Share

BAB 24B

"Assalamualaikum. Kamu nggak perlu mencariku ke sana sini, Mas. Aku sudah datang," ujar Meira dengan nada tegas. Dia tak ingin terlihat lemah di mata Baim yang kini sudah sangat berbeda di matanya. Baim yang dulu dia kenal seolah menghilang dan menjadi sosok lain yang tak dikenalnya.

"Wa'alaikumsalam, Mei. Kamu datang?" Suara Lasmi sedikit gemetar. Wanita paruh baya itu beranjak dari kursi ruang tamu lalu memeluk Meira yang masih berdiri di ambang pintu.

Dia merasa tak enak hati melihat wajah Lasmi yang cukup pucat dan ketakutan. Meira yakin jika pesan yang dikirimkan Dina tadi ada benarnya. Baim memang mengancam Lasmi agar membocorkan keberadaan Meira dan Aldo. Meira yakin itu.

"Ibu maafkan saya." Meira berkaca-kaca melihat ekspresi Lasmi yang tak baik-baik saja di matanya.

"Nggak apa-apa, Nduk. Selesaikan masalah kalian berdua. Jangan saling sembunyi. Memang sebaiknya begini supaya lebih jelas dan lega. Ibu ke dalam sebelntar mau buat teh ya? Selesaikan baik-baik karena kalian s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status