Share

BAB 16

Alamat yang dikirim Wiwin sudah benar, kalau tidak salah pasti yang cat tembok warna abu rumahnya. Nomor 39?

Memang itu rumahnya. Alina turun dan mengucapkan salam. Seorang perempuan keluar dengan wajah ramah.

"Cari siapa Neng?"

"Eee mau tanya saja, Bi. Ini benar rumahnya Pak Yasa?"

"Oh ya benar. Ini mahasiswanya Tuan ya? Mau antar laporan, tugas atau bingkisan?"

"Ah bukan, Bi. Mau bertamu saja ke dalam."

"Silahkan masuk, Neng."

Tidak ada penolakan atau hal mencurigakan. Sampai Alina masuk ke dalam pun tak ada hal atau benda benda yang terlihat aneh.

"Kamar Pak Yasa di mana, Bi?"

"Ada di atas, Neng. Tunggu ya, Bibi buatkan minum."

Alina bangkit dan melihat lihat, seperti rumah pada umumnya. Ada foto, ada vas bunga, dapur, kamar mandi dan yang lain. Apa Alina sudah aalah mencurigai suami sendiri?

Alina berjalan menuju kamar Yasa, siapa tahu tidak dikunci. Ia tekan dan hampir terbuka.

"Neng, ini minumnya."

Kaget. Perempuan itu menelan ludah kasar. Ia urungkan niat dan meminum air yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status