Share

BAB 13

"Ini," ucapnya memberikan ke istri. "Tapi jangan buka ruangan atas ya?"

"Kenapa?"

"Yaa, nggak ada. Gudang soalnya."

Aneh, tapi diikuti saja untuk saat ini. Main aman dulu.

"Aku bawa ya?"

"Eeit, tidak semudah itu." Yasa menarik lagi kunci yang hampir Alina ambil. "Cium dulu dong."

"Apaan sih, Yas. Kayak anak muda saja."

"Kita kan masih muda, belum kepala tiga."

"Iya, tapi mau menuju ke sana kan?"

"Nggak mau cium suami? Ya sudah kuncinya aaaa....."

Pria itu tak melanjutkan ucapan karena seketika mendapat rezki nomplok.

"Tuh, udah aku cium. Puas?"

"Puas dong. Nih, kunci dan rumah itu milik kamu sayangku...."

Alina tersenyum, lelaki seperti Yasa seakan tak akan ia temukan lagi pada diri orang lain. Lelaki sempurna di matanya.

"Yas, berhenti!" Alina meminta suaminya berhenti di pinggir jalan yang masih kawasan kantor.

"Ada apa, Sayang?" tanyanya penasaran.

"Sebentar ya, aku turun dulu."

Yasa membuka kaca mobil dan melihat Alina berjalan menuju seorang pengemis di pinggir jalan.

"Hy adik, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status