Share

BAB 17

"Kamu!" Meira menunjuk lelaki di hadapannya. Dia cukup kaget melihat laki-laki itu berada di teras rumah Dina detik ini.

"Mbak Meira?" ucapnya tak kalah kaget.

"Kalian saling kenal?" Dina menatap Doni dan Meira bergantian.

"Kenal tadi pagi. Kebetulan Mbak Meira ini istirahat di Masjid Annur. Makanya aku kenal. Kebetulan aku salah satu takmir masjid itu." Doni menjelaskan kebingungan Dina. Meira pun mengangguk pelan.

"Oh, iya, tadi aku jemput Mbak Mei di sana. Memangnya tempat tinggal kamu di sekitar masjid itu, Mas? Bukannya waktu itu kamu bilang tak jauh dari sini ya?" tanya Meira lagi.

"Iya, itu juga nggak terlalu jauh dari sini kan, Din." Doni meringis kecil sembari garuk-garuk kepala.

"Jauh kali itu, dua puluh menitan."

"Belum satu jam. Masih dekatlah." Doni tak mau kalah. Melihat dua orang saling berdebat di depannya, Meira berdehem pelan. Dina dan Doni pun saling tatap lalu sama-sama mengalihkan pandangannya pada Meira.

"Eh, maaf, Mbak. Sampai lupa ada Mbak Mei di sini. T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status