Di Gunung Iblis, sebuah gunung yang berisikan banyak sekali Demon Beast berbahaya, ada sebuah rumah yang sederhana. Di halaman rumah itu, terdapat seorang pemuda dengan rambut hitam panjang yang tertiup angin sepoi-sepoi. Wajah pemuda itu tidak terlalu tampan, tapi tidak jelek juga. Dia kira-kira baru berusia 18 atau 19 tahun.
"Sun Hao, Sun Hao, bisa-bisanya kamu masih jadi manusia biasa setelah pindah dimensi 3 tahun yang lalu,” gerutu pemuda itu pada dirinya sendiri.Sun Hao rebahan di kursi panjang di bawah pohon persik yang ada di halamannya. Dalam pelukannya, seekor kucing putih yang menggemaskan tampak sedang dielus lembut.Dulu, Sun Hao hidup di bumi. Namun, karena bekerja terlalu keras, dia meninggal sebelum menikah. Tapi, itu bukanlah akhir dari segalanya. Setelah mati, Sun Hao malah pindah ke dunia lain, dan seperti orang-orang yang dipindahkan ke dunia lain pada umumnya, dia mendapatkan suatu kelebihan.Dia mendapatkan sebuah sistem di benaknya.Anehnya, beda dari sistem biasa yang bisa langsung membuat orang kaya atau kuat, sistem ini malah mengatakan kalau tubuh Sun Hao tidak cocok untuk berkultivasi. Semua karena akar spiritualnya lemah.Alhasil, sistem hanya memberi Sun Hao misi untuk mempelajari teknik dasar guna mampu melindungi dirinya sendiri.Karena di dunia baru Sun Hao ini, ada berbagai macam bahaya. Yang kuat memangsa yang lemah dan yang lemah akan diinjak-injak.Sun Hao pun dengan sabar mengikuti arahan Sistem dan mempelajari teknik dasar. Tapi–"Tapi apa-apaan! Sistem hanya menyuruhku untuk meninju, menendang, dan mengayunkan pedang dengan sembarangan. SI*L! Itu tidak bisa disebut teknik dasar, bahkan bocah berumur 3 atau 4 tahun pun bisa melakukannya!"Selain misi untuk mempelajari teknik dasar, sistem juga menyuruh Sun Hao untuk melukis, membuat kaligrafi, mengukir, bermain catur, bercocok tanam, membuat teh dan lain sebagainya yang menurut Sun Hao sangat tidak berguna."Hah …." Sun Hao menghela nafas. "Sudah 3 tahun aku menyelesaikan misi yang sistem berikan, dan aku masih belum bisa berkultivasi." Dia menatap langit. “Bukan cuma itu, setelah aku menyelesaikan semuanya, tidak ada lagi misi yang sistem berikan padaku dan aku hanya menghabiskan hari-hariku mati kebosanan di sini."Sun Hao melihat panel karakter pada sistem.KLIK!Terdengar suara dari Sun Hao yang menekan tombol [Buka Panel].[Nama: Sun Hao][Usia: 19 Tahun][Ras: Manusia][Kultivasi: Belum ada][KEAHLIAN:-Tinju (setara dengan dewa)-Tendangan (setara dengan dewa)-Pedang (setara dengan dewa)-Catur (setara dengan dewa)-Melukis (setara dengan dewa)-Kaligrafi (setara dengan dewa)-Bercocok Tanam(setara dengan dewa)][Dan lainnya ↓ ]Mata Sun Hao memicing. “Setara dengan dewa apanya kalau tidak bisa berkultivasi,” gerutunya.KRUYUUUK!Suara perut Sun Hao berbunyi. Hal itu membuat kucing di atas perut Sun Hao terkejut."Urgh … persediaan daging sudah habis!" ujar Sun Hao saat menyadari tidak ada daging lagi di penyimpanannya.Sun Hao pun bangun dari rebahan di kursi panjangnya. Dia pergi menuju gudang, mengambil busur dan beberapa buah anak panah yang dibuatnya.“Baobao kemarilah!” teriak Sun Hao memanggil kucing kecilnya. Dengan mata bulat, kucing itu menghampiri Sun Hao. “Aku mau membawamu berburu dan kamu harus menemukan daging kualitas terbaik, oke?” ucap Sun Hao sambil mengelus-elus kepala Baobao."Miaauuu~" Kucing itu mengangguk, seperti mengerti perkataan Sun Hao.Baobao adalah nama dari kucing yang diberikan sistem kepada Sun Hao sebagai hadiah telah menyelesaikan misi. Kucing itu berwarna putih dengan belang hitam di tubuhnya.Menurut keterangan dari sistem yang dibaca oleh Sun Hao, kucing ini memiliki keterampilan penglihatan untuk menemukan daging kualitas terbaik untuk Sun Hao. Oleh karena itu, tiap berburu, Sun Hao selalu membawanya."Ayo Baobao! Kita cari daging untuk makan kita sore ini""Miauu~" Kucing itu melompat ke arah Sun Hao, dan Sun Hao membawa Baobao di pundaknya.Baobao dan Sun Hao pun berjalan keluar dari kediamannya untuk berburu, mereka menuruni gunung.***Sementara itu, di bawah Gunung Iblis.“Hah … Hah … Hah ....”Terlihat seorang wanita yang sedang berlari dengan nafas yang terengah-engah, dia dikejar oleh beberapa orang yang berjubah hitam dan bertopeng.Terdapat beberapa luka sayatan pedang ditubuhnya, karena dia sudah lelah dan kehabisan tenaga dalam, wanita itu terjatuh ke tanah."KA … KA … KA ....” Tawa jahat terdengar dari salah satu orang yang sepertinya dia pemimpin dari orang-orang berjubah hitam dan bertopeng itu."Kenapa berhenti? Ayoo terus larilah! Lari sejauh mungkin!"Setelah mengejeknya, pria itu menghunus pedangnya mengangkat pedang ke atas dan.....TING!Suara bentrokan pedang terdengar keras, tebasan pria itu ditangkis oleh wanita itu."Tck, sepertinya kamu masih memiliki tenaga yahh!" Sudut mulut pria itu terangkat sedikit."Hah… Hah...."Kedua tangan wanita itu bergetar saat memegang pedangnya, nafasnya sangat berat."Gadis kecil, jika kamu memberikan Liontin Yin Yang Legendaris itu padaku! Mungkin aku akan membunuhmu tanpa rasa sakit.""Aku tidak akan memberikannya! Walaupun aku harus mati sekalipun!"Dengan tubuhnya yang gemetar, nafasnya yang terengah-engah dan berat itu. Tapi, mata wanita itu tidak menunjukkan rasa takut sama sekali."Gadis ini, sampai akhir pun tidak mau menyerah, tadinya aku mau memberimu belas kasih. Tapi, kamu malah menyia-nyiakannya!""PERGILAH KE NERAKA!!!"BRAAKK!Pria itu melaju dengan sangat cepat ke arah wanita itu. Tapi hal yang tidak terduga terjadi, tiba-tiba saja ada monster yang jatuh dari langit di tengah-tengah pertarungan mereka.Debu berterbangan dimana-mana menutupi mereka berdua, perlahan-lahan debu itu mulai memudar dan menghilang, saat debunya menghilang seutuhnya.HAH!?Orang-orang dengan jubah hitam dan bertopeng itu. Juga wanita yang dikejarnya, mereka sangat terkejut ketika melihat monster itu.“Monster ini… Bulunya yang berwarna perak, cakarnya seperti perak murni….”"I-Ini…Ini! Raja Iblis Gagak Perak!"Mereka mengucapkannya secara bersamaan, karena saking terkejutnya melihat Raja Iblis Gagak Perak, salah satu demon beast tingkat tinggi yang sangat mematikan!Sang wanita menatap demon beast itu dengan saksama, tubuhnya bergidik ngeri.Dikatakan bahwa ratusan tahun yang lalu, Raja Iblis Gagak Perak pernah membawa malapetaka di dataran ini. Demon beast itu beserta bawahannya menginvasi ras manusia dan melangsungkan pembantaian besar di Yangzhou. Tidak ada kultivator mana pun yang bisa menghentikannya.Sampai akhirnya, seakan surga masih berpihak pada ras manusia, muncullah beberapa pendekar yang luar biasa hebat. Para pendekar dan Raja Iblis Gagak Perak itu bertarung dengan sengit, selama tujuh hari tujuh malam, sampai keduanya mengalami luka yang sangat parah. Untungnya, pertarungan itu berakhir dengan kekalahan Raja Iblis Gagak Perak yang kemudian menghilang tanpa jejak.Yang jadi masalah sekarang, bahkan untuk para master dengan kekuatan luar biasa, mengalahkan Raja Iblis Gagak Perak masih sangat sulit sampai demon beast ini bisa kabur. Lalu, sekarang makhluk legendaris itu mati di hadapan mereka semua dengan sebuah anak panah tertancap di tubuhnya!? Ahli dengan kekuatan macam apa yang mampu melakukan ini!?Berbeda dengan sang wanita, para pria berjubah hitam itu memikirkan hal lain. “Kita beruntung sekali hari ini, bisa mendapatkan Liontin Giok Yin Yang Legendaris dan juga mayat Raja Iblis Gagak Perak!”“Dua sumber daya dalam sekali jalan!”"Ini seperti Melempar dua burung dengan satu batu namanya!" kata salah satu pria berjubah hitam dan bertopeng itu dengan senang.Tepat pada saat itu, sebuah suara pun terdengar menggeram marah, “Berani sekali semut seperti kalian ingin mengambil buruan masterku!"Mereka semua menoleh, melihat seekor kucing putih dengan mata menyala penuh amarah.*Beberapa saat sebelumnya*Sun Hao dan Baobao berkeliling ke hutan bawah Gunung dan belum mendapatkan satu pun buruan. "Hah … sudah satu jam kita mencari, tapi tidak ada satu ekor kelinci atau hewan pun yang aku lihat,” gerutu Sun Hao dengan wajah kecewa. Dia melirik kucing kecil yang berjalan santai di sebelahnya. "Baobao kecil, bukannya kamu lapar? Ayo cari yang benar, Kawan." “Miauuu~” Baobao mengeong, mengisyaratkan dia sungguh mencari dengan benar. Tuannya itu harus sabar!Di sisi lain, di sebuah gua yang tersembunyi di salah satu Gunung Iblis, terlihat seekor gagak besar dengan cakar dan bulu perak murni tampak sedang bermeditasi.“KAA! Akhirnya, setelah 500 tahun kultivasi, aku mencapai alam Formasi Setengah Abadi! Semua luka yang kuderita telah sembuh sepenuhnya. Ini juga berkat tubuh Iblis Yin Yang istimewa milikku! Dengan ini, aku bisa membalaskan dendam pada para manusia kurang ajar itu!" Usai mengatakan itu, Raja Iblis Gagak Perak merasakan getaran dalam gelombang tenag
"Hey, gadis kecil. Jika kamu ingin selamat ikuti kata-kataku." Baobao mengirimkan telepati padanya. "Ini suara Harimau Surgawi!" kata Luo Li dalam hatinya. "I-Iyaa." Gadis itu menjawabnya dengan telepati suara juga.“Dengar nak. Masterku ini dia suka bersikap rendah hati, jangan membicarakan tentang kultivasi padanya. Masterku suka berpura-pura menjadi manusia fana,” ucap Baobao melalui telepati, membuat Luo Li terkejut.Biasanya, orang-orang berkultivasi untuk meningkatkan pamornya di dunia ini. Akan tetapi, tuan dari sang Harimau Surgawi ini malah suka berpura-pura menjadi manusia fana!? Sungguh luar biasa rendah hati! Luo Li kagum! Melihat seorang gadis berdiri selagi menatap dirinya, Sun Hao agak terkejut. Karena, ini untuk pertama kalinya Sun Hao bertemu dengan manusia di dunia ini! "Ehh… siapa kamu?" Sun Hao bertanya dengan nada rendah. "Na-namaku Luo Li, Senior. Aku murid dari sekte Qingshan di kota Canglan," ucap Luo Li dengan nada yang gugup.Luo Li yang melihat aura ku
Di bawah Gunung Iblis…."I-ini… Ini, dari auranya saja pedang ini pasti harta Surgawi Tingkat Tinggi. Senior memberikan artefak Surgawi Tingkat Tinggi begitu saja, seperti tidak bernilai di matanya!" kata Luo Li sambil menggenggam erat pedangnya."Seperti yang diharapkan dari seorang Ahli, pemikirannya tidak bisa ditebak… Aku harus kembali dan memberitahu ayah tentang senior Sun!" Luo Li terbang kembali ke sekte Qingshan dikota Canglan untuk menemui ayahnya, tapi sesampainya di pintu depan gerbang sekte. “HUH! Aneh sekali, tidak ada satupun penjaga di luar gerbang?” ucap Luo Li sambil melihat sekeliling.KRIET!Luo Li masuk ke dalam sambil menengok, kanan dan kirinya, “A-apa yang baru saja terjadi di sini! kenapa senior dan juniorku tergeletak di tanah bersimbah darah!” kata Luo Li dengan matanya terbuka lebar.Dia melihat di halaman depan sekte terdapat beberapa mayat. Luo Li yang melihat pemandangan itu, dia pastinya sangat terguncang.Dia belum lama meninggalkan sekte, dan saat di
Di Halaman rumah Sun Hao….“Tak...Tak…Tak” Suara pisau di atas talenan.Sun Hao memotong-motong daging Raja Iblis Gagak Perak, dia mengambil daging bagian paha Raja Iblis Gagak Perak, paha itu dipotong selebar satu jari dan panjangnya 1 cm. Sun Hao mengambil daging yang sudah dipotong-potong, dan memisahkannya di mangkok. Sekarang bagian yang paling penting, meracik bumbu untuk membuat rasa yang menggugah selera dan lezat tentunya. "Fiuh… Bumbu sudah jadi” kata Sun Hao sambil mengusap dahinya.“wajannya sudah panas. Kita oleskan dulu minyak di wajannya. Taburi bumbu, campur dan aduk sampai merata… oke mantap, ini sudah cukup." SREEENG!Sun Hao memasukkan satu persatu, dagingnya ke dalam wajan. Aroma yang keluar dari daging itu saja membuat, semua makhluk hidup, yang ada di kediaman Sun Hao naik tingkat, bahkan semut yang cuma numpang lewat saja, bisa naik tingkat, hanya dengan menghirup aromanya. Di sisi lain…. Beberapa saat sebelumnya, Luo Li dan ayahnya Murong Yunhai, memutuskan
Di luar Gunung Iblis, ada dua wanita yang sedang berdiri di puncak gunung, wajah mereka penuh kewaspadaan. Salah satunya tampak manis dan tampak halus, dia sangat cantik dan anggun.Dia adalah Jian Ying, orang suci dari Istana Danau Giok. “Kakak Senior, apakah kita benar-benar akan memasuki Gunung Iblis?” Selain Xia He, seorang wanita mengenakan gaun biru berbicara. “Xiao Rou.” Jian Ying memandang wanita berpakaian biru itu, “Hati Dao Guru rusak, kamu kembali dan tetap menjaga Guru! Biarkan aku yang mengambil obatnya!” “Kakak Senior, Guru memiliki saudara perempuan lain yang menjaganya. Dia tidak membutuhkanku!” Teriak Xiao Rou.“Karena kamu ingin memasuki Gunung Iblis, tentu saja aku tidak bisa berdiam diri, menambah satu orang lagi, lebih baik daripada sendirian!” kata wanita berpakaian biru itu. “Xiao Rou, Gunung Iblis sangat berbahaya, bahkan aku juga tidak tahu apa yang sedang menunggu kita di dalam sana. Jika kamu ikut denganku, aku khawatir. I
Di wilayah barat Benua Tian Luo, di ruang rahasia di bawah pegunungan. "APA?" Xie Feng berteriak dan menggebrak meja batu. "DUAR!" Meja batu itu retak dan hancur.“Dong Wu sudah mati? Bagaimana ini mungkin!" Wajah setengah kerangka Xie Feng begitu mengerikan, sehingga orang tidak berani melihatnya secara langsung. “Tuanku, plakat jiwa Tuan Dong Wu rusak. Pasti-….” Di bawah, seorang pria berpakaian hitam membungkuk ke tanah, menggigil ketakutan."Si*al! Si*al! Bagaimana sekte kecil kelas sembilan, bisa membunuh Dong Wu?” Teriak Xie Feng.“Kemarilah, ikut aku, kita akan pergi dan meratakan sekte!” Teriak Xie Feng lagi."Tunggu!" Saat ini, terdengar suara keras. Itu adalah pria berjubah Merah yang berbicara. “Xue Sha, ini urusan klan bonekaku, kamu jangan ikut campur?” Suara Xie Feng terdengar dingin. “Saya tidak berani!” ucap Xie Sha sambil tersenyum.Sudut mulut Xue Sha terangkat, memperlihatkan senyuman yang tidak terduga, “Saudara F
“Haa….” Terdengar suara helaan nafas.“Aku sudah melakukan semua segala cara. Tapi, aku masih belum mendapatkan poin berkah!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, wajahnya penuh kekecewaan.“Kacau! Aku sama sekali, tidak tau cara mendapatkan poin berkah.” kata Sun Hao sambil melihati panel sistem, Poin berkahnya tetap berada di angka 50."Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Sun Hao pada dirinya sendiri.Sun Hao yang sedang berjalan, dia ingin keluar dari dalam rumah. Untuk menghilangkan stresnya, dia melihat buku diatas meja, dan mulai memandanginya.Dua kata yang tertulis di buku itu, “Hati Sutra!” Menarik perhatian Sun Hao, seolah merayunya dan meminta untuk membukanya.“Haa… Yah baiklah, ayo kita melafalkannya sekali, mungkin aku bisa mendapat poin berkah!” kata Sun Hao sambil menyentuh bukunya. Berpikir demikian, Sun Hao keluar dari rumahnya dan berjalan sampai di bawah pohon persik, dia duduk bersila di tanah, di bawah pohon persik itu.“Hati memberikan perintah, dan pikiran melaksana
“Benar saja, di dunia ini. Perselisihan akan merenggut nyawa banyak orang!” kata Sun Hao, sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali.“Sepertinya belum lama ini, dia bertarung dengan sengit, dengan kultivator lain!” ucap Sun Hao.“Hmm… Itu bukan urusanku, bukan?” Sun Hao yang tidak mau terlibat, dia dengan hati-hati menutup kembali pintu gerbangnya.“Katanya, seorang kultivator akan membunuh di setiap kesempatan, jika pengajarnya melihatku menyelamatkannya. Aku khawatir, dia akan memberiku kematian yang sangat menyakitkan!” Setelah berbicara seperti itu, Sun Hao bergidik ngeri.“Tapi, tetap saja bukan? Aku harus menyelamatkan dan menyembunyikannya, jangan biarkan pengejarnya mengetahuinya!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, dia membuka pintu gerbangnya lagi, berjalan cepat ke arahnya, mengangkat Jian Ying. dia menggendongnya kembali ke rumah dan membaringkannya di ranjang.Sun Hao memandangi Jian Ying, dia baru menyadari bahwa, Jian Ying ini sangat cantik, sosok