Share

Bab 143

Fery duduk dengan lesu di kursi makan. Jiwa raganya terasa lelah. Pekerjaannya yang menuntut ketelitian, lalu istri pertamanya yang memilih pergi, dan kelakuan istri barunya yang selalu membuat kesal.

Fery mengembus napas kasar dengan tatapan kosong ke depan.

“Pak Dokter mau makan?” tawar Suci dengan sopan dan membuyarkan lamunan Fery.

“Eh, i-iya. Saya minta dulu air putih hangat, ya, Ci,” jawabnya.

“Baik, Pak Dokter. Saya ambilkan dulu.” Suci berlalu ke dapur untuk mengambil segelas air hangat. Tak lama kembali dan menaruhnya tepat di hadapan lelaki itu.

“Terima kasih,” ucap Fery lantas meneguk air itu dengan rakus. Dia memang sudah haus sejak tadi.

“Silakan makan malam dulu, Pak Dokter. Saya dikasih tau sama Bu Manda makanan kesukaan Pak Dokter. Katanya ini baik untuk menghilangkan lelah.” Suci menyodorkan semangkuk sup ayam hangat.

Fery melongo. Istri pertamanya itu masih saja memikirkan dirinya meski akan pergi. Bahkan membuat hatinya kembali berharap jika Amanda memang masih menc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status