Share

BAB 17

Alina masih menikmati tidur sore, entah kenapa usai mual mual dia mengantuk dan tertidur pulas. Namun tak disangka bunyi handphone miliknya berdering. Pertama tak diangkat dan panggilan kedua baru Alina sadar.

Nomor tak dikenal? Baru saja ia mau angkat malah mati lagi. Sejenak ia mengerutkan alis, ada beberapa pesan dari Wiwin lima belas menit lalu. Baru saja ia mau buka tapi malah nomor tadi menelpon lagi.

"Halo dengan siapa?"

"Bu, Bu Alinaaa...." Suara panik dan serak. "Bu, ini aku Ririn."

"Ada apa Ririn? Kenapa suara kamu seperti sedang menangis?"

"Wiwin, Bu....Wiwin....."

"Wiwin kenapa? Bicara yang jelas." Alina ikut panik.

"Wiwin, dia meninggal, Bu."

Apa? Seketika Alina seakan ditikam belati tajam.

"Ma-maksud kamu apa? Jangan bercanda Ririn."

"Nanti aku jelaskan. Bu Alina lihat sendiri, aku sudah kirim alamat rumah Wiwin."

Telepon itu dimatikan, Alina diserbu cemas dan banyak pertanyaan. Ia ambil tas dan bergegas pergi ke alamat tujuan.

Jarak rumah Wiwin dengan kampusnya lumayan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status