Di Halaman rumah Sun Hao….
“Tak...Tak…Tak” Suara pisau di atas talenan.Sun Hao memotong-motong daging Raja Iblis Gagak Perak, dia mengambil daging bagian paha Raja Iblis Gagak Perak, paha itu dipotong selebar satu jari dan panjangnya 1 cm.Sun Hao mengambil daging yang sudah dipotong-potong, dan memisahkannya di mangkok. Sekarang bagian yang paling penting, meracik bumbu untuk membuat rasa yang menggugah selera dan lezat tentunya."Fiuh… Bumbu sudah jadi” kata Sun Hao sambil mengusap dahinya.“wajannya sudah panas. Kita oleskan dulu minyak di wajannya. Taburi bumbu, campur dan aduk sampai merata… oke mantap, ini sudah cukup."SREEENG!Sun Hao memasukkan satu persatu, dagingnya ke dalam wajan. Aroma yang keluar dari daging itu saja membuat, semua makhluk hidup, yang ada di kediaman Sun Hao naik tingkat, bahkan semut yang cuma numpang lewat saja, bisa naik tingkat, hanya dengan menghirup aromanya.Di sisi lain….Beberapa saat sebelumnya, Luo Li dan ayahnya Murong Yunhai, memutuskan untuk mengunjungi rumah sang Ahli.Sekarang mereka berdua sudah tiba di depan pintu gerbang kediaman Sun Hao, sebelum mengetuk pintu. Mereka berdiskusi sejenak, mengenai hal penting tentang senior Sun Hao ini."Ayah ingat, senior selalu bersikap rendah hati dan dia sedang dalam mengultivasikan pikirannya! Dia suka berpura-pura menjadi manusia biasa,” Luo Li memperingati ayahnya, supaya dia tidak salah bertindak dan membuat senior Sun merasa tidak nyaman.“Hmmm… Aroma yang lezat ini! Berasal dari dalam.”“WUSSS!" Tiba-tiba saja cahaya ke emasan keluar dari tubuh Murong dan Luo Li.“Ahh… I-ini, ranahku meningkat! Kultivasiku sudah macet selama bertahun-tahun, hanya dengan menghirup aroma yang keluar dari dalam kediaman senior, aku naik tingkat dari Golden Core puncak ke Nascent Soul Realm!" kata Murong sambil melihat kedua tangannya."Eliksir seperti apa yang sedang dibuat oleh Ahli ini?” Tanya Murong.“Ranahku juga meningkat ayah! Ke Golden Core Realm!" Teriak Luo Li.Sebenarnya Luo Li tidak mau mengganggu sang Ahli, tapi itu sudah terlambat. Ayahnya Murong, sudah mengetuk pintu gerbang depan rumahnya."Tok… Tok… Tok""Miaauuu~ ( selangkah lagi aku akan menjadi dewa).""Ya, kamu benar Bao kecil. sepertinya ada orang diluar." Apa yang Sun Hao pikirkan dengan apa yang dibilang oleh Baobao sangat berbeda.Sun Hao bergegas menuju pintu depan, dan membukanya, Sun Hao menjulurkan kepalanya ke luar pintu.Sun Hao Melihat gadis yang dia selamatkan tadi, dan disebelahnya ada seorang laki-laki, dengan rambut putih panjang, pakaian kuno tapi rapih, dan kumis tipis.Murong yang melihat Sun Hao mengeluarkan aura yang begitu kuat keluar dari tubuhnya. Membuat, Murong bergidik ketakutan melihat sosoknya."Maafkan atas ketidak sopananku senior! Yang telah mengganggu anda senior, junior ini tidak peka dan tidak bisa melihat situasi." Murong langsung bersujud dihadapannya."H-hey! Apa yang kamu lakukan. Jangan begitu, bangun-bangun!" Seru Sun Hao dengan wajah panik.Sun Hao memegang bahunya dan membantunya untuk berdiri, Murong sangat takjub saat melihat Sun Hao, tanpa ia sadari, dia langsung bersujud seketika melihatnya."Senior maukah kamu-....""TAK!" Luo Li langsung menginjak kaki ayahnya sebelum dia bisa menyelesaikan perkataannya.“Ayah ingat! Apa yang aku bilang tadi.” Luo Li berbicara dengan telepati suara ke ayahnya.Mendengar itu Murong hampir saja, melewati batas. Untung Luo Li bisa dengan cepat mencegah keadaan berubah menjadi kacau.Ini semua karena saking bersemangatnya Murong melihat Ahli itu, dia hampir saja membuat masalah."Ehem… N-namaku Murong Yunhai, Tetua dari sekte Qingshan sekaligus ayah dari Luo Li." kata Murong sambil mengepalkan kedua tangannya."AHH… Jadi anda adalah ayah dari saudari Luo.""Ya! benar senior, maafkan kami berdua, atas kedatangan kami yang secara tiba-tiba ini dan mengganggu senior. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih secara langsung, pada anda senior, karena telah menyelamatkan nyawa putriku!" ucap Murong dengan sungguh-sungguh.“Ehh… Itu bukan apa-apa, hahaha.” Sun Hao menjawabnya dengan malu-malu.“Oh iyaa, ini senior walaupun tidak seberapa, aku ingin memberikan anggur terbaik di kota Canglan, sebagai rasa terima kasihku, kuharap senior bisa menerimanya!" ucap Murong sambil mengulurkan kedua botol anggur di tangannya.Sun Hao yang melihat anggur yang dibawa Murong, matanya langsung berbinar."Aduh, terima kasih. Tidak usah repot-repot, haha…." Sun Hao dengan sangat cepat mengambil anggur di tangan Murong."Ehem… aa, kalian justru datang diwaktu yang tepat, aku sedang membuat makanan, ayoo! Silahkan masuk!" Suruh Sun Hao."Ini… senior," Murong sepertinya ragu untuk masuk, dia merasa tidak enak pada Sun Hao."Jangan sungkan, ayoo masuk!" kata Sun Hao sambil tersenyum.Dengan ajakan Sun Hao, Murong Yunhai dan Luo Li tak bisa untuk menolaknya, ketika baru saja menginjakan kakinya ke dalam."Tempat macam apa ini, semuanya dikelilingi oleh Aura Spiritual yang begitu berlimpah!" Murong tercengang saat melihatnya."Udara disini sangat bersih, dan aura spiritualnya sangat padat." kata Murong sambil menyentuh Aura yang mengambang di udara.Murong tidak bisa menahan dirinya, untuk tidak terkejut dan takjub dengan apa yang dilihatnya.Mereka berjalan mengikuti Sun Hao dibelakangnya, sampai Sun Hao membawa mereka, di bawah pohon persik, di sana sudah ada meja bundar dan tiga kursi.‘Apa senior sudah memprediksi kedatangan kita?’ Tanya Murong dalam hatinya"Silahkan duduk dulu disini! Aku akan menyiapkan makanannya." ucap Sun Hao dengan tersenyum.Mereka berdua duduk di kursi sambil melihat di sekelilingnya, pohon persik ini. Mengeluarkan aroma yang begitu harum.“Pohon persik ini, tidak biasa!” Luo Li memperhatikan pohon itu dengan seksama.“Ya! kediaman senior ini seperti surga. Dipenuhi dengan Aura Spiritual yang begitu berlimpah! Semua yang ada disini, itu tidak biasa!” kata Murong sambil memegangi janggutnya."Bahkan kursi yang kita duduki dan mejanya, adalah Harta Surgawi!" kata Murong sambil mengobservasinya.Mereka berdua tidak bisa berhenti untuk tidak takjub, dengan semua hal yang ada dirumah Sun Hao.Beberapa saat kemudian….Suara langkah kaki yang mendekati mereka berdua terdengar."Makanan sudah jadi!" Itu adalah Sun Hao yang membawa makanan.Sun Hao menyajikan dan menaruhnya dengan rapih di meja, "Ini adalah Steak Medium Rare, digoreng dengan kematangan yang sempurna. Dengan bumbu spesial, sehingga rasanya bisa meleleh di mulut!”"Aku juga membawakan nasi, makan tanpa nasi itu tidak bisa disebut makan. Ayo! Silahkan di makan saudara Murong dan saudari Luo.” Sun Hao mempersilahkan mereka untuk segera memakannya, selagi masih hangat.Sun Hao duduk bersama mereka, dia mengambil garpu dan pisau kecil, kemudian dia mulai memotong steak, yang sudah dia ambil dari nampan, menusuknya dengan garpu."Aaaa… emmm… nyam… nyam" Sun Hao tersenyum puas di wajahnya, dia sangat menikmati makanannya.‘Seperti yang diharapkan, dari kemampuan masakku, ini Enak sekali, dagingnya yang juicy, dengan bumbu spesial yang aku buat, ini sempurna!’ Sun Hao berbicara di dalam hatinya, dia puas dengan masakannya, dan itu semua yang ia pelajari dari sistem."Ehh… Kenapa kalian cuma melihati makanannya, ayo makan! Keburu dingin, nanti tidak enak." Sun Hao yang melihat Murong Yunhai dan Luo Li, yang hanya melihati makanannya saja, dia langsung menegurnya.Namun, yang tidak diketahui Sun Hao adalah apa yang dia lihat dengan mereka berdua itu sangat-sangat berbeda, menurut Sun Hao makanan buatannya adalah makanan biasa, yang sering dibuat di kehidupan sebelumnya.Tapi, bagi Murong Yunhai dan Luo Li, itu adalah Eliksir Surgawi, makanan itu mengandung energi spiritual tingkat tinggi."I-Iya, senior." ucap mereka berdua.Dengan tangan yang gemetar, Murong mengambil satu potong kecil daging dan memakannya. Lalu tiba-tiba saja...."WUUUUS!" Murong langsung naik tingkat ke Alam Nascent Soul tahap menengah, sama dengan Luo Li. Dia juga langsung naik tingkat ke Alalm Golden Core menengah.Bakat Bawaan Luo Li meningkat, menjadi Bakat Bawaan Surgawi.Murong juga sama, bakat bawaannya meningkat, meridian yang tersumbat telah diperbaiki, aliran Qinya mengalir deras seperti sungai.Mereka makan dengan sangat lahap, termasuk Sun Hao juga, setelah beberapa saat mereka menyelesaikan makan bersama.Murong dan putrinya Luo Li, ingin pamit pergi. Mereka tidak ingin membuat senior merasa tidak nyaman dengan mereka yang berlama-lama di sana."Senior terima kasih atas makanannya dan maafkan atas ketidak sopananku, kami berdua masih ada urusan yang belum selesai di luar!" Murong dan Luo Li mereka berdiri dan mengepalkan kedua tangannya."Ehh… kalian sudah mau pergi, tadinya aku ingin menawarkan teh pada kalian, sayang sekali." kata Sun Hao dengan sedikit sedih.‘Tidak boleh Murong, kamu tidak boleh serakah. Senior sedang mengujimu.’ Ucap Murong dalam hatinya.“Maafkan aku senior, mungkin lain kali!” ucap Murong dengan tegas"Yah. Jika kalian berkenan, kalian bisa berkunjung lagi kesini." kata Sun Hao sambil tersenyum."Iya senior! terima kasih. Kalau begitu, kami berdua pergi dulu." Murong Yunhai dan Luo Li membungkuk pada Sun Hao.Sun Hao mengantarkan mereka sampai ke pintu gerbang depan rumahnya, Sun Hao melihati mereka sampai mereka menghilang dari pandangan Sun Hao."Huaaaaa… hmmm" Sun Hao ngulet, satu tangannya keatas dan yang satunya memeganginya."Aku akan mencoba mencicipi anggur yang katanya paling top di kota Canglan, malam ini sebelum tidur hehehe..."Di luar Gunung Iblis, ada dua wanita yang sedang berdiri di puncak gunung, wajah mereka penuh kewaspadaan. Salah satunya tampak manis dan tampak halus, dia sangat cantik dan anggun.Dia adalah Jian Ying, orang suci dari Istana Danau Giok. “Kakak Senior, apakah kita benar-benar akan memasuki Gunung Iblis?” Selain Xia He, seorang wanita mengenakan gaun biru berbicara. “Xiao Rou.” Jian Ying memandang wanita berpakaian biru itu, “Hati Dao Guru rusak, kamu kembali dan tetap menjaga Guru! Biarkan aku yang mengambil obatnya!” “Kakak Senior, Guru memiliki saudara perempuan lain yang menjaganya. Dia tidak membutuhkanku!” Teriak Xiao Rou.“Karena kamu ingin memasuki Gunung Iblis, tentu saja aku tidak bisa berdiam diri, menambah satu orang lagi, lebih baik daripada sendirian!” kata wanita berpakaian biru itu. “Xiao Rou, Gunung Iblis sangat berbahaya, bahkan aku juga tidak tahu apa yang sedang menunggu kita di dalam sana. Jika kamu ikut denganku, aku khawatir. I
Di wilayah barat Benua Tian Luo, di ruang rahasia di bawah pegunungan. "APA?" Xie Feng berteriak dan menggebrak meja batu. "DUAR!" Meja batu itu retak dan hancur.“Dong Wu sudah mati? Bagaimana ini mungkin!" Wajah setengah kerangka Xie Feng begitu mengerikan, sehingga orang tidak berani melihatnya secara langsung. “Tuanku, plakat jiwa Tuan Dong Wu rusak. Pasti-….” Di bawah, seorang pria berpakaian hitam membungkuk ke tanah, menggigil ketakutan."Si*al! Si*al! Bagaimana sekte kecil kelas sembilan, bisa membunuh Dong Wu?” Teriak Xie Feng.“Kemarilah, ikut aku, kita akan pergi dan meratakan sekte!” Teriak Xie Feng lagi."Tunggu!" Saat ini, terdengar suara keras. Itu adalah pria berjubah Merah yang berbicara. “Xue Sha, ini urusan klan bonekaku, kamu jangan ikut campur?” Suara Xie Feng terdengar dingin. “Saya tidak berani!” ucap Xie Sha sambil tersenyum.Sudut mulut Xue Sha terangkat, memperlihatkan senyuman yang tidak terduga, “Saudara F
“Haa….” Terdengar suara helaan nafas.“Aku sudah melakukan semua segala cara. Tapi, aku masih belum mendapatkan poin berkah!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, wajahnya penuh kekecewaan.“Kacau! Aku sama sekali, tidak tau cara mendapatkan poin berkah.” kata Sun Hao sambil melihati panel sistem, Poin berkahnya tetap berada di angka 50."Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Sun Hao pada dirinya sendiri.Sun Hao yang sedang berjalan, dia ingin keluar dari dalam rumah. Untuk menghilangkan stresnya, dia melihat buku diatas meja, dan mulai memandanginya.Dua kata yang tertulis di buku itu, “Hati Sutra!” Menarik perhatian Sun Hao, seolah merayunya dan meminta untuk membukanya.“Haa… Yah baiklah, ayo kita melafalkannya sekali, mungkin aku bisa mendapat poin berkah!” kata Sun Hao sambil menyentuh bukunya. Berpikir demikian, Sun Hao keluar dari rumahnya dan berjalan sampai di bawah pohon persik, dia duduk bersila di tanah, di bawah pohon persik itu.“Hati memberikan perintah, dan pikiran melaksana
“Benar saja, di dunia ini. Perselisihan akan merenggut nyawa banyak orang!” kata Sun Hao, sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali.“Sepertinya belum lama ini, dia bertarung dengan sengit, dengan kultivator lain!” ucap Sun Hao.“Hmm… Itu bukan urusanku, bukan?” Sun Hao yang tidak mau terlibat, dia dengan hati-hati menutup kembali pintu gerbangnya.“Katanya, seorang kultivator akan membunuh di setiap kesempatan, jika pengajarnya melihatku menyelamatkannya. Aku khawatir, dia akan memberiku kematian yang sangat menyakitkan!” Setelah berbicara seperti itu, Sun Hao bergidik ngeri.“Tapi, tetap saja bukan? Aku harus menyelamatkan dan menyembunyikannya, jangan biarkan pengejarnya mengetahuinya!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, dia membuka pintu gerbangnya lagi, berjalan cepat ke arahnya, mengangkat Jian Ying. dia menggendongnya kembali ke rumah dan membaringkannya di ranjang.Sun Hao memandangi Jian Ying, dia baru menyadari bahwa, Jian Ying ini sangat cantik, sosok
Hmm!” “Dimana aku!” Jian Ying sangat bingung, dia terbangun di sebuah ruangan.“Ahh… Ini!” Tiba-tiba saja, perasaan nyaman yang tak terlukiskan membanjiri seluruh tubuhnya. “Semua meridianku yang rusak, telah dipulihkan?” kata Jian Ying, dia memejamkan mata dan merasakan garis meridian di tubuhnya sudah pulih.“Bagaimana ini mungkin!” Jian Ying sangat terkejut.“Tidak, meridiannya tidak hanya pulih. Tapi, meridian ini tumbuh kembali!”"Ya Tuhan! Ini… Meridian ini, sebenarnya adalah meridian abadi!” Jian Ying duduk dengan keterkejutan di wajahnya, butuh waktu lama baginya. Untuk menenangkan diri dari keterkejutannya.“Ini… Siapa yang menyelamatkan hidupku? Itu bukan Tuan Buddha, kan?” Tanya Jian Ying.“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan jamur unguku?” Jian Ying gelisah, dia mengangkat tangannya dan melihat jamur ungu itu masih ada tangannya.“Haaa….” Su Yiling menghela nafas lega dan mencoba untuk berdiri, tapi dia menyadari bahwa dia tidak bisa bergerak.“KRIET!” Saat ini, pintu terbu
“Tuan Muda Sun, bantuan hari ini, saya akan membayarnya kembali di masa depan!” ucap Jian Ying.“Guruku dalam bahaya, dan dia menungguku untuk menyelamatkannya, maafkan aku untuk hari ini, aku akan pergi dulu!” Setelah berbicara, Jian Ying bangkit dari tempat tidur. Dadanya bergetar ke atas dan kebawah, membuat Sun Hao menyemprotkan darah dari hidungnya.“Nona Jian, karena kamu harus kembali untuk menyelamatkan Guru anda, maka aku tidak akan menahan mu!” kata Sun Hao sambil memegangi hidungnya.“Tapi, Nona, pakai dulu bajumu!” Kata Sun Hao, lalu dia berjalan keluar kamar.“GREB!” Suara pintu tertutup.Warna wajah Jian Ying memerah, dia sangat malu. Karena tergesa-gesa, dia melupakan segalanya. Dia mengambil gaun itu dan memakainya dengan cepat.Dia tampak seperti peri yang turun dari langit, begitu cantik hingga mustahil untuk digambarkan.“Ini benar-benar harta karun!” Penguatan jiwa yang cepat membuat mata Jian Ying berbinar. Dia membuka pintu kamar dan berjalan keluar, tepat pada wa
Jian Ying tiba-tiba saja tersadar, dia mengerti maksud dari Sang Ahli.‘Aku sangat bodoh, sehingga aku bahkan tidak memikirkan petunjuk Tuan Muda!’‘Tuan Muda pasti, tidak ingin terlibat dalam sebab dan akibat, jadi dia hanya bisa membantu kita secara diam-diam!’‘Untungnya, Guruku sangat pintar dan memahami segalanya!’‘Kebaikan Tuan Muda, untuk membantu kami sungguh tak ternilai harganya!’Jian Ying berbicara dalam hatinya, matanya dipenuhi rasa kagum dan terima kasih.“Jian’er, gaun itu diberikan kepadamu oleh Tuan Muda, juga?” Tanya Liu Yan.Jian Ying tidak terburu-buru menjawabnya, tetapi dengan hati-hati merenungkan kata-kata tuan muda Sun.“Guru, tuan muda melihat pakaian saya robek, jadi dia membiarkan saya memakai gaun ini terlebih dahulu!” kata Jian Ying."Itu dia! Ikut denganku!" Kata Liu Yan.Setelah berbicara, Liu Yan membawa Jian Ying ke ruang rahasia. Ruangan ini dipenuhi dengan harta karun Istana Danau Giok, ada pil roh, senjat
Bab 13 Monster Tua Dari Alam AtasDi kediaman Sun Hao, Sun Hao sedang memberi makan ikan koi di dalam kolamnya, “Makan yang banyak ikan kecil!”Sun Hao melihat panel sistem, sambil memberi makan ikan di kolam, “Hahaha… Aku mengerti sekarang, bagaimana cara mendapatkan poin berkah!”[Poin Berkah : 300/1.000,000,000]“Panen kemarin itu lumayan, tapi ini masih agak lambat, andai saja hari ini, gadis itu kembali lagi, atau Luo Li dan Ayahnya datang berkunjung, maka aku akan memberikan lukisanku, seperti yang kulakukan kemarin pada gadis itu.” kata Sun Hao.Beberapa saat kemudian….Jian Ying dan Gurunya Liu Yan, keduanya sampai di Gunung Iblis, mereka memandangi gunung di depannya dengan wajah serius.“Jian’er, ingat kamu harus menghormatinya nanti, dan kamu tidak boleh seperti yang terakhir kali!” kata Liu Yan.“Guru, Anda sudah mengatakannya ratusan kali!” kata Jian Ying dia mengeluh.“Kita tidak bisa terbang langsung ke rumah tuan muda, kita h