Share

Bab 150

Fery pun membersihkan diri di kamar mandi lain di rumah itu. Dia juga mengguyur tubuhnya di bawah guyuran air shower. Rasa sesal menyelimutinya. Namun, meski begitu ada rasa lega dalam dirinya saat mengetahui jika Amanda belum ada yang menyentuh selain dirinya.

Meski seksi percintaannya terasa begitu hebat, tetapi melihat tangisan Amanda dia trenyuh juga. Dia mengakui kesalahannya.

“Maaf, tapi aku tak bisa kehilangan kamu Amanda,” gumamnya dengan wajah menengadah hingga terkena guyuran air.

Saat keluar dari kamar yang dulu memang menjadi kamarnya saat mereka tinggal bersama, Fery melihat Amanda ada di ruang makan sedang mengambil air panas dari dispenser. Lelaki itu perlahan mendekatinya.

“Manda,” sapanya dengan suara pelan. Namun, wanita itu sama sekali tak bergeming. Jangankan menjawab, menoleh pun tidak. Fery pun mengekor ke mana Amanda melangkah.

“Manda, please, ngomong sama aku,” pinta Fery dengan memelas. Dia menarik pelan lengan Amanda, tapi langsung ditepis oleh pemiliknya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status