Share

BAB 12

"Dari mana kamu tahu nama itu?" tanyanya gelagapan.

Saat ini Alina juga harus pintar pintar mencari alasan. Kalau terbongkar hubungannya dengan Aira bisa gawat.

"Saya pernah membaca nama itu di gudang."

Aduh, alasan yang klise sekali.

"Gudang? Gudang mana?"

"Gudang di rumah-lah. Lagian kalian juga pernah menyebutnya dibeberapa pembicaraan. Saya hanya ingin tahu saja."

"Tidak pernah. Saya sama sekali tidak pernah menyebut itu."

"Pernah, tapi kamu lupa."

Yuda seperti orang panik, wajah pucat dan kini berjalan mengitari Alina.

"Siapa dia?!"

"Kamu tidak perlu tahu, dia tidak penting. Jadi jangan dibahas lagi."

"Ohhh mau ingkar janji? Kalau begitu saya berhenti jadi sekretaris kamu dan jangan lagi temui saya!"

"Eh eh jangan begitu dong, Sayang. Kamu kok marah masalah sepele. Memang benar, Aira itu tidaklah penting, dia orang gila yang tak pantas namanya dibahas lagi."

Apa? Berani sekali Yuda berbicara sembarangan terkait Aira. Pemilihan kata yang sangat tak layak untuk dikeluarkan saat ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status