Beranda / Fantasi / DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA / Bab 8 Buddha Juga Memiliki Guru

Share

Bab 8 Buddha Juga Memiliki Guru

Penulis: Jojoewwww
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-02 22:00:18

“Haa….” Terdengar suara helaan nafas.

“Aku sudah melakukan semua segala cara. Tapi, aku masih belum mendapatkan poin berkah!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, wajahnya penuh kekecewaan.

“Kacau! Aku sama sekali, tidak tau cara mendapatkan poin berkah.” kata Sun Hao sambil melihati panel sistem, Poin berkahnya tetap berada di angka 50.

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Sun Hao pada dirinya sendiri.

Sun Hao yang sedang berjalan, dia ingin keluar dari dalam rumah. Untuk menghilangkan stresnya, dia melihat buku diatas meja, dan mulai memandanginya.

Dua kata yang tertulis di buku itu, “Hati Sutra!” Menarik perhatian Sun Hao, seolah merayunya dan meminta untuk membukanya.

“Haa… Yah baiklah, ayo kita melafalkannya sekali, mungkin aku bisa mendapat poin berkah!” kata Sun Hao sambil menyentuh bukunya.

Berpikir demikian, Sun Hao keluar dari rumahnya dan berjalan sampai di bawah pohon persik, dia duduk bersila di tanah, di bawah pohon persik itu.

“Hati memberikan perintah, dan pikiran melaksanakannya. Sang Buddha adalah….” Setiap katanya indah, suaranya lembut dan halus. Kitab suci yang tidak terlihat dengan mata telanjang keluar dari mulutnya. Kitab Suci itu, mengeluarkan cahaya keemasan.

Kitab Suci itu mengelilingi Sun Hao beberapa kali, setelah itu Kitab Suci terbang keluar menuju langit.

Kitab Suci itu, berubah wujud menjadi sangat besar di langit. itu adalah Raja Ashoka, dengan matanya yang tertutup, tubuhnya mengeluarkan cahaya emas.

Wujudnya itu sangat sakral, seketika itu tiba-tiba saja. Raja Ashoka membuka matanya, itu memancarkan cahaya yang menyilaukan.

“Semut ini, Berani! Mengganggu ketenangan Master” Teriakan keras itu, mengejutkan langit dan bumi. Setelah itu tangan emas keluar dari atas langit, dan langsung menggenggam tangan Iblis Batu.

“AARRGGHH!”

Iblis Batu menjerit kesakitan, dia berjuang mati-matian, mencoba melepaskan diri dari, genggaman tangan emas itu. Semakin dia berusaha melepaskan diri, lengannya retak sedikit demi sedikit.

“Siapa kau!” Teriak mengancam Iblis Batu.

JRING!

Cahaya keemasan memancar dari atas langit, Kitab demi kitab suci terbang diatas langit, bagaikan kupu-kupu emas, melihat pemandangan ini. Iblis Batu bergidik ngeri, seluruh tubuhnya gemetar ketakutan.

“Buddha… Buddha, kasihanilah aku!” ucap Iblis Batu memohon ampunan.

“Kamu mengganggu ketenangan Masterku, sebagai pelayannya. Apa yang tidak bisa Master bereskan, maka aku yang akan melakukannya!” kata Raja Ashoka.

Kitab Suci yang berterbangan diatas langit itu, terbang dengan sangat cepat menuju Iblis Batu. Dalam sekejap, Iblis Batu itu terbungkus oleh Kitab Suci.

“TIDAAAAK!” Kitab Suci yang mengelilingi dan membungkusnya, mengeluarkan cahaya emas yang menyilaukan.

BOOM!

Tubuh Iblis Batu itu, meledak menjadi debu dan menghilang tanpa jejak. Setelah itu, Kitab Suci itu terbang kembali mengelilingi Raja Ashoka.

Dua cahaya ilahi, keluar dari kedua matanya. Bersinar ke segala arah, beberapa saat kemudian….

Tubuh Raja Ashoka berubah menjadi Kitab Suci Daoist, terbang ke dalam ilusi dan menghilang.

Jian Ying berdiri dibawah pohon, bersembunyi dari pertarungan yang mengerikan, yang terjadi didepan matanya itu.

Dia tercengang dan diam membeku ditempatnya berdiri, Jian Ying tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Apa yang barusan aku lihat?” Tanya Jian Ying.

“Apa tadi itu Buddha … Apakah tadi itu benar-benar Buddha?” Tanya Jian Ying pada dirinya sendiri.

“Kekuatan dari Sang Buddha itu, sungguh mengerikan!” kata Jian Ying.

“Dan masalahnya adalah, bahwa Sang Buddha. Hanya sekedar pelayan, dan seperti apa kekuatan Masternya!” Pemikiran itu berakhir di sini….

Karena rasa sakit yang menusuk, datang dari dalam tubuhnya. Rasa sakitnya itu, datang dari Dantiannya yang rusak.

“Huff… Huff… Tidak, aku tidak boleh pingsan di sini!” Matanya Jian Ying mulai kabur.

“Aku … Harus, segera kembali! Guru sedang menungguku!” kata Jian Ying dengan nafas yang terengah-engah.

Segera, Jian Ying terbang tanpa arah. Luka di tubuhnya semakin parah, mata mulai kabur dan dalam sekejap, dia pingsan karena tidak bisa menahan rasa sakitnya.

“Urgh!” Jian Ying jatuh dengan cepat ke tanah.

***

Di sisi lain, Sun Hao yang sedang bersila di tanah, di bawah pohon persik itu, telah selesai melafalkan isi buku yang berjudul, “Hati Sutra.”

Tiba-tiba saja Sun Hao, dikejutkan dengan pemberitahuan dibenaknya.

[Ding, poin berkah + 50]

Sun Hao yang mendengar itu, dia buru-buru membuka panel sistem.

[Poin berkah : 100/1.000,000,000]

“Luar biasa, hanya melafalkan buku (Hati Sutra), bisa mendapatkan poin berkah!” Tentu saja, melihat poin berkahnya naik, Sun Hao sangat senang.

“Haa … Tapi, ini masih agak lambat. Kapan aku bisa mengumpulkan satu juta poin berkah.” kata Sun Hao

“Hmm… Memang, tidak ada jalan yang mudah di dunia ini.” kata Sun Hao, dia menyemangati dirinya sendiri.

DUAR!

Suara keras, terdengar dari luar halaman. Suara ini, seperti ledakan bom, Sun Hao terkejut mendengar suara keras itu.

“T-tidak ada kultivator yang menyerang halamanku, bukan?” kata Sun Hao dengan sedikit ketakutan di wajahnya,

“Bagaimana seseorang kultivator menemukanku, di pegunungan terpencil seperti ini?”Sun Hao mengerutkan keningnya.

Sun Hao mencoba mengendalikan ketakutannya, dan memberanikan diri, untuk melihat apa yang terjadi diluar?

Sun Hao menaruh kedua tangannya di belakang punggungnya, dan menunjukkan penampilan seorang Ahli, dia berjalan menuju pintu gerbang.

“Siapa itu?” Tanya Sun Hao.

Tidak ada tanggapan dari luar pintu, lalu Sun Hao membuka pintu gerbang. Menjulurkan kepalanya, melihat sekelilingnya.

HUH!

Sun Hao melihat di bawah pohon apel, ada seorang wanita di sana. Wanita itu, mengenakan gaun merah, wajahnya tidak terlihat jelas dari jauh, karena wanita itu menghadap ke tanah.

Terlihat bekas luka di sekujur tubuhnya, wanita itu terluka sangat parah.

Bab terkait

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 9 Menyelamatkan Seorang Gadis

    “Benar saja, di dunia ini. Perselisihan akan merenggut nyawa banyak orang!” kata Sun Hao, sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali.“Sepertinya belum lama ini, dia bertarung dengan sengit, dengan kultivator lain!” ucap Sun Hao.“Hmm… Itu bukan urusanku, bukan?” Sun Hao yang tidak mau terlibat, dia dengan hati-hati menutup kembali pintu gerbangnya.“Katanya, seorang kultivator akan membunuh di setiap kesempatan, jika pengajarnya melihatku menyelamatkannya. Aku khawatir, dia akan memberiku kematian yang sangat menyakitkan!” Setelah berbicara seperti itu, Sun Hao bergidik ngeri.“Tapi, tetap saja bukan? Aku harus menyelamatkan dan menyembunyikannya, jangan biarkan pengejarnya mengetahuinya!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, dia membuka pintu gerbangnya lagi, berjalan cepat ke arahnya, mengangkat Jian Ying. dia menggendongnya kembali ke rumah dan membaringkannya di ranjang.Sun Hao memandangi Jian Ying, dia baru menyadari bahwa, Jian Ying ini sangat cantik, sosok

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 10 Apakah Dia Ahlinya

    Hmm!” “Dimana aku!” Jian Ying sangat bingung, dia terbangun di sebuah ruangan.“Ahh… Ini!” Tiba-tiba saja, perasaan nyaman yang tak terlukiskan membanjiri seluruh tubuhnya. “Semua meridianku yang rusak, telah dipulihkan?” kata Jian Ying, dia memejamkan mata dan merasakan garis meridian di tubuhnya sudah pulih.“Bagaimana ini mungkin!” Jian Ying sangat terkejut.“Tidak, meridiannya tidak hanya pulih. Tapi, meridian ini tumbuh kembali!”"Ya Tuhan! Ini… Meridian ini, sebenarnya adalah meridian abadi!” Jian Ying duduk dengan keterkejutan di wajahnya, butuh waktu lama baginya. Untuk menenangkan diri dari keterkejutannya.“Ini… Siapa yang menyelamatkan hidupku? Itu bukan Tuan Buddha, kan?” Tanya Jian Ying.“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan jamur unguku?” Jian Ying gelisah, dia mengangkat tangannya dan melihat jamur ungu itu masih ada tangannya.“Haaa….” Su Yiling menghela nafas lega dan mencoba untuk berdiri, tapi dia menyadari bahwa dia tidak bisa bergerak.“KRIET!” Saat ini, pintu terbu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 11 Senior Mengingatkan Kami

    “Tuan Muda Sun, bantuan hari ini, saya akan membayarnya kembali di masa depan!” ucap Jian Ying.“Guruku dalam bahaya, dan dia menungguku untuk menyelamatkannya, maafkan aku untuk hari ini, aku akan pergi dulu!” Setelah berbicara, Jian Ying bangkit dari tempat tidur. Dadanya bergetar ke atas dan kebawah, membuat Sun Hao menyemprotkan darah dari hidungnya.“Nona Jian, karena kamu harus kembali untuk menyelamatkan Guru anda, maka aku tidak akan menahan mu!” kata Sun Hao sambil memegangi hidungnya.“Tapi, Nona, pakai dulu bajumu!” Kata Sun Hao, lalu dia berjalan keluar kamar.“GREB!” Suara pintu tertutup.Warna wajah Jian Ying memerah, dia sangat malu. Karena tergesa-gesa, dia melupakan segalanya. Dia mengambil gaun itu dan memakainya dengan cepat.Dia tampak seperti peri yang turun dari langit, begitu cantik hingga mustahil untuk digambarkan.“Ini benar-benar harta karun!” Penguatan jiwa yang cepat membuat mata Jian Ying berbinar. Dia membuka pintu kamar dan berjalan keluar, tepat pada wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 12 Memberikan Hadiah

    Jian Ying tiba-tiba saja tersadar, dia mengerti maksud dari Sang Ahli.‘Aku sangat bodoh, sehingga aku bahkan tidak memikirkan petunjuk Tuan Muda!’‘Tuan Muda pasti, tidak ingin terlibat dalam sebab dan akibat, jadi dia hanya bisa membantu kita secara diam-diam!’‘Untungnya, Guruku sangat pintar dan memahami segalanya!’‘Kebaikan Tuan Muda, untuk membantu kami sungguh tak ternilai harganya!’Jian Ying berbicara dalam hatinya, matanya dipenuhi rasa kagum dan terima kasih.“Jian’er, gaun itu diberikan kepadamu oleh Tuan Muda, juga?” Tanya Liu Yan.Jian Ying tidak terburu-buru menjawabnya, tetapi dengan hati-hati merenungkan kata-kata tuan muda Sun.“Guru, tuan muda melihat pakaian saya robek, jadi dia membiarkan saya memakai gaun ini terlebih dahulu!” kata Jian Ying."Itu dia! Ikut denganku!" Kata Liu Yan.Setelah berbicara, Liu Yan membawa Jian Ying ke ruang rahasia. Ruangan ini dipenuhi dengan harta karun Istana Danau Giok, ada pil roh, senjat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 13 Monster Tua Dari Alam Atas

    Bab 13 Monster Tua Dari Alam AtasDi kediaman Sun Hao, Sun Hao sedang memberi makan ikan koi di dalam kolamnya, “Makan yang banyak ikan kecil!”Sun Hao melihat panel sistem, sambil memberi makan ikan di kolam, “Hahaha… Aku mengerti sekarang, bagaimana cara mendapatkan poin berkah!”[Poin Berkah : 300/1.000,000,000]“Panen kemarin itu lumayan, tapi ini masih agak lambat, andai saja hari ini, gadis itu kembali lagi, atau Luo Li dan Ayahnya datang berkunjung, maka aku akan memberikan lukisanku, seperti yang kulakukan kemarin pada gadis itu.” kata Sun Hao.Beberapa saat kemudian….Jian Ying dan Gurunya Liu Yan, keduanya sampai di Gunung Iblis, mereka memandangi gunung di depannya dengan wajah serius.“Jian’er, ingat kamu harus menghormatinya nanti, dan kamu tidak boleh seperti yang terakhir kali!” kata Liu Yan.“Guru, Anda sudah mengatakannya ratusan kali!” kata Jian Ying dia mengeluh.“Kita tidak bisa terbang langsung ke rumah tuan muda, kita h

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 14 Danau Giok Di Antara Dua Pohon Sakura

    Sun Hao melihat Danau Giok, di tangan Liu Yan dengan wajah bingung.“Tuan Muda, ini adalah Danau Giok, yang bisa digunakan untuk mandi!” ucap Liu Yan."Benarkah?" Tanya Sun Hao dengan matanya yang bersinar.“Aku akan mengaturnya untuk anda, tuan muda." Liu Yan mengalihkan pandangannya pada, dua pohon sakura yang ada di halaman, di antara dua pohon itu ada ruang terbuka yang luas, untuk menempatkan Danau Giok.“Ya, nona Liu, tolong!” Sun Hao mengangguk, penuh semangat."Tentu, tuan muda!" Liu Yan melambaikan tangan kanannya setelah berbicara.WOOS!Danau Giok seukuran telapak tangan, berubah dengan kecepatan yang tak terlihat dengan mata telanjang.Tiba-tiba saja, sebuah danau seluas beberapa ratus meter persegi terbentuk dalam waktu kurang dari beberapa detik.Kabut air yang menguap di kolam, dipadu dengan bunga sakura berwarna merah muda, seindah negeri dongeng, sehingga membuat orang enggan untuk berpaling.Sesekali bunga sakura berguguran d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 15 Gulungan Kertas Yang Akan Di Buang

    “Nona Jian, apa kau menyukai gaun yang aku berikan terakhir kali?” Tanya Sun HaoMendengar perkataan Sun Hao, mereka berdua sontak terkejut.‘Oh tidak, aku lupa! Untuk mengembalikan harta surgawi ini kepada Tuan Muda, dan membuatnya mengambil inisiatif untuk mengingatkanku’‘Ahh, sial! Aku meninggalkan kesan buruk pada Tuan Muda! Bagaimana aku bisa sebodoh itu!’ ucap Jian Ying dalam hatinya, dia menegur dan mencaci dirinya sendiri ratusan kali.“Tuan Muda, ini. Aku menyukai gaunnya!” kata Jian Ying.Setelah itu, Jian Ying mengeluarkan pakaian itu dan menyerahkannya kepada Sun Hao dengan hormat, “Terima kasih Tuan Muda, karena telah meminjamkan saya pakaian itu, ini tuan muda. Saya akan mengembalikannya!”Sun Hao tercengang saat melihat momen canggung ini.‘Seharusnya tidak begini, bukankah perempuan paling suka dengan pakaian?’‘Tapi, kenapa dia malah mengembalikannya lagi padaku?’Apakah pakaian buatanku tidak memenuhi seleranya?“Ahh! Ini.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 16 Saran Senior

    Tuan Muda, kami ingin memilih pasangan ini, bagaimana menurut Anda?” Luo Liuyan memandang Sun Hao dengan cemas, karena takut dia akan menolak."Lukisan itu?" Sun Hao terkejut.‘Ada apa dengan para kultivator ini, mereka semua suka memilih sampah? Seperti kaligrafi dan lukisan, tidak bisakah memilih yang bagus? Gambar Naga Terbang milikku cukup bagus, tapi itu bahkan tidak menarik perhatian mereka?’‘Sebaliknya, mereka memilih sketsa yang akan aku buang? Aku sama sekali tidak dapat memahaminya, yahh. Terserahlah.’‘Selagi mereka menyukainya, Setidaknya aku bisa mendapatkan beberapa poin berkah, dari itu!’Saat ini, Sun Hao tersenyum dan mengangguk. Di mata Liu Yan dan Jian Ying ekspresi ini, telah mengubah suasana hatinya.“Guru, lihat! Tuan Muda sedang tersenyum, kami lulus ujiannya!” kata Jian Ying.“Tetap tenang, cobalah untuk tidak membiarkan Tuan Muda menyadarinya!” kata Liu Yan.“Guru, Anda juga tadi tersenyum. Saya dengan jelas melihatnya!” kata

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06

Bab terbaru

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 42 Hanya Tuan Muda Yang Berani Makan Ras Naga

    Luo Li melihat cangkir di depannya, dan matanya penuh emosi. Dibandingkan dengan teh Wudao, teh abadi jenis ini tidak lemah sama sekali. Setiap cangkir teh adalah kekayaan tertinggi."Terima kasih, Tuan Muda!" Luo Li berkata dengan penuh terima kasih.“Nona Luo, ini hanya secangkir teh. Itu tidak layak disebutkan. Ayo, minumlah lagi!” kata Sun Hao.“Ya, Tuan Muda!” Luo Li terus minum. Dia tidak berani minum terlalu banyak setiap kali menyesap dan menikmatinya dengan hati-hati.Sun Hao dengan jelas menangkap gerakan Luo Li. “Sepertinya Nona Luo ini, sangat menyukai tehku!”Sun Hao diam-diam mengangguk, dia diam-diam berdiri, dan masuk ke kamar. Sesaat kemudian, Sun Hao mengambil beberapa kantong teh dan keluar.Setelah Luo Li selesai minum, Sun Hao berkata, "Nona Luo, apakah tehnya enak?"'Enak? Ini adalah teh abadi. Dan itu adalah teh abadi yang dapat menguatkan tulang dan daging! Ini bukanlah sesuatu yang bisa dibeli dengan uang! Betapa bagusnya itu!' gu

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 41 Dewa Sembilan Surga Luan Adalah Seekor Ayam?

    “Apakah kamu pernah melihat boneka?” tanya Sun Hao.“Ya, saya sudah melihatnya.” Luo Li menjawab dengan jujur.“Klan boneka manusia adalah salah satu ras jahat? Lalu tahukah kamu bahwa ada ras jahat selain klan boneka manusia?” tanya Sun Hao.“Tuan Muda, selain klan boneka manusia, ras jahat juga mencakup klan boneka mayat, klan pemakan hati, dan klan boneka jiwa….” kata Luo Li.Luo Li mulai memperkenalkan mereka satu demi satu dengan serius. Setiap penjelasannya sangat detail.Sun Hao diam-diam mengerutkan kening saat mendengar ini. Dua hari yang lalu, melihat pemilik penginapan Xiao er masih melekat di hatinya. Kepalanya digerogoti, dan otaknya dihisap. Itu sangat menakutkan.Sun Hao menuangkan sedikit air teh di tangannya dan membuangnya, “Buk...” Cabang-cabang yang mati jatuh ke dalam danau giok, dan membuat air memercik secara bertahap.Ketika Luo Li menyaksikan adegan ini, pikirannya langsung terkejut.'Tuan Muda memerintahkan aku untuk menghancurkan ras jahat!''Jadi begitu!' g

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 40 Mengunjungi Tuan Muda

    'Haa... Dunia luar terlalu bahaya, bagi saya yang seorang manusia biasa.' 'Untuk mendirikan klinik medis, di Yangzhou gagal total.' gumam Sun Hao dalam hatinya, dia tak habis-habis menghela nafas.Setelah kembali dari Yangzhou, wajah Sun Hao selalu murung. Itu membuat Li Mei ketakutan berada di dekatnya.'Tuan Muda terlihat tidak senang setelah pulang dari Yangzhou, apa yang harus saya lakukan untuk membuatnya senang?''Ahh... Itu mungkin bisa membuatnya senang kembali!'Li Mei berfikir keras untuk membuat Sun Hao senang kembali, setelah mendapatkan ide. Dia langsung menuju ke dapur dan membuat teh."Tuan Muda!" Li Mei memanggilnya dengan membawa secangkir teh, di atas nampan."Ahh... Terima kasih Mei-mei!" Sun Hao mengambil secangkir teh itu, dan langsung meminum habis, seperti orang yang kehausan.Setelah meminum habis teh itu, terdengar suara ketukan dari luar pintu, "Tok... Tok....""Tuan Muda, apakah Anda di rumah?” Saat ini, sebuah suara da

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 39 Pertemuan Tak Terduga

    Waktu berlalu cepat, itu dua hari setelah kejadian di Yangzhou.Dalam dua hari terakhir, fakta bahwa dua kelompok iblis melakukan penyerangan di Kota Jiangping, menyebar ke seluruh Yangzhou dan menyebar ke wilayah barat, dengan Yangzhou sebagai pusatnya.Istana Danau Giok disebut sekte abadi oleh para kultivator, dan nama Liu Yan disebut sebagai bodhisattva wanita.“Dengan hati yang baik, adalah tugas kita untuk menyelamatkan dunia.” Karakter dengan kualitas terbaik ini menjadi teladan bagi semua orang yang berpikiran untuk mempelajarinya.Ras jahat datang untuk melakukan pembantaian dan pola pikir ini sungguh menakutkan. Banyak perkelahian yang menitikkan air mata haru.Bagi ahli yang membimbing Liu Yan, itu bahkan lebih hebat. Banyak orang menduga bahwa ahli di balik Liu Yan adalah salah satu dari Sembilan Dewa Ras Manusia.Beberapa orang mengatakan itu adalah kaisar manusia, beberapa orang mengatakan itu adalah Yu Jizi, dan beberapa orang mengatakan itu ad

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 38 Naga Iblis Yang Legendaris Hanya Seekor Belut Di Mata Sun Hao

    Terletak 500 kilometer di selatan Gunung Iblis, terdapat sebuah danau dengan radius beberapa kilometer yang disebut Danau Naga Iblis.Legenda mengatakan bahwa ada naga Iblis di dalamnya, menelan langit dan bumi dengan teror yang tak ada habisnya. Dalam jarak sepuluh mil dari Danau Naga Iblis, tidak ada yang berani mendekati Danau ini.Pada hari ini, seorang nelayan dengan jaring ikan di punggungnya dan tombak di tangannya dengan hati-hati. Dia dengan hati-hati mencapai tepi Danau Naga Iblis dan melihatnya dengan panik di wajahnya.“Bagaimanapun, keluargaku akan mati kelaparan jika aku tidak bisa menangkap ikan!” kata nelayan itu.“Kepalanya menjatuhkan mangkuk besar dan bekas luka [Sebuah metafora yang berarti dia tidak takut pada apa pun]!” Setelah itu, sang nelayan dengan hati-hati berjalan ke tepi Kolam Naga Hantu, mengambil jaring ikan, dan melemparkannya dengan kuat.“Splash….” Jaring ikan jatuh ke dalam udara, dan menyebar ke dalam air. Nelayan mengambil ja

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 37 Takut Dengan Bahaya Di Yangzhou, Membuka Klinik Medis Batal

    “Tuan Muda, apakah kamu merasa lebih baik?” Li Mei memandang Sun Hao, dan matanya penuh dengan pemujaan.'Baru saja, Tuan Muda benar-benar membunuh jenderal suku iblis darah dengan membaca kitab suci. Metode dan kekuatan ini sangat mengejutkan.''Apalagi melihat penampilannya, dia tidak mengetahui hal ini sama sekali. Dengan cara ini, hatinya tidak rusak, dan dia menyelamatkan seluruh Kota Jiangping. Hal ini membuatnya tidak bisa membayangkannya sama sekali.' gumam Li Mei dalam hatinya."Jauh lebih baik! Seluruh tubuhku sangat nyaman!” Sun Hao berkata dengan santai."Itu bagus, Tuan Muda." Li Mei mengangguk dengan tersenyum.“Mei-mei, ayo pergi, kita lanjutkan mencari toko!” kata Sun Hao.“Ya, Tuan Muda!” Li Mei mengikuti di belakang Sun Hao."KRIET!" Pintu terbuka. Melihat pemandangan di hadapannya, Sun Hao hampir muntah.Dia melihat mayat-mayat berserakan di lorong. Kepala dipenggal, otak terbelah, dan usus serta lambung mengalir keluar. Sun Hao men

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 36 Semuanya Salah Paham

    *Arena Kompetisi Besar Yangzhou*Luo Li Kemudian, dia keluar dari arena dan pergi dengan cepat. Liu Yan melihat punggung Luo Li dengan ekspresi yang terlalu rumit.Tidak ada orang lain yang melihatnya, tetapi Liu Yan dengan jelas melihat patung Buddha di langit terbang kembali ke tangan Luo Li. Dengan kata lain, Luo Li-lah yang membunuh Iblis Darah hari ini.'Seorang gadis kecil di Alam Nascent Soul Puncak Menyelamatkan seluruh kota Jiangping?''Apakah dia seorang guru Buddha tertentu?' gumam Liu Yan."Terlepas dari ini, pertama-tama saya harus memberi tahu tindakan Klan Iblis Darah! Pada Tuan Muda, hal ini adalah prioritas utama." kata Liu Yan.Berpikir seperti ini, Liu Yan memandang Jian Ying, “Murid, panggil murid lain untuk menangani masalah di tempat ini, kita berdua akan segera pergi menemui Tuan Muda!”Jian Ying tertegun di tempat yang sama, menarik napas beberapa kali sebelum dia tenang. Segalanya hari ini menakutkan. Master top seperti Blood Demo

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 35 Ning Mingzhi Menjadi Biksu, Dan Flashback Luo Li

    *Penginapan Yuejun*Ning Mingzhi melihat gulungan di depannya, mengerutkan kening dan berpikir. “Apa maksud Tuan Muda? dengan memberiku gulungan lukisan?”“Mungkinkah ini menunjukkan bahwa saya dapat memulai jalur kultivasi?” “Bagaimana aku bisa sebodoh itu? Apa gunanya aku membaca selama bertahun-tahun?” Ning Mingzhi melihatnya, dengan ekspresi pahit di wajahnya.Pada saat ini, sebuah suara terdengar. “Sariputra, warna tidak berbeda dengan kekosongan, kekosongan tidak berbeda….”Lukisan di depan mata Ning Mingzhi segera mulai berubah. Seolah-olah dia berada di dalam gulungan gambar, berdiri di puncak gunung. Melihat pemandangan di depannya, wajahnya terguncang.Dia melihat sang Buddha yang begitu besar, dengan cahaya keemasan yang menyilaukan sedang menatapnya. Ada kata-kata yang keluar dari mulut sang Buddha. Setiap kalimat mengandung suara Buddha yang Agung. Mendengarnya sendiri, pikirannya mulai terbuka.Saat ini, Ning Mingzhi berada dalam kondisi ha

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 34 Dalam Keputusasaan Sang Buddha Muncul

    **“Semoga kamu memilih lebih banyak, demi aku, sebagai simbol cinta kita!”** Setelah wanita itu mengucapkan dua kalimat ini, dia dengan lembut menekan jarinya ke depan.“Woosh... woosh….” Buah beri merah beterbangan seperti tetesan air hujan di langit. "Tidak baik!" Wajahnya berubah secara signifikan. Dengan gerakan pikirannya, darah mengalir keluar dari tubuhnya. Kabut darah menyelimuti seluruh tubuhnya seperti bubur merkuri.“Haa!” Lautan darah bergetar. Itu melayang turun dari lautan darah, langsung menuju ke atas kepalanya, menyatu dengan daging dan darahnya, dan berputar mengelilinginya dengan cepat."KABOOM!" Dalam gambar, buah beri merah di tangan wanita itu dengan cepat meledak ke dalam kabut darah.Suara ledakan yang mengerikan tidak ada habisnya.“Woosh!” Dalam lukisan itu, buah beri merah di tangan wanita itu tak ada habisnya, seperti hujan anak panah, terus menerus melesat.Kabut darah di depan pria berbaju hitam terus meledak dan menguap men

DMCA.com Protection Status