“Haa….” Terdengar suara helaan nafas.
“Aku sudah melakukan semua segala cara. Tapi, aku masih belum mendapatkan poin berkah!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, wajahnya penuh kekecewaan.“Kacau! Aku sama sekali, tidak tau cara mendapatkan poin berkah.” kata Sun Hao sambil melihati panel sistem, Poin berkahnya tetap berada di angka 50."Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Sun Hao pada dirinya sendiri.Sun Hao yang sedang berjalan, dia ingin keluar dari dalam rumah. Untuk menghilangkan stresnya, dia melihat buku diatas meja, dan mulai memandanginya.Dua kata yang tertulis di buku itu, “Hati Sutra!” Menarik perhatian Sun Hao, seolah merayunya dan meminta untuk membukanya.“Haa… Yah baiklah, ayo kita melafalkannya sekali, mungkin aku bisa mendapat poin berkah!” kata Sun Hao sambil menyentuh bukunya.Berpikir demikian, Sun Hao keluar dari rumahnya dan berjalan sampai di bawah pohon persik, dia duduk bersila di tanah, di bawah pohon persik itu.“Hati memberikan perintah, dan pikiran melaksanakannya. Sang Buddha adalah….” Setiap katanya indah, suaranya lembut dan halus. Kitab suci yang tidak terlihat dengan mata telanjang keluar dari mulutnya. Kitab Suci itu, mengeluarkan cahaya keemasan.Kitab Suci itu mengelilingi Sun Hao beberapa kali, setelah itu Kitab Suci terbang keluar menuju langit.Kitab Suci itu, berubah wujud menjadi sangat besar di langit. itu adalah Raja Ashoka, dengan matanya yang tertutup, tubuhnya mengeluarkan cahaya emas.Wujudnya itu sangat sakral, seketika itu tiba-tiba saja. Raja Ashoka membuka matanya, itu memancarkan cahaya yang menyilaukan.“Semut ini, Berani! Mengganggu ketenangan Master” Teriakan keras itu, mengejutkan langit dan bumi. Setelah itu tangan emas keluar dari atas langit, dan langsung menggenggam tangan Iblis Batu.“AARRGGHH!”Iblis Batu menjerit kesakitan, dia berjuang mati-matian, mencoba melepaskan diri dari, genggaman tangan emas itu. Semakin dia berusaha melepaskan diri, lengannya retak sedikit demi sedikit.“Siapa kau!” Teriak mengancam Iblis Batu.JRING!Cahaya keemasan memancar dari atas langit, Kitab demi kitab suci terbang diatas langit, bagaikan kupu-kupu emas, melihat pemandangan ini. Iblis Batu bergidik ngeri, seluruh tubuhnya gemetar ketakutan.“Buddha… Buddha, kasihanilah aku!” ucap Iblis Batu memohon ampunan.“Kamu mengganggu ketenangan Masterku, sebagai pelayannya. Apa yang tidak bisa Master bereskan, maka aku yang akan melakukannya!” kata Raja Ashoka.Kitab Suci yang berterbangan diatas langit itu, terbang dengan sangat cepat menuju Iblis Batu. Dalam sekejap, Iblis Batu itu terbungkus oleh Kitab Suci.“TIDAAAAK!” Kitab Suci yang mengelilingi dan membungkusnya, mengeluarkan cahaya emas yang menyilaukan.BOOM!Tubuh Iblis Batu itu, meledak menjadi debu dan menghilang tanpa jejak. Setelah itu, Kitab Suci itu terbang kembali mengelilingi Raja Ashoka.Dua cahaya ilahi, keluar dari kedua matanya. Bersinar ke segala arah, beberapa saat kemudian….Tubuh Raja Ashoka berubah menjadi Kitab Suci Daoist, terbang ke dalam ilusi dan menghilang.Jian Ying berdiri dibawah pohon, bersembunyi dari pertarungan yang mengerikan, yang terjadi didepan matanya itu.Dia tercengang dan diam membeku ditempatnya berdiri, Jian Ying tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya.“Apa yang barusan aku lihat?” Tanya Jian Ying.“Apa tadi itu Buddha … Apakah tadi itu benar-benar Buddha?” Tanya Jian Ying pada dirinya sendiri.“Kekuatan dari Sang Buddha itu, sungguh mengerikan!” kata Jian Ying.“Dan masalahnya adalah, bahwa Sang Buddha. Hanya sekedar pelayan, dan seperti apa kekuatan Masternya!” Pemikiran itu berakhir di sini….Karena rasa sakit yang menusuk, datang dari dalam tubuhnya. Rasa sakitnya itu, datang dari Dantiannya yang rusak.“Huff… Huff… Tidak, aku tidak boleh pingsan di sini!” Matanya Jian Ying mulai kabur.“Aku … Harus, segera kembali! Guru sedang menungguku!” kata Jian Ying dengan nafas yang terengah-engah.Segera, Jian Ying terbang tanpa arah. Luka di tubuhnya semakin parah, mata mulai kabur dan dalam sekejap, dia pingsan karena tidak bisa menahan rasa sakitnya.“Urgh!” Jian Ying jatuh dengan cepat ke tanah.***Di sisi lain, Sun Hao yang sedang bersila di tanah, di bawah pohon persik itu, telah selesai melafalkan isi buku yang berjudul, “Hati Sutra.”Tiba-tiba saja Sun Hao, dikejutkan dengan pemberitahuan dibenaknya.[Ding, poin berkah + 50]Sun Hao yang mendengar itu, dia buru-buru membuka panel sistem.[Poin berkah : 100/1.000,000,000]“Luar biasa, hanya melafalkan buku (Hati Sutra), bisa mendapatkan poin berkah!” Tentu saja, melihat poin berkahnya naik, Sun Hao sangat senang.“Haa … Tapi, ini masih agak lambat. Kapan aku bisa mengumpulkan satu juta poin berkah.” kata Sun Hao“Hmm… Memang, tidak ada jalan yang mudah di dunia ini.” kata Sun Hao, dia menyemangati dirinya sendiri.DUAR!Suara keras, terdengar dari luar halaman. Suara ini, seperti ledakan bom, Sun Hao terkejut mendengar suara keras itu.“T-tidak ada kultivator yang menyerang halamanku, bukan?” kata Sun Hao dengan sedikit ketakutan di wajahnya,“Bagaimana seseorang kultivator menemukanku, di pegunungan terpencil seperti ini?”Sun Hao mengerutkan keningnya.Sun Hao mencoba mengendalikan ketakutannya, dan memberanikan diri, untuk melihat apa yang terjadi diluar?Sun Hao menaruh kedua tangannya di belakang punggungnya, dan menunjukkan penampilan seorang Ahli, dia berjalan menuju pintu gerbang.“Siapa itu?” Tanya Sun Hao.Tidak ada tanggapan dari luar pintu, lalu Sun Hao membuka pintu gerbang. Menjulurkan kepalanya, melihat sekelilingnya.HUH!Sun Hao melihat di bawah pohon apel, ada seorang wanita di sana. Wanita itu, mengenakan gaun merah, wajahnya tidak terlihat jelas dari jauh, karena wanita itu menghadap ke tanah.Terlihat bekas luka di sekujur tubuhnya, wanita itu terluka sangat parah.“Benar saja, di dunia ini. Perselisihan akan merenggut nyawa banyak orang!” kata Sun Hao, sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali.“Sepertinya belum lama ini, dia bertarung dengan sengit, dengan kultivator lain!” ucap Sun Hao.“Hmm… Itu bukan urusanku, bukan?” Sun Hao yang tidak mau terlibat, dia dengan hati-hati menutup kembali pintu gerbangnya.“Katanya, seorang kultivator akan membunuh di setiap kesempatan, jika pengajarnya melihatku menyelamatkannya. Aku khawatir, dia akan memberiku kematian yang sangat menyakitkan!” Setelah berbicara seperti itu, Sun Hao bergidik ngeri.“Tapi, tetap saja bukan? Aku harus menyelamatkan dan menyembunyikannya, jangan biarkan pengejarnya mengetahuinya!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, dia membuka pintu gerbangnya lagi, berjalan cepat ke arahnya, mengangkat Jian Ying. dia menggendongnya kembali ke rumah dan membaringkannya di ranjang.Sun Hao memandangi Jian Ying, dia baru menyadari bahwa, Jian Ying ini sangat cantik, sosok
Hmm!” “Dimana aku!” Jian Ying sangat bingung, dia terbangun di sebuah ruangan.“Ahh… Ini!” Tiba-tiba saja, perasaan nyaman yang tak terlukiskan membanjiri seluruh tubuhnya. “Semua meridianku yang rusak, telah dipulihkan?” kata Jian Ying, dia memejamkan mata dan merasakan garis meridian di tubuhnya sudah pulih.“Bagaimana ini mungkin!” Jian Ying sangat terkejut.“Tidak, meridiannya tidak hanya pulih. Tapi, meridian ini tumbuh kembali!”"Ya Tuhan! Ini… Meridian ini, sebenarnya adalah meridian abadi!” Jian Ying duduk dengan keterkejutan di wajahnya, butuh waktu lama baginya. Untuk menenangkan diri dari keterkejutannya.“Ini… Siapa yang menyelamatkan hidupku? Itu bukan Tuan Buddha, kan?” Tanya Jian Ying.“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan jamur unguku?” Jian Ying gelisah, dia mengangkat tangannya dan melihat jamur ungu itu masih ada tangannya.“Haaa….” Su Yiling menghela nafas lega dan mencoba untuk berdiri, tapi dia menyadari bahwa dia tidak bisa bergerak.“KRIET!” Saat ini, pintu terbu
“Tuan Muda Sun, bantuan hari ini, saya akan membayarnya kembali di masa depan!” ucap Jian Ying.“Guruku dalam bahaya, dan dia menungguku untuk menyelamatkannya, maafkan aku untuk hari ini, aku akan pergi dulu!” Setelah berbicara, Jian Ying bangkit dari tempat tidur. Dadanya bergetar ke atas dan kebawah, membuat Sun Hao menyemprotkan darah dari hidungnya.“Nona Jian, karena kamu harus kembali untuk menyelamatkan Guru anda, maka aku tidak akan menahan mu!” kata Sun Hao sambil memegangi hidungnya.“Tapi, Nona, pakai dulu bajumu!” Kata Sun Hao, lalu dia berjalan keluar kamar.“GREB!” Suara pintu tertutup.Warna wajah Jian Ying memerah, dia sangat malu. Karena tergesa-gesa, dia melupakan segalanya. Dia mengambil gaun itu dan memakainya dengan cepat.Dia tampak seperti peri yang turun dari langit, begitu cantik hingga mustahil untuk digambarkan.“Ini benar-benar harta karun!” Penguatan jiwa yang cepat membuat mata Jian Ying berbinar. Dia membuka pintu kamar dan berjalan keluar, tepat pada wa
Jian Ying tiba-tiba saja tersadar, dia mengerti maksud dari Sang Ahli.‘Aku sangat bodoh, sehingga aku bahkan tidak memikirkan petunjuk Tuan Muda!’‘Tuan Muda pasti, tidak ingin terlibat dalam sebab dan akibat, jadi dia hanya bisa membantu kita secara diam-diam!’‘Untungnya, Guruku sangat pintar dan memahami segalanya!’‘Kebaikan Tuan Muda, untuk membantu kami sungguh tak ternilai harganya!’Jian Ying berbicara dalam hatinya, matanya dipenuhi rasa kagum dan terima kasih.“Jian’er, gaun itu diberikan kepadamu oleh Tuan Muda, juga?” Tanya Liu Yan.Jian Ying tidak terburu-buru menjawabnya, tetapi dengan hati-hati merenungkan kata-kata tuan muda Sun.“Guru, tuan muda melihat pakaian saya robek, jadi dia membiarkan saya memakai gaun ini terlebih dahulu!” kata Jian Ying."Itu dia! Ikut denganku!" Kata Liu Yan.Setelah berbicara, Liu Yan membawa Jian Ying ke ruang rahasia. Ruangan ini dipenuhi dengan harta karun Istana Danau Giok, ada pil roh, senjat
Bab 13 Monster Tua Dari Alam AtasDi kediaman Sun Hao, Sun Hao sedang memberi makan ikan koi di dalam kolamnya, “Makan yang banyak ikan kecil!”Sun Hao melihat panel sistem, sambil memberi makan ikan di kolam, “Hahaha… Aku mengerti sekarang, bagaimana cara mendapatkan poin berkah!”[Poin Berkah : 300/1.000,000,000]“Panen kemarin itu lumayan, tapi ini masih agak lambat, andai saja hari ini, gadis itu kembali lagi, atau Luo Li dan Ayahnya datang berkunjung, maka aku akan memberikan lukisanku, seperti yang kulakukan kemarin pada gadis itu.” kata Sun Hao.Beberapa saat kemudian….Jian Ying dan Gurunya Liu Yan, keduanya sampai di Gunung Iblis, mereka memandangi gunung di depannya dengan wajah serius.“Jian’er, ingat kamu harus menghormatinya nanti, dan kamu tidak boleh seperti yang terakhir kali!” kata Liu Yan.“Guru, Anda sudah mengatakannya ratusan kali!” kata Jian Ying dia mengeluh.“Kita tidak bisa terbang langsung ke rumah tuan muda, kita h
Sun Hao melihat Danau Giok, di tangan Liu Yan dengan wajah bingung.“Tuan Muda, ini adalah Danau Giok, yang bisa digunakan untuk mandi!” ucap Liu Yan."Benarkah?" Tanya Sun Hao dengan matanya yang bersinar.“Aku akan mengaturnya untuk anda, tuan muda." Liu Yan mengalihkan pandangannya pada, dua pohon sakura yang ada di halaman, di antara dua pohon itu ada ruang terbuka yang luas, untuk menempatkan Danau Giok.“Ya, nona Liu, tolong!” Sun Hao mengangguk, penuh semangat."Tentu, tuan muda!" Liu Yan melambaikan tangan kanannya setelah berbicara.WOOS!Danau Giok seukuran telapak tangan, berubah dengan kecepatan yang tak terlihat dengan mata telanjang.Tiba-tiba saja, sebuah danau seluas beberapa ratus meter persegi terbentuk dalam waktu kurang dari beberapa detik.Kabut air yang menguap di kolam, dipadu dengan bunga sakura berwarna merah muda, seindah negeri dongeng, sehingga membuat orang enggan untuk berpaling.Sesekali bunga sakura berguguran d
“Nona Jian, apa kau menyukai gaun yang aku berikan terakhir kali?” Tanya Sun HaoMendengar perkataan Sun Hao, mereka berdua sontak terkejut.‘Oh tidak, aku lupa! Untuk mengembalikan harta surgawi ini kepada Tuan Muda, dan membuatnya mengambil inisiatif untuk mengingatkanku’‘Ahh, sial! Aku meninggalkan kesan buruk pada Tuan Muda! Bagaimana aku bisa sebodoh itu!’ ucap Jian Ying dalam hatinya, dia menegur dan mencaci dirinya sendiri ratusan kali.“Tuan Muda, ini. Aku menyukai gaunnya!” kata Jian Ying.Setelah itu, Jian Ying mengeluarkan pakaian itu dan menyerahkannya kepada Sun Hao dengan hormat, “Terima kasih Tuan Muda, karena telah meminjamkan saya pakaian itu, ini tuan muda. Saya akan mengembalikannya!”Sun Hao tercengang saat melihat momen canggung ini.‘Seharusnya tidak begini, bukankah perempuan paling suka dengan pakaian?’‘Tapi, kenapa dia malah mengembalikannya lagi padaku?’Apakah pakaian buatanku tidak memenuhi seleranya?“Ahh! Ini.”
Tuan Muda, kami ingin memilih pasangan ini, bagaimana menurut Anda?” Luo Liuyan memandang Sun Hao dengan cemas, karena takut dia akan menolak."Lukisan itu?" Sun Hao terkejut.‘Ada apa dengan para kultivator ini, mereka semua suka memilih sampah? Seperti kaligrafi dan lukisan, tidak bisakah memilih yang bagus? Gambar Naga Terbang milikku cukup bagus, tapi itu bahkan tidak menarik perhatian mereka?’‘Sebaliknya, mereka memilih sketsa yang akan aku buang? Aku sama sekali tidak dapat memahaminya, yahh. Terserahlah.’‘Selagi mereka menyukainya, Setidaknya aku bisa mendapatkan beberapa poin berkah, dari itu!’Saat ini, Sun Hao tersenyum dan mengangguk. Di mata Liu Yan dan Jian Ying ekspresi ini, telah mengubah suasana hatinya.“Guru, lihat! Tuan Muda sedang tersenyum, kami lulus ujiannya!” kata Jian Ying.“Tetap tenang, cobalah untuk tidak membiarkan Tuan Muda menyadarinya!” kata Liu Yan.“Guru, Anda juga tadi tersenyum. Saya dengan jelas melihatnya!” kata