Share

Bab 152

Yuni pergi ke kota diam-diam dengan sepeda motornya. Dia janjian dengan lelaki itu di sebuah kafe.

Saat tiba di tempat yang dijanjikan, Yuni melihat motor yang dulu sering mengatar jemputnya. Motor yang sejujurnya sudah jelek dan karena kemiskinan lelaki itu Yuni meninggalkannya.

Yuni celingak celinguk mencari keberadaan Yadi. Lalu, di pojokan sana dia melihat lelaki tinggi kurus dengan hoodie hitam sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

“Ah, itu dia,” gumam Yuni lantas menghampiri sang mantan kekasih.

“Hai,” sapa Yuni saat sudah berada dekat dengan meja di mana Yadi berada. Lelaki itu sontak mengangkat wajahnya dan tersenyum semringah.

“Hai, Yuni,” katanya sambil berdiri dan mengulurkan tangan. Yuni pun mmebalasnya. Mereka kemudian duduk kembali dan Yadi menawarkan sesuatu untuk dipesan.

“Hmmm ….” Yuni membolak balik buku menu untuk melihat makanan apa yang kira-kira cocok di lidahnya. Sementara itu sang lelaki memperhatikan dengan rasa khawatir jika Yuni memesan sesuatu yang mahal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status