Share

Bab 10 Apakah Dia Ahlinya

Author: Jojoewwww
last update Last Updated: 2024-03-03 22:01:44

Hmm!”

“Dimana aku!” Jian Ying sangat bingung, dia terbangun di sebuah ruangan.

“Ahh… Ini!” Tiba-tiba saja, perasaan nyaman yang tak terlukiskan membanjiri seluruh tubuhnya.

“Semua meridianku yang rusak, telah dipulihkan?” kata Jian Ying, dia memejamkan mata dan merasakan garis meridian di tubuhnya sudah pulih.

“Bagaimana ini mungkin!” Jian Ying sangat terkejut.

“Tidak, meridiannya tidak hanya pulih. Tapi, meridian ini tumbuh kembali!”

"Ya Tuhan! Ini… Meridian ini, sebenarnya adalah meridian abadi!” Jian Ying duduk dengan keterkejutan di wajahnya, butuh waktu lama baginya. Untuk menenangkan diri dari keterkejutannya.

“Ini… Siapa yang menyelamatkan hidupku? Itu bukan Tuan Buddha, kan?” Tanya Jian Ying.

“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan jamur unguku?” Jian Ying gelisah, dia mengangkat tangannya dan melihat jamur ungu itu masih ada tangannya.

“Haaa….” Su Yiling menghela nafas lega dan mencoba untuk berdiri, tapi dia menyadari bahwa dia tidak bisa bergerak.

“KRIET!” Saat ini, pintu terbuka, dan seorang laki-laki masuk.

“Nona, apakah kamu sudah bangun? Apakah sudah lebih baik?" Dia tampan dan lembut, dengan suara yang indah. Kata-kata ini langsung menyentuh hatinya, membuat Jian Ying terdiam sejenak.

“Tuan Muda, apakah Anda menyelamatkan saya?” Tanya Jian Ying, sambil tersenyum manis di wajahnya.

“Kamu terlihat cantik saat tersenyum.” Sun Hao memujinya.

“Terima kasih, Tuan Muda!” Jawab Jian Ying yang malu.

‘Tuan Muda ini, dia masih sangat muda, apakah dia sekuat itu?’

‘Mustahil!’

‘Dia tidak memiliki fluktuasi kekuatan spiritual apa pun. Dia benar-benar hanya manusia biasa!’

‘Bagaimana dia bisa menjadi orang yang menyelamatkanku?’

‘Mungkin dia adalah murid dari seorang ahli itu? Setelah dia turun gunung, di menemukanku?’ ucap Jian Ying dalam hatinya.

“Nona!” Sun Hao memandang Jian Ying, dan tanpa sengaja melihat pemandangan musim semi di tubuhnya, jadi dia berbalik dengan cepat.

"Nona, lihat bajumu yang robek, pakailah ini dulu!" kata Sun Hao, sambil menjulurkan pakaian yang dia buat tadi.

Jian Ying terkejut, dia menundukkan kepalanya, wajahnya memerah dan berteriak, "AAAHHH!"

Dia segera menutupi dadanya dengan menyilangkan tangannya, “Kamu… kamu cepat pergi!”

"O-oke…." Sun Hao meletakkan pakaiannya dan langsung berbalik pergi keluar kamar.

Jian Ying mengambil gaun itu. seketika itu juga, dia menyadari bahwa tubuhnya sangat lemah. Hanya untuk mengganti pakaiannya pun dia tidak bisa.

“Argh, Si*l!” Dia menggertakkan gigi, mencoba melepas pakaiannya dengan sekuat tenaga yang dia punya, tapi pada akhirnya dia gagal melepas pakaiannya.

“Aku harus memulihkan sedikit kekuatanku dulu!” Setelah itu, Jian Ying mulai menyerap aura spiritual di sekitarnya. Namun, dia menyadari dantiannya kosong, dantiannya itu tidak bisa menyerap kekuatan spiritual sedikitpun.

"Haaa… Apa yang harus saya lakukan?" Jian Ying menghela nafasnya, dia sangat bingung dengan keadaannya ini, tidak mungkin untuk berganti pakaian.

“Lupakan saja, perset*n dengan berganti baju, untuk sekarang, tutupi dulu dengan selimut!” Jian Ying menggunakan banyak tenaga, hanya untuk mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuhnya. Dengan cara ini, dia tidak perlu khawatir dadanya akan terlihat.

“Pakaian ini cantik sekali!” Jian Ying melihat pakaian itu begitu indah di matanya, lalu dia mengulurkan tangan dan menyentuh gaun itu.

“INI!” Jian Ying terkejut setelah menyentuhnya, kekuatan spiritual keluar dari gaun itu, menuju ujung jarinya dan membanjiri pikiran Jian Ying.

Pada saat ini, Jian Ying dapat dengan jelas merasakan bahwa jiwanya semakin kuat.

“Gaun ini, bisa menyehatkan jiwa, ini gilaa!”

“Jika aku memakainya selama sehari, kekuatan jiwaku setidaknya akan berlipat ganda!”

“Harta karun seperti ini, Tuan Muda benar-benar memberikannya padaku?”

“Mungkinkah Tuan Muda meminjam ini, dari Masternya dan memberikannya kepadaku untuk dipakai? A-apakah dia menyukaiku?” Pikiran Jian Ying ngawur kemana-mana.

“Aku sungguh tidak berguna, aku bahkan tidak punya kekuatan untuk berganti pakaian!”

“Apa aku meminta bantuan Tuan Muda saja!” Begitulah yang Jian Ying pikirkan.

"Tuan Muda!" Suaranya sangat pelan sehingga Sun Hao bahkan tidak bisa mendengarnya.

"Tuan Muda!" Kali ini, dia meninggikan suaranya. Namun, masih belum ada tanggapan.

"Tuan Muda! Tuan Muda!" Jian Ying memanggilnya berkali-kali.

“Nona, apakah kamu mencariku?” Saat ini, ada suara dari luar.

“Ya, Tuan Muda!” Setelah itu, jantung Jian Ying berdebar kencang.

“kalau begitu, aku masuk ya.” Pintu terbuka. Jian Ying tidak berani menatap mata Sun Hao, dia memalingkan wajahnya saat dia hendak berbicara.

“Nona, tubuhmu baru saja pulih.” kata Sun Hao

“Makanlah semangkuk bubur ini, untuk menambah kekuatanmu.” Ketika dia melihat Sun Hao dan berjalan membawa semangkuk bubur.

"Bubur?" Jian Ying seperti orang kebingungan, soalnya sebagai seorang kultivator, makanan biasa semacam ini, dia sudah lama tidak memakannya lagi. Hanya ada satu cara untuk memulihkan kekuatan fisiknya, yaitu dengan bermeditasi untuk mengumpulkan kekuatan spiritual atau memakan pil.

Namun, disisi lain. Dia tidak mau menyinggung perasaan dari orang yang telah menyelamatkan hidupnya, Jian Ying tidak bisa menolaknya begitu saja.

“Aaaa… bubur?” Tanya Jian Ying.

“Jangan meremehkannya, ini bekerja dengan baik, untuk orang yang baru pulih. Loh!” Setelah berbicara, Sun Hao mengambil sendok dan menyuapi Jian Ying.

"Ayoo… aaaaa!” Sun Hao ingin menyuapi Jian Ying.

“Terima kasih, Tuan Muda!” Jian Ying membuka mulutnya dan menyeruputnya.

“Hum…” Seperti tersengat listrik, Jian Ying terkejut di tempat.

Aura Spiritual dari bubur ini memenuhi mulutnya. Saat ini, indra pengecap yang telah mati selama bertahun-tahun kembali aktif. Dia merasa nafsu makannya kembali.

"Sangat lezat!" Yang awalnya tidak mau, tapi sekarang dalam sekejap, Jian Ying menelannya dalam satu tegukan.

“SWOOS!” Aura Spiritual masuk ke perutnya, Aliran Qi yang sangat murni terbentuk, itu mengalir ke seluruh anggota tubuh, melalui meridian, memasuki area kemaluan dan kini berpindah ke Dantiannya.

Hanya dengan sesuap bubur, sebagian besar kekuatannya telah pulih, perasaan tidak berdaya telah hilang sepenuhnya. Sesuap bubur ini setara dengan 10 batu roh kelas menengah!

‘Ini bubur roh terbaik!’

‘Tuan Muda benar-benar memberiku banyak hal, hanya untuk menyelamatkan orang yang tidak dikenal!’

‘Bagiku, Tuan Muda benar-benar’ gumam Jian Ying, air matanya mengalir.

“Nona, ini hanya sedikit bubur!” kata Sun Hao.

“Tuan Muda, terima kasih!” Jian Ying mengambil mangkuk itu dan mulai makanannya.

“Nona, siapa namamu?” Tanya Sun Hao.

“Tuan Muda, nama saya Jian Ying, dan saya adalah orang suci di Istana Danau Giok!” kata Jian Ying.

“Nona Jian, mengapa kamu ada di sini?” Tanya Sun Hao lagi.

“Tuan Muda, saya datang ke Gunung Iblis ini, untuk mengambil Jamur(Ganoderma Lucidum), saya tidak menyangka, akan bertemu Iblis Batu dan hampir mati.” Jawab Jian Ying dengan jujur.

“Jika bukan karena Tuan Muda, dan Guru anda, mungkin aku juga akan-....” Jian Ying mengeluarkan air mata lagi.

“Juga, adik perempuanku meninggal di tempat untuk menyelamatkanku.” Setelah mengatakan itu, Jian Ying mulai menangis.

‘Apakah seseorang menyelamatkannya, dan dia mengira itu adalah guruku?’

‘Kalau begitu, dia seharusnya tidak akan melakukan apapun padaku, bukan?’ ucap Sun Hao dalam hatinya, Pada titik ini, Sun Hao menghela nafas lega, dan lagi-lagi terjadi sebuah kesalahpahaman.

“Nona Jian, hidup dan mati sudah ditakdirkan, dan semuanya sudah ditakdirkan! Kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri!” ucap Sun Hao.

“Kematian mungkin merupakan sebuah kehidupan baru!” kata Sun Hao.

“BOOM!” Jian Ying tercengang dengan Kebijaksanaan Sun Hao, dia membuka belenggu di lubuk hatinya.

Saat ini, dia menjadi lebih cerdas, “Terima kasih, Tuan Muda, Jian mengerti! Saya belum tahu nama Tuan Muda?" Tanya Jian Ying.

“Namaku Sun Hao!”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tyma Gouveia
Bagus bangat ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 11 Senior Mengingatkan Kami

    “Tuan Muda Sun, bantuan hari ini, saya akan membayarnya kembali di masa depan!” ucap Jian Ying.“Guruku dalam bahaya, dan dia menungguku untuk menyelamatkannya, maafkan aku untuk hari ini, aku akan pergi dulu!” Setelah berbicara, Jian Ying bangkit dari tempat tidur. Dadanya bergetar ke atas dan kebawah, membuat Sun Hao menyemprotkan darah dari hidungnya.“Nona Jian, karena kamu harus kembali untuk menyelamatkan Guru anda, maka aku tidak akan menahan mu!” kata Sun Hao sambil memegangi hidungnya.“Tapi, Nona, pakai dulu bajumu!” Kata Sun Hao, lalu dia berjalan keluar kamar.“GREB!” Suara pintu tertutup.Warna wajah Jian Ying memerah, dia sangat malu. Karena tergesa-gesa, dia melupakan segalanya. Dia mengambil gaun itu dan memakainya dengan cepat.Dia tampak seperti peri yang turun dari langit, begitu cantik hingga mustahil untuk digambarkan.“Ini benar-benar harta karun!” Penguatan jiwa yang cepat membuat mata Jian Ying berbinar. Dia membuka pintu kamar dan berjalan keluar, tepat pada wa

    Last Updated : 2024-03-04
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 12 Memberikan Hadiah

    Jian Ying tiba-tiba saja tersadar, dia mengerti maksud dari Sang Ahli.‘Aku sangat bodoh, sehingga aku bahkan tidak memikirkan petunjuk Tuan Muda!’‘Tuan Muda pasti, tidak ingin terlibat dalam sebab dan akibat, jadi dia hanya bisa membantu kita secara diam-diam!’‘Untungnya, Guruku sangat pintar dan memahami segalanya!’‘Kebaikan Tuan Muda, untuk membantu kami sungguh tak ternilai harganya!’Jian Ying berbicara dalam hatinya, matanya dipenuhi rasa kagum dan terima kasih.“Jian’er, gaun itu diberikan kepadamu oleh Tuan Muda, juga?” Tanya Liu Yan.Jian Ying tidak terburu-buru menjawabnya, tetapi dengan hati-hati merenungkan kata-kata tuan muda Sun.“Guru, tuan muda melihat pakaian saya robek, jadi dia membiarkan saya memakai gaun ini terlebih dahulu!” kata Jian Ying."Itu dia! Ikut denganku!" Kata Liu Yan.Setelah berbicara, Liu Yan membawa Jian Ying ke ruang rahasia. Ruangan ini dipenuhi dengan harta karun Istana Danau Giok, ada pil roh, senjat

    Last Updated : 2024-03-04
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 13 Monster Tua Dari Alam Atas

    Bab 13 Monster Tua Dari Alam AtasDi kediaman Sun Hao, Sun Hao sedang memberi makan ikan koi di dalam kolamnya, “Makan yang banyak ikan kecil!”Sun Hao melihat panel sistem, sambil memberi makan ikan di kolam, “Hahaha… Aku mengerti sekarang, bagaimana cara mendapatkan poin berkah!”[Poin Berkah : 300/1.000,000,000]“Panen kemarin itu lumayan, tapi ini masih agak lambat, andai saja hari ini, gadis itu kembali lagi, atau Luo Li dan Ayahnya datang berkunjung, maka aku akan memberikan lukisanku, seperti yang kulakukan kemarin pada gadis itu.” kata Sun Hao.Beberapa saat kemudian….Jian Ying dan Gurunya Liu Yan, keduanya sampai di Gunung Iblis, mereka memandangi gunung di depannya dengan wajah serius.“Jian’er, ingat kamu harus menghormatinya nanti, dan kamu tidak boleh seperti yang terakhir kali!” kata Liu Yan.“Guru, Anda sudah mengatakannya ratusan kali!” kata Jian Ying dia mengeluh.“Kita tidak bisa terbang langsung ke rumah tuan muda, kita h

    Last Updated : 2024-03-05
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 14 Danau Giok Di Antara Dua Pohon Sakura

    Sun Hao melihat Danau Giok, di tangan Liu Yan dengan wajah bingung.“Tuan Muda, ini adalah Danau Giok, yang bisa digunakan untuk mandi!” ucap Liu Yan."Benarkah?" Tanya Sun Hao dengan matanya yang bersinar.“Aku akan mengaturnya untuk anda, tuan muda." Liu Yan mengalihkan pandangannya pada, dua pohon sakura yang ada di halaman, di antara dua pohon itu ada ruang terbuka yang luas, untuk menempatkan Danau Giok.“Ya, nona Liu, tolong!” Sun Hao mengangguk, penuh semangat."Tentu, tuan muda!" Liu Yan melambaikan tangan kanannya setelah berbicara.WOOS!Danau Giok seukuran telapak tangan, berubah dengan kecepatan yang tak terlihat dengan mata telanjang.Tiba-tiba saja, sebuah danau seluas beberapa ratus meter persegi terbentuk dalam waktu kurang dari beberapa detik.Kabut air yang menguap di kolam, dipadu dengan bunga sakura berwarna merah muda, seindah negeri dongeng, sehingga membuat orang enggan untuk berpaling.Sesekali bunga sakura berguguran d

    Last Updated : 2024-03-05
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 15 Gulungan Kertas Yang Akan Di Buang

    “Nona Jian, apa kau menyukai gaun yang aku berikan terakhir kali?” Tanya Sun HaoMendengar perkataan Sun Hao, mereka berdua sontak terkejut.‘Oh tidak, aku lupa! Untuk mengembalikan harta surgawi ini kepada Tuan Muda, dan membuatnya mengambil inisiatif untuk mengingatkanku’‘Ahh, sial! Aku meninggalkan kesan buruk pada Tuan Muda! Bagaimana aku bisa sebodoh itu!’ ucap Jian Ying dalam hatinya, dia menegur dan mencaci dirinya sendiri ratusan kali.“Tuan Muda, ini. Aku menyukai gaunnya!” kata Jian Ying.Setelah itu, Jian Ying mengeluarkan pakaian itu dan menyerahkannya kepada Sun Hao dengan hormat, “Terima kasih Tuan Muda, karena telah meminjamkan saya pakaian itu, ini tuan muda. Saya akan mengembalikannya!”Sun Hao tercengang saat melihat momen canggung ini.‘Seharusnya tidak begini, bukankah perempuan paling suka dengan pakaian?’‘Tapi, kenapa dia malah mengembalikannya lagi padaku?’Apakah pakaian buatanku tidak memenuhi seleranya?“Ahh! Ini.”

    Last Updated : 2024-03-06
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 16 Saran Senior

    Tuan Muda, kami ingin memilih pasangan ini, bagaimana menurut Anda?” Luo Liuyan memandang Sun Hao dengan cemas, karena takut dia akan menolak."Lukisan itu?" Sun Hao terkejut.‘Ada apa dengan para kultivator ini, mereka semua suka memilih sampah? Seperti kaligrafi dan lukisan, tidak bisakah memilih yang bagus? Gambar Naga Terbang milikku cukup bagus, tapi itu bahkan tidak menarik perhatian mereka?’‘Sebaliknya, mereka memilih sketsa yang akan aku buang? Aku sama sekali tidak dapat memahaminya, yahh. Terserahlah.’‘Selagi mereka menyukainya, Setidaknya aku bisa mendapatkan beberapa poin berkah, dari itu!’Saat ini, Sun Hao tersenyum dan mengangguk. Di mata Liu Yan dan Jian Ying ekspresi ini, telah mengubah suasana hatinya.“Guru, lihat! Tuan Muda sedang tersenyum, kami lulus ujiannya!” kata Jian Ying.“Tetap tenang, cobalah untuk tidak membiarkan Tuan Muda menyadarinya!” kata Liu Yan.“Guru, Anda juga tadi tersenyum. Saya dengan jelas melihatnya!” kata

    Last Updated : 2024-03-06
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 17 Alam Rahasia Kaisar Manusia

    Beberapa hari kemudian. Di Alam Rahasia Kaisar Manusia, Liu Yan dan Jian Ying berdiri di atas panggung batu. panggung batu itu kecil, hanya puluhan meter persegi. Bentuknya persegi dan yang ada di sampingnya adalah jurang maut.Sekilas membuat orang merasa pusing, seperti hendak terjatuh. Tepinya tidak terlihat. Di setiap panggung batu, terdapat kultivator yang berbeda-beda.“Tempat macam apa ini? aku tidak bisa terbang! ““Sial! Jika aku jatuh, aku pasti akan mati!”“Bagaimana saya bisa melewati level ini?” Ada suara-suara teguran dimana-mana.Liu Yan dan Jian Ying berdiri diam, mengerutkan kening dan berpikir, Pada saat ini....“Aduh!”Penjaga dari Alam Rahasia Kaisar Manusia keluar diatas mereka semua. Ia memandang rendah setiap kultivator dengan mata kosongnya.“Mampu memasuki level kedua membuktikan bahwa, kalian berpikiran sama. Sekaranglah waktunya untuk menyaksikan k

    Last Updated : 2024-03-07
  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 18 Siapakah Kaisar Manusia?

    “Guru, apa yang kamu mengerti?” Tanya Jian Ying“Di peti mati ini, itu sama sekali bukan Kaisar Manusia yang asli!” Liu Yan menjelaskan.“Apa? Lalu siapa dia? ” kata Jian Ying dengan terkejut.“Dia seharusnya menjadi kekasih Kaisar Manusia!” kata Liu Yan.“Kekasih Kaisar Manusia juga disebut Qin Shu, Guru, ini tidak mungkin!” Kata Jian Ying.“Tidak! mungkin saja, Kaisar Manusia yang asli bernama Ruo xi. Untuk memperingati kekasihnya Qin Shu, dia berubah menjadi penampilannya dan mengaku sebagai Qin Shu, Sangat Kaisar Manusia yang melakukan perjalanan ke seluruh dunia!” kata Liu Yan.“Mungkin kekasih Kaisar Manusia ini, ingin menjadi abadi sebelum kematiannya, di mana-” Ketika kata-kata itu baru saja diucapkan.“BANG!” Terdengar suara keras. Sesosok perlahan muncul di depan kedua wanita itu. Dia adalah seorang wanita dengan wajah kuyu dan ma

    Last Updated : 2024-03-07

Latest chapter

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 42 Hanya Tuan Muda Yang Berani Makan Ras Naga

    Luo Li melihat cangkir di depannya, dan matanya penuh emosi. Dibandingkan dengan teh Wudao, teh abadi jenis ini tidak lemah sama sekali. Setiap cangkir teh adalah kekayaan tertinggi."Terima kasih, Tuan Muda!" Luo Li berkata dengan penuh terima kasih.“Nona Luo, ini hanya secangkir teh. Itu tidak layak disebutkan. Ayo, minumlah lagi!” kata Sun Hao.“Ya, Tuan Muda!” Luo Li terus minum. Dia tidak berani minum terlalu banyak setiap kali menyesap dan menikmatinya dengan hati-hati.Sun Hao dengan jelas menangkap gerakan Luo Li. “Sepertinya Nona Luo ini, sangat menyukai tehku!”Sun Hao diam-diam mengangguk, dia diam-diam berdiri, dan masuk ke kamar. Sesaat kemudian, Sun Hao mengambil beberapa kantong teh dan keluar.Setelah Luo Li selesai minum, Sun Hao berkata, "Nona Luo, apakah tehnya enak?"'Enak? Ini adalah teh abadi. Dan itu adalah teh abadi yang dapat menguatkan tulang dan daging! Ini bukanlah sesuatu yang bisa dibeli dengan uang! Betapa bagusnya itu!' gu

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 41 Dewa Sembilan Surga Luan Adalah Seekor Ayam?

    “Apakah kamu pernah melihat boneka?” tanya Sun Hao.“Ya, saya sudah melihatnya.” Luo Li menjawab dengan jujur.“Klan boneka manusia adalah salah satu ras jahat? Lalu tahukah kamu bahwa ada ras jahat selain klan boneka manusia?” tanya Sun Hao.“Tuan Muda, selain klan boneka manusia, ras jahat juga mencakup klan boneka mayat, klan pemakan hati, dan klan boneka jiwa….” kata Luo Li.Luo Li mulai memperkenalkan mereka satu demi satu dengan serius. Setiap penjelasannya sangat detail.Sun Hao diam-diam mengerutkan kening saat mendengar ini. Dua hari yang lalu, melihat pemilik penginapan Xiao er masih melekat di hatinya. Kepalanya digerogoti, dan otaknya dihisap. Itu sangat menakutkan.Sun Hao menuangkan sedikit air teh di tangannya dan membuangnya, “Buk...” Cabang-cabang yang mati jatuh ke dalam danau giok, dan membuat air memercik secara bertahap.Ketika Luo Li menyaksikan adegan ini, pikirannya langsung terkejut.'Tuan Muda memerintahkan aku untuk menghancurkan ras jahat!''Jadi begitu!' g

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 40 Mengunjungi Tuan Muda

    'Haa... Dunia luar terlalu bahaya, bagi saya yang seorang manusia biasa.' 'Untuk mendirikan klinik medis, di Yangzhou gagal total.' gumam Sun Hao dalam hatinya, dia tak habis-habis menghela nafas.Setelah kembali dari Yangzhou, wajah Sun Hao selalu murung. Itu membuat Li Mei ketakutan berada di dekatnya.'Tuan Muda terlihat tidak senang setelah pulang dari Yangzhou, apa yang harus saya lakukan untuk membuatnya senang?''Ahh... Itu mungkin bisa membuatnya senang kembali!'Li Mei berfikir keras untuk membuat Sun Hao senang kembali, setelah mendapatkan ide. Dia langsung menuju ke dapur dan membuat teh."Tuan Muda!" Li Mei memanggilnya dengan membawa secangkir teh, di atas nampan."Ahh... Terima kasih Mei-mei!" Sun Hao mengambil secangkir teh itu, dan langsung meminum habis, seperti orang yang kehausan.Setelah meminum habis teh itu, terdengar suara ketukan dari luar pintu, "Tok... Tok....""Tuan Muda, apakah Anda di rumah?” Saat ini, sebuah suara da

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 39 Pertemuan Tak Terduga

    Waktu berlalu cepat, itu dua hari setelah kejadian di Yangzhou.Dalam dua hari terakhir, fakta bahwa dua kelompok iblis melakukan penyerangan di Kota Jiangping, menyebar ke seluruh Yangzhou dan menyebar ke wilayah barat, dengan Yangzhou sebagai pusatnya.Istana Danau Giok disebut sekte abadi oleh para kultivator, dan nama Liu Yan disebut sebagai bodhisattva wanita.“Dengan hati yang baik, adalah tugas kita untuk menyelamatkan dunia.” Karakter dengan kualitas terbaik ini menjadi teladan bagi semua orang yang berpikiran untuk mempelajarinya.Ras jahat datang untuk melakukan pembantaian dan pola pikir ini sungguh menakutkan. Banyak perkelahian yang menitikkan air mata haru.Bagi ahli yang membimbing Liu Yan, itu bahkan lebih hebat. Banyak orang menduga bahwa ahli di balik Liu Yan adalah salah satu dari Sembilan Dewa Ras Manusia.Beberapa orang mengatakan itu adalah kaisar manusia, beberapa orang mengatakan itu adalah Yu Jizi, dan beberapa orang mengatakan itu ad

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 38 Naga Iblis Yang Legendaris Hanya Seekor Belut Di Mata Sun Hao

    Terletak 500 kilometer di selatan Gunung Iblis, terdapat sebuah danau dengan radius beberapa kilometer yang disebut Danau Naga Iblis.Legenda mengatakan bahwa ada naga Iblis di dalamnya, menelan langit dan bumi dengan teror yang tak ada habisnya. Dalam jarak sepuluh mil dari Danau Naga Iblis, tidak ada yang berani mendekati Danau ini.Pada hari ini, seorang nelayan dengan jaring ikan di punggungnya dan tombak di tangannya dengan hati-hati. Dia dengan hati-hati mencapai tepi Danau Naga Iblis dan melihatnya dengan panik di wajahnya.“Bagaimanapun, keluargaku akan mati kelaparan jika aku tidak bisa menangkap ikan!” kata nelayan itu.“Kepalanya menjatuhkan mangkuk besar dan bekas luka [Sebuah metafora yang berarti dia tidak takut pada apa pun]!” Setelah itu, sang nelayan dengan hati-hati berjalan ke tepi Kolam Naga Hantu, mengambil jaring ikan, dan melemparkannya dengan kuat.“Splash….” Jaring ikan jatuh ke dalam udara, dan menyebar ke dalam air. Nelayan mengambil ja

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 37 Takut Dengan Bahaya Di Yangzhou, Membuka Klinik Medis Batal

    “Tuan Muda, apakah kamu merasa lebih baik?” Li Mei memandang Sun Hao, dan matanya penuh dengan pemujaan.'Baru saja, Tuan Muda benar-benar membunuh jenderal suku iblis darah dengan membaca kitab suci. Metode dan kekuatan ini sangat mengejutkan.''Apalagi melihat penampilannya, dia tidak mengetahui hal ini sama sekali. Dengan cara ini, hatinya tidak rusak, dan dia menyelamatkan seluruh Kota Jiangping. Hal ini membuatnya tidak bisa membayangkannya sama sekali.' gumam Li Mei dalam hatinya."Jauh lebih baik! Seluruh tubuhku sangat nyaman!” Sun Hao berkata dengan santai."Itu bagus, Tuan Muda." Li Mei mengangguk dengan tersenyum.“Mei-mei, ayo pergi, kita lanjutkan mencari toko!” kata Sun Hao.“Ya, Tuan Muda!” Li Mei mengikuti di belakang Sun Hao."KRIET!" Pintu terbuka. Melihat pemandangan di hadapannya, Sun Hao hampir muntah.Dia melihat mayat-mayat berserakan di lorong. Kepala dipenggal, otak terbelah, dan usus serta lambung mengalir keluar. Sun Hao men

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 36 Semuanya Salah Paham

    *Arena Kompetisi Besar Yangzhou*Luo Li Kemudian, dia keluar dari arena dan pergi dengan cepat. Liu Yan melihat punggung Luo Li dengan ekspresi yang terlalu rumit.Tidak ada orang lain yang melihatnya, tetapi Liu Yan dengan jelas melihat patung Buddha di langit terbang kembali ke tangan Luo Li. Dengan kata lain, Luo Li-lah yang membunuh Iblis Darah hari ini.'Seorang gadis kecil di Alam Nascent Soul Puncak Menyelamatkan seluruh kota Jiangping?''Apakah dia seorang guru Buddha tertentu?' gumam Liu Yan."Terlepas dari ini, pertama-tama saya harus memberi tahu tindakan Klan Iblis Darah! Pada Tuan Muda, hal ini adalah prioritas utama." kata Liu Yan.Berpikir seperti ini, Liu Yan memandang Jian Ying, “Murid, panggil murid lain untuk menangani masalah di tempat ini, kita berdua akan segera pergi menemui Tuan Muda!”Jian Ying tertegun di tempat yang sama, menarik napas beberapa kali sebelum dia tenang. Segalanya hari ini menakutkan. Master top seperti Blood Demo

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 35 Ning Mingzhi Menjadi Biksu, Dan Flashback Luo Li

    *Penginapan Yuejun*Ning Mingzhi melihat gulungan di depannya, mengerutkan kening dan berpikir. “Apa maksud Tuan Muda? dengan memberiku gulungan lukisan?”“Mungkinkah ini menunjukkan bahwa saya dapat memulai jalur kultivasi?” “Bagaimana aku bisa sebodoh itu? Apa gunanya aku membaca selama bertahun-tahun?” Ning Mingzhi melihatnya, dengan ekspresi pahit di wajahnya.Pada saat ini, sebuah suara terdengar. “Sariputra, warna tidak berbeda dengan kekosongan, kekosongan tidak berbeda….”Lukisan di depan mata Ning Mingzhi segera mulai berubah. Seolah-olah dia berada di dalam gulungan gambar, berdiri di puncak gunung. Melihat pemandangan di depannya, wajahnya terguncang.Dia melihat sang Buddha yang begitu besar, dengan cahaya keemasan yang menyilaukan sedang menatapnya. Ada kata-kata yang keluar dari mulut sang Buddha. Setiap kalimat mengandung suara Buddha yang Agung. Mendengarnya sendiri, pikirannya mulai terbuka.Saat ini, Ning Mingzhi berada dalam kondisi ha

  • DIKIRA TAK BERGUNA TERNYATA SETARA DEWA   Bab 34 Dalam Keputusasaan Sang Buddha Muncul

    **“Semoga kamu memilih lebih banyak, demi aku, sebagai simbol cinta kita!”** Setelah wanita itu mengucapkan dua kalimat ini, dia dengan lembut menekan jarinya ke depan.“Woosh... woosh….” Buah beri merah beterbangan seperti tetesan air hujan di langit. "Tidak baik!" Wajahnya berubah secara signifikan. Dengan gerakan pikirannya, darah mengalir keluar dari tubuhnya. Kabut darah menyelimuti seluruh tubuhnya seperti bubur merkuri.“Haa!” Lautan darah bergetar. Itu melayang turun dari lautan darah, langsung menuju ke atas kepalanya, menyatu dengan daging dan darahnya, dan berputar mengelilinginya dengan cepat."KABOOM!" Dalam gambar, buah beri merah di tangan wanita itu dengan cepat meledak ke dalam kabut darah.Suara ledakan yang mengerikan tidak ada habisnya.“Woosh!” Dalam lukisan itu, buah beri merah di tangan wanita itu tak ada habisnya, seperti hujan anak panah, terus menerus melesat.Kabut darah di depan pria berbaju hitam terus meledak dan menguap men

DMCA.com Protection Status