahan dirinya dengan Yuda sudah ditentukan tanggal tapi ia belum berani untuk berkata jujur kepada Yasa. Pria yang selalu setia menunggunya beberapa tahun belakangan ini, tapi sekarang ia harus menelan pil pahit.

Bukan bermaksud mengkhianati tapi memang takdir yang memaksanya.

[Yas, aku mau bicara sama kamu. Bisa kita ketemu?]

Beberapa menit kemudian baru ada balasan.

[Boleh. Tapi aku sedang hadiri sidang salah satu mahasiswa bimbinganku. Bisa kita ketemu di kampus saja?]

[Bisa. Sebentar lagi aku sampai.]

[Makasih, Sayang kamu sudah ngerti.]

Pandangan gadis itu menerawang. Pria seperti Yasa jarang ditemui, tak hanya memiliki kepedulian tinggi tapi dia juga humoris.

Mobil itu sudah memasuki kampus, pun Alina sudah berada di tempat yang sudah dikirimkan Yasa. Ia sibuk sekali akhir-akhir ini.

Duduk sendiri menghadap gedung Fakultas Teknik membuat gadis itu merasa tak tega jika harus berkata jujur pada Dimas, tapi akan lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status