Share

BAB 16

"Pulang sana, Mas! Aku mau ke salon. Urus masalahmu sendiri dan jangan libatkan aku lagi!" usir Una begitu kesal. Baim bergeming, dia justru duduk kembali ke sofa ruang tamu rumah Una.

"Isshhhh, mimpi apa aku semalam sampai ketemu kena teror laki-laki tak peka sepertimu pagi-pagi buta begini," gumam Una lagi. Bukan menggumam, tapi sengaja sedikit diperkeras agar Baim mendengar ocehannya. Namun, lagi-lagi Baim seolah tak peduli. Dia masih bergeming di tempat sembari menggoyang-goyangkan kedua kakinya karena tak sabar. Baim masih menunggu balasan dari Meira di nomor barunya.

"Pantas saja dia nggak bisa dihubungi bahkan belasan pesanku nggak dibalas. Ternyata dia ganti nomor," lirih Baim tanpa menoleh.

Una hanya mencebik.

"Kalau aku jadi Meira, juga bakal melakukan hal yang sama. Buat apa dibalas kalau ujung-ujungnya cuma dituduh selingkuh. Apes banget jadi istrimu, Mas." Baim menoleh dengan mata membulat lebar. Namun, Una tak takut karena dia merasa benar. Lagipula, dia juga yakin j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status