Share

Bab 159

“Hei, siapa itu?” Narsih gegas ke luar untuk melihat siapa yang barusan menjatuhkan benda. Namun nihil tak ada siapapun di sana.

“Apa mungkin Mas Fery, Bu?” tanya Yuni yang celingukan ke sekelilingnya. Namun, tak terlihat siapapun.

“Nggak tau juga. Tapi kalau Fery, mungkin dia sudah melabrak kita kalau beneran dia dengar percakapan kita.”

“Iya, lagian Mas Fery kayaknya udah ke kamar.”

Keduanya saling tatap dengan beribu dugaan.

“Suci?” keduanya menyebut nama itu berbarengan. Mereka kemudian berlari ke arah kamar Suci dan menggedornya.

“Suci, Suci! Buka!” teriak Yuni.

Di dalam sana, gadis yang tadi menguping itu sedang gemetar ketakutan. Dia benar-benar tak menyangka jika Yuni dan Narsih bisa sejahat itu.

Untungnya tadi dia langsung lari saat menyenggol vas bunga yang terbuat dari kayu. Kemudian dia menutup diri dengan selimut.

“Dobrak aja,” ucap Narsih. Namun, pada saat Yuni memutar handelnya, ternyata pintu itu tidak dikunci, karena Suci memang tak sempat menguncinya.

“Nggak dikunci,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Lia M Sampurno
maaf ya kk kemarin aku sakit kena gerd. hari ini aku lanjutkan ya. Terima kasih sudah menunggu
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
thor..belum update ya...dr kemarin ditunggui lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status