Share

Bab 144

“Gila aja, Bu! Gimana kalau sampai aku ketahuan sama Mas Fery? Bisa-bisa aku diusir dari sini.” Yuni menolak ide dari sang ibu.

“Kalau kamu nggak hamil pun, kamu tetap akan ditendang ke jalanan sama si Fery. Ini justru untuk menyelamatkan pernikahan kamu. Biar dia terikat sama kamu kalau sudah ada anak di antara kalian,” cerocos Narsih begitu geram.

“Sekarang kamu tinggal pilih, mau diusir sekarang atau nanti kalau ketahuan? Dengar! Ka-lau ke-ta-hu-an. Kalau nggak ketahuan, kamu dan Fery bakalan bertahan lama. Kamu bisa minta aset dulu yang banyak.” Narsih bahkan mengeja agar Yuni kembali mempertimbangkan keputusannya.

“Tapi, Bu … kenapa nggak hamil sama Mas Fery aja biar aku nggak takut ketahuan?” Wajah Yuni menyiratkan ketakutan.

“Dasar bodoh!” Narsih menoyor kepala putrinya itu. “Kalau gampang kamu sudah hamil dari kemarin-kemarin. Kamu sendiri bilang kalau si Fery udah nggak mau nyentuh kamu, gimana bisa bunting?” Narsih semakin naik darah.

“I-iya, Bu. Nggak usah pake noyor segala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status