Share

BAB 20

"Maaf, permisi Bu." Ujang sedikit membungkukkan badan saat melihat majikannya duduk di kursi tak jauh dari kolam renang.

Sundari memang terbiasa duduk santai di kursi panjang itu sembari menikmati sinar mentari pagi. Dia sering berjemur di sana setelah olah raga ringan. Seperti detik ini, dia melakukan kegiatan yang sama seperti pagi sebelumnya. Sundari menoleh lalu membenarkan duduknya.

"Iya, Pak Ujang. Ada apa?" tanyanya begitu ramah sembari melambaikan tangan, meminta Ujang untuk mendekat.

"Begini, Bu. Saya sudah menemukan baby sitter yang cocok buat Mbak Dee. Ini tetangga baru saya, Meira." Ujang memperkenalkan Meira pada majikannya. Meira mengangguk pelan dengan senyum tipisnya.

"Alhamdulillah, Pak Ujang. Akhirnya dapat juga pengasuh Dee." Sundari tersenyum lalu meminta Meira dan Ujang duduk di kursi lain yang tak jauh dari tempat duduknya.

"Mbak Meira ini baru datang dari Jakarta, Bu." Pak Ujang kembali menjelaskan.

"Oh, asli Jakarta?" Kali ini Meira mengangguk.

"Iya, Bu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status