Di bawah Gunung Iblis….
"I-ini… Ini, dari auranya saja pedang ini pasti harta Surgawi Tingkat Tinggi. Senior memberikan artefak Surgawi Tingkat Tinggi begitu saja, seperti tidak bernilai di matanya!" kata Luo Li sambil menggenggam erat pedangnya."Seperti yang diharapkan dari seorang Ahli, pemikirannya tidak bisa ditebak… Aku harus kembali dan memberitahu ayah tentang senior Sun!"Luo Li terbang kembali ke sekte Qingshan dikota Canglan untuk menemui ayahnya, tapi sesampainya di pintu depan gerbang sekte.“HUH! Aneh sekali, tidak ada satupun penjaga di luar gerbang?” ucap Luo Li sambil melihat sekeliling.KRIET!Luo Li masuk ke dalam sambil menengok, kanan dan kirinya, “A-apa yang baru saja terjadi di sini! kenapa senior dan juniorku tergeletak di tanah bersimbah darah!” kata Luo Li dengan matanya terbuka lebar.Dia melihat di halaman depan sekte terdapat beberapa mayat. Luo Li yang melihat pemandangan itu, dia pastinya sangat terguncang.Dia belum lama meninggalkan sekte, dan saat dia kembali, semuanya sudah mati tergeletak di tanah.Sebelumnya Luo Li marah pada ayahnya karena dia tidak mau menikah, ayahnya Luo Li memaksa dan menjodohkannya dengan tuan muda mesum di kota Canglan, karena tidak mau dijodohkan. Luo Li kabur meninggalkan sekte."Ayah!" Luo Li berteriak dengan keras, mencari ayahnya sambil berlari kedalam sekte.Di dalam aula sekte Qingshan....Terdapat dua orang yang sedang bertarung, yang satu bernama Murong Yunhai ayah kandung Luo Li dan satunya lagi. Pamannya Dong Wu, Murong Yunhai kalah telak dalam pertarungan, karena perbedaan Alam.BANG!Pukulan keras yang memekakkan telinga terdengar keras, Murong Yunhai terlempar dan menghantam salah satu tiang di aula sekte, sampai terjatuh ke lantai."Haaa… Yun'er adikku, kamu harusnya menurut saja dan berikan Liontin Giok Yin Yang Legendaris itu padaku!"“CUIH!” Dong Wu, diludahi darah oleh Murong."Persetan kau penghianat! Aku tidak akan menyerahkannya padamu! bahkan jika aku mati sekalipun!" Teriak Murong."Dasar keras kepala!"Dong Wu mengangkat pedangnya ke atas, Murong yang sudah tidak bisa apa-apa, hanya bisa pasrah dan menutup matanya untuk menerima kematiannya.Di momen-momen terakhir ini, Luo Li yang melihat ayahnya akan dibunuh, dia tanpa pikir panjang langsung menghunuskan pedang dan melompat ke arah pamannya."BERHENTI!!!"Dong Wu yang menyadari Luo Li akan menebasnya dari belakang, dengan reflek yang cepat, dia langsung menangkisnya."TANG!" Suara benturan dari kedua pedang.Dong Wu terdorong mundur, dia tidak bisa menahan serangan Luo Li.‘Apa-apaan dengan serangannya itu, jika aku terlambat sedikit saja, mungkin aku sudah mati tadi!’ gumam Dong Wu, sambil melihati tangannya yang gemetar, terkena dampak serangan Luo Li."Ayah kamu tidak apa-apa!" Luo Li bertanya dengan wajahnya yang dipenuhi kekhawatiran."Khuahahaha!" Tawa jahat Dong Wu memekakkan telinga.‘Bocah kecil ini, pertumbuhannya sangat cepat! Jika aku tidak membunuhnya hari ini, itu akan jadi ancaman di masa depan.’ gumam Dong Wu, setelah dia melihat ranah Luo Li yang sudah meningkat."Nak! Awas dibelakangmu!" Murong memperingati anaknya untuk menghindar.CLANK!!Pedang Dong Wu patah saat beradu pedang dengan Luo Li, melihat pedangnya yang patah. Dong Wu meloncat ke belakang.‘Pedang tingkat tinggiku patah dengan mudahnya!’ kata Dong Wu dalam hatinya.Wajah Dong Wu sangat kebingungan.‘Pedang tingkat tinggi yang diberikan Tetua klan boneka patah! Ini mustahil. Bocah ingusan itu mampu mematahkan pedang tingkat tinggiku’HUH!Dong Wu melihat pedang yang dipegang oleh Luo Li itu memancarkan Aura Spiritual yang begitu kuat."Ternyata kalian masih memiliki artefak seperti itu!" Teriak Dong Wu."Luo'er, aku tidak ingin menyakiti keponakanku sendiri. Jadi, jika kamu menyerahkan Pedang itu dan Liontin Gioknya, aku akan melepaskan kalian.” kata Dong Wu dengan remeh.Mendengar itu, Luo Li teringat perkataan Sun Hao, “Ini ambilah walaupun tidak sebagus pedangmu sebelumnya. Tapi, setidaknya ini bisa untuk menjaga diri dari binatang buas.”"Binatang Buas! Dong Wu!""Jadi begitu, aku mengerti maksud anda senior." Luo Li tersenyum sambil melihat pedangnya.‘Apa! Dia tersenyum!’ Melihat itu, Dong Wu merasa dirinya diremehkan."Berani sekali kau meremehkanku Bocah, walaupun kau itu ponakanku aku tidak akan segan untuk membunuhmu!" Teriak Dong Wu dengan marah"Rasakan ini" Dong Wu dengan kuda-kudanya, yang setengah sempurna, dia mengeluarkan aura hitam dari tubuhny.Dong Wu memusatkan Qi, di kepalan tangan kanannya, “Teknik Tinju Iblis Shura!" Tinju itu dilontarkan Dong Wu dengan sekuat tenaga.Luo Li juga tidak mau kalah, dia juga mengeluarkan teknik pamungkasnya, “Teknik ke 8 dari 12 Teknik Pedang sekte Qingshan.” Teriak Luo Li mengucapkan tekniknya.SWORD DANCE!"Sing… Sing… Sing""B-bagaimana… Ini… Mus…Ta… hil"BANG!Tubuh Dong Wu, dicincang sampai berkeping-keping dengan Teknik Tarian Pedang sekte Qingshan."Ayah! apa kamu terluka? Bagian mana yang terluka? Dan apa yang terjadi pada paman? Kenapa dia mengkhianati ayah? Kenapa ayah! jawab?" Murong langsung dihujani berbagai pertanyaan."Pelan-pelan nak, bagaimana ayah bisa menjawab, jika kamunya bertanya bertubi-tubi seperti itu"“Hehe… Maaf.” Luo Li tersenyum sambil menggaruk-garuk pipinya."Haaa… pamanmu itu sepertinya dia adalah, salah satu dari anggota sekte sesat, aku tidak menyangka dia tega melakukan itu, hanya untuk mengambil Liontin Giok!" kata Murong sambil berusaha untuk berdiri."Dia ingin membangkitkan Raja Iblis! Dengan Liontin Giok Yin Yang Legendaris.""Nak, apa kamu juga tidak apa-apa? Ayah dengar dari pamanmu. Katanya, kamu juga sedang diburu oleh anggota sekte sesat lainnya." ucap Murong sambil memegang pundak kiri Luo Li."Jadi orang-orang dengan jubah hitam dan bertopeng itu, adalah anggota dari sekte sesat.” kata Luo Li sambil menundukkan kepalanya.“Memang benar mereka mengejarku sampai ke Gunung Iblis. Tapi, untungnya ada seorang ahli yang menyelamatkanku.""Seorang Ahli?” Tanya Murong."Ya ayah! Senior itu namanya Sun Hao, dia sangat menakjubkan, kekuatannya tidak bisa diukur. Aku bahkan tidak berani membayangkan sudah dialam apa senior Sun itu." ucap Luo Li dengan antusias."Oh dan pedang ini juga diberikan oleh senior, senior Sun sepertinya dia sudah tau dengan penghianatan paman Dong Wu, jadi senior memberikanku pedang ini untuk membunuhnya!" kata Luo Li sambil memperlihatkannya pedang pemberian Sun Hao."Coba sini! Aku ingin melihat pedangnya." Murong mengambil pedang yang ada di tangan Luo Li.Murong Yunhai penasaran dengan pedang yang diberikan oleh Ahli ini, pedang yang dengan mudahnya membunuh master dialam Nascent Soul."Pedang ini mengeluarkan Aura Spiritual yang begitu padat dan kuat.”“Ini… Pedang ini pasti Harta Surgawi tingkat tinggi!" Murong tidak percaya dengan apa yang dilihatnya."Ahli yang kamu sebutkan itu, dia dengan gampangnya memberikan harta yang begitu berharga seperti ini, dengan cuma-cuma, seberapa kuat dia sebenarnya!" kata Murong dalam hatinya."Dan dengan minum seteguk teh darinya, membuatku menerobos dari Qi Refinement ke Foundation Establishment Realm Puncak" ucap Luo Li dengan sombongnya."Wahh… Benar juga, aku tidak menyadari kultivasimu sudah meningkat begitu pesat!" Murong terkejut melihat kultivasi anaknya."Apa hanya itu saja yang ayah lihat?""Apa… memangnya ada lagi?" Tanya Murong."Haisss… Lihatlah sendiri" Luo Li melepaskan aura dalam tubuhnya.HUH!“Kamu… Bukan cuma ranahnya yang meningkat. Tapi, bakat bawaanmu juga meningkat, dan juga fisikmu diperbaiki.” Murong Yunhai tidak bisa untuk tidak terkejut saat melihatnya."Ayoo nak! Bawa ayah menemui Ahli itu. Ayah ingin mengucapkan terima kasih padanya." Murong sangat bersemangat dan memaksa putrinya, untuk membawanya menemui Sun Hao."Baiklah, baik ayah. Tapi, kita harus membawa hadiah untuk senior, kita tidak bisa datang dengan tangan kosong." ucap Luo Li dengan tegas pada ayahnya."Hmm… Benar juga!" kata Murong sambil memegangi janggutnya."AAH! Ayah ingat, ayah punya anggur kualitas terbaik yang ayah simpan!”“Tunggu sebentar! ayah akan mengambilnya." Murong buru-buru pergi ke gudang penyimpanannya, di sana dia menyembunyikan anggur itu, dia mengambil 2 botol anggur kualitas terbaik miliknya."Walaupun ini tidak sebanding dengan apa yang Ahli itu beri padamu Luo Li, ayah berharap Ahli itu mau menerimanya.” Harap Murong."Baiklah, ayoo nak! Tunjukkan jalannya."Mereka pergi, untuk menemui Ahli itu.1. Permainan kata, Dongwu berartikan hewan dalam bahasa cina, hewan sama dengan Dongwu.#TINGKATAN ARTIFAK#Tingkat BawahTingkat MenengahTingkat TinggiTingkat KuningTingkat BumiTingkat LangitTingkat SurgawiDi Halaman rumah Sun Hao….“Tak...Tak…Tak” Suara pisau di atas talenan.Sun Hao memotong-motong daging Raja Iblis Gagak Perak, dia mengambil daging bagian paha Raja Iblis Gagak Perak, paha itu dipotong selebar satu jari dan panjangnya 1 cm. Sun Hao mengambil daging yang sudah dipotong-potong, dan memisahkannya di mangkok. Sekarang bagian yang paling penting, meracik bumbu untuk membuat rasa yang menggugah selera dan lezat tentunya. "Fiuh… Bumbu sudah jadi” kata Sun Hao sambil mengusap dahinya.“wajannya sudah panas. Kita oleskan dulu minyak di wajannya. Taburi bumbu, campur dan aduk sampai merata… oke mantap, ini sudah cukup." SREEENG!Sun Hao memasukkan satu persatu, dagingnya ke dalam wajan. Aroma yang keluar dari daging itu saja membuat, semua makhluk hidup, yang ada di kediaman Sun Hao naik tingkat, bahkan semut yang cuma numpang lewat saja, bisa naik tingkat, hanya dengan menghirup aromanya. Di sisi lain…. Beberapa saat sebelumnya, Luo Li dan ayahnya Murong Yunhai, memutuskan
Di luar Gunung Iblis, ada dua wanita yang sedang berdiri di puncak gunung, wajah mereka penuh kewaspadaan. Salah satunya tampak manis dan tampak halus, dia sangat cantik dan anggun.Dia adalah Jian Ying, orang suci dari Istana Danau Giok. “Kakak Senior, apakah kita benar-benar akan memasuki Gunung Iblis?” Selain Xia He, seorang wanita mengenakan gaun biru berbicara. “Xiao Rou.” Jian Ying memandang wanita berpakaian biru itu, “Hati Dao Guru rusak, kamu kembali dan tetap menjaga Guru! Biarkan aku yang mengambil obatnya!” “Kakak Senior, Guru memiliki saudara perempuan lain yang menjaganya. Dia tidak membutuhkanku!” Teriak Xiao Rou.“Karena kamu ingin memasuki Gunung Iblis, tentu saja aku tidak bisa berdiam diri, menambah satu orang lagi, lebih baik daripada sendirian!” kata wanita berpakaian biru itu. “Xiao Rou, Gunung Iblis sangat berbahaya, bahkan aku juga tidak tahu apa yang sedang menunggu kita di dalam sana. Jika kamu ikut denganku, aku khawatir. I
Di wilayah barat Benua Tian Luo, di ruang rahasia di bawah pegunungan. "APA?" Xie Feng berteriak dan menggebrak meja batu. "DUAR!" Meja batu itu retak dan hancur.“Dong Wu sudah mati? Bagaimana ini mungkin!" Wajah setengah kerangka Xie Feng begitu mengerikan, sehingga orang tidak berani melihatnya secara langsung. “Tuanku, plakat jiwa Tuan Dong Wu rusak. Pasti-….” Di bawah, seorang pria berpakaian hitam membungkuk ke tanah, menggigil ketakutan."Si*al! Si*al! Bagaimana sekte kecil kelas sembilan, bisa membunuh Dong Wu?” Teriak Xie Feng.“Kemarilah, ikut aku, kita akan pergi dan meratakan sekte!” Teriak Xie Feng lagi."Tunggu!" Saat ini, terdengar suara keras. Itu adalah pria berjubah Merah yang berbicara. “Xue Sha, ini urusan klan bonekaku, kamu jangan ikut campur?” Suara Xie Feng terdengar dingin. “Saya tidak berani!” ucap Xie Sha sambil tersenyum.Sudut mulut Xue Sha terangkat, memperlihatkan senyuman yang tidak terduga, “Saudara F
“Haa….” Terdengar suara helaan nafas.“Aku sudah melakukan semua segala cara. Tapi, aku masih belum mendapatkan poin berkah!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, wajahnya penuh kekecewaan.“Kacau! Aku sama sekali, tidak tau cara mendapatkan poin berkah.” kata Sun Hao sambil melihati panel sistem, Poin berkahnya tetap berada di angka 50."Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Sun Hao pada dirinya sendiri.Sun Hao yang sedang berjalan, dia ingin keluar dari dalam rumah. Untuk menghilangkan stresnya, dia melihat buku diatas meja, dan mulai memandanginya.Dua kata yang tertulis di buku itu, “Hati Sutra!” Menarik perhatian Sun Hao, seolah merayunya dan meminta untuk membukanya.“Haa… Yah baiklah, ayo kita melafalkannya sekali, mungkin aku bisa mendapat poin berkah!” kata Sun Hao sambil menyentuh bukunya. Berpikir demikian, Sun Hao keluar dari rumahnya dan berjalan sampai di bawah pohon persik, dia duduk bersila di tanah, di bawah pohon persik itu.“Hati memberikan perintah, dan pikiran melaksana
“Benar saja, di dunia ini. Perselisihan akan merenggut nyawa banyak orang!” kata Sun Hao, sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali.“Sepertinya belum lama ini, dia bertarung dengan sengit, dengan kultivator lain!” ucap Sun Hao.“Hmm… Itu bukan urusanku, bukan?” Sun Hao yang tidak mau terlibat, dia dengan hati-hati menutup kembali pintu gerbangnya.“Katanya, seorang kultivator akan membunuh di setiap kesempatan, jika pengajarnya melihatku menyelamatkannya. Aku khawatir, dia akan memberiku kematian yang sangat menyakitkan!” Setelah berbicara seperti itu, Sun Hao bergidik ngeri.“Tapi, tetap saja bukan? Aku harus menyelamatkan dan menyembunyikannya, jangan biarkan pengejarnya mengetahuinya!” Sun Hao menggelengkan kepalanya, dia membuka pintu gerbangnya lagi, berjalan cepat ke arahnya, mengangkat Jian Ying. dia menggendongnya kembali ke rumah dan membaringkannya di ranjang.Sun Hao memandangi Jian Ying, dia baru menyadari bahwa, Jian Ying ini sangat cantik, sosok
Hmm!” “Dimana aku!” Jian Ying sangat bingung, dia terbangun di sebuah ruangan.“Ahh… Ini!” Tiba-tiba saja, perasaan nyaman yang tak terlukiskan membanjiri seluruh tubuhnya. “Semua meridianku yang rusak, telah dipulihkan?” kata Jian Ying, dia memejamkan mata dan merasakan garis meridian di tubuhnya sudah pulih.“Bagaimana ini mungkin!” Jian Ying sangat terkejut.“Tidak, meridiannya tidak hanya pulih. Tapi, meridian ini tumbuh kembali!”"Ya Tuhan! Ini… Meridian ini, sebenarnya adalah meridian abadi!” Jian Ying duduk dengan keterkejutan di wajahnya, butuh waktu lama baginya. Untuk menenangkan diri dari keterkejutannya.“Ini… Siapa yang menyelamatkan hidupku? Itu bukan Tuan Buddha, kan?” Tanya Jian Ying.“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan jamur unguku?” Jian Ying gelisah, dia mengangkat tangannya dan melihat jamur ungu itu masih ada tangannya.“Haaa….” Su Yiling menghela nafas lega dan mencoba untuk berdiri, tapi dia menyadari bahwa dia tidak bisa bergerak.“KRIET!” Saat ini, pintu terbu
“Tuan Muda Sun, bantuan hari ini, saya akan membayarnya kembali di masa depan!” ucap Jian Ying.“Guruku dalam bahaya, dan dia menungguku untuk menyelamatkannya, maafkan aku untuk hari ini, aku akan pergi dulu!” Setelah berbicara, Jian Ying bangkit dari tempat tidur. Dadanya bergetar ke atas dan kebawah, membuat Sun Hao menyemprotkan darah dari hidungnya.“Nona Jian, karena kamu harus kembali untuk menyelamatkan Guru anda, maka aku tidak akan menahan mu!” kata Sun Hao sambil memegangi hidungnya.“Tapi, Nona, pakai dulu bajumu!” Kata Sun Hao, lalu dia berjalan keluar kamar.“GREB!” Suara pintu tertutup.Warna wajah Jian Ying memerah, dia sangat malu. Karena tergesa-gesa, dia melupakan segalanya. Dia mengambil gaun itu dan memakainya dengan cepat.Dia tampak seperti peri yang turun dari langit, begitu cantik hingga mustahil untuk digambarkan.“Ini benar-benar harta karun!” Penguatan jiwa yang cepat membuat mata Jian Ying berbinar. Dia membuka pintu kamar dan berjalan keluar, tepat pada wa
Jian Ying tiba-tiba saja tersadar, dia mengerti maksud dari Sang Ahli.‘Aku sangat bodoh, sehingga aku bahkan tidak memikirkan petunjuk Tuan Muda!’‘Tuan Muda pasti, tidak ingin terlibat dalam sebab dan akibat, jadi dia hanya bisa membantu kita secara diam-diam!’‘Untungnya, Guruku sangat pintar dan memahami segalanya!’‘Kebaikan Tuan Muda, untuk membantu kami sungguh tak ternilai harganya!’Jian Ying berbicara dalam hatinya, matanya dipenuhi rasa kagum dan terima kasih.“Jian’er, gaun itu diberikan kepadamu oleh Tuan Muda, juga?” Tanya Liu Yan.Jian Ying tidak terburu-buru menjawabnya, tetapi dengan hati-hati merenungkan kata-kata tuan muda Sun.“Guru, tuan muda melihat pakaian saya robek, jadi dia membiarkan saya memakai gaun ini terlebih dahulu!” kata Jian Ying."Itu dia! Ikut denganku!" Kata Liu Yan.Setelah berbicara, Liu Yan membawa Jian Ying ke ruang rahasia. Ruangan ini dipenuhi dengan harta karun Istana Danau Giok, ada pil roh, senjat