DENDAM PUTRI CEO

DENDAM PUTRI CEO

Oleh:  Alya Snitzky  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
84Bab
7.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kayla terpaksa menjadi wanita pemuas karena dijual oleh Raditama sang ayah yang perusahaannya bangkrut. Mitha, ibu Kayla yang mengalami stroke tidak pernah tau jika putri tunggalnya itu dijual oleh suaminya sendiri pada lelaki hidung belang. Tanpa mereka tau, Rans lelaki yang pertama menyentuh Kayla adalah orang dibalik kehancuran Raditama. Rans bukan hanya seorang pengusaha licik tapi, ia adalah mafia besar. Bandar Narkoba terbesar yang menembus pasaran ASIA. Rans tak tersentuh, ia dilindungi oleh aparat yang berkuasa. Pada akhirnya Kayla menerima lamaran Rans untuk menjadi istrinya dan terpaksa meninggalkan Galang cinta sejatinya. Apakah Kayla akan mengetahui siapa Rans sebenarnya? Apakah kisah cintanya dengan Galang akan berakhir begitu saja?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Leo Tani
semangat ya
2022-04-29 17:37:52
0
user avatar
Moore
Punten kk, numpang lewat
2022-01-23 01:07:25
0
user avatar
Jasmine
Menarik banget. Lanjut ya kk.
2022-01-21 20:05:11
0
user avatar
Handira Rezza
Keren bsnget kak
2022-01-17 17:40:21
0
84 Bab

JANGAN JUAL AKU

“Tidak! Sampai kapan pun aku tidak akan menjual kesucianku, Ayah!”“Ah, itu kembali kepadamu, Kayla. Kau memilih untuk menjadi anak yang berbakti atau anak durhaka. Apa kau tidak kasian melihat kondisi ibumu saat ini? Ibumu perlu menjalani operasi, jika tidak dia akan meninggal dunia. Apa kau mau jika itu terjadi?” cecar Raditama pada putrinya.     Kayla terdiam, saat ini ia benar-benar bingung. Di satu sisi ibunya sedang berjuang melawan maut dan butuh biaya yang sangat banyak. Di sisi lain, apa yang diminta oleh ayahnya sangat bertentangan dengan hati nurani. Menjual kehormatannya demi uang? Bagaimana kelak dengan masa depannya?“Aku tidak mau menjadi pelacur, Ayah,” kata Kayla dengan lirih. Gadis itu tampak sangat sedih dan ketakutan.“Kau tidak akan menjadi pelacur jalanan yang menjajakan tubuh dengan murah, Kayla. Ayah tau siapa orang yang berani membayar banyak untuk membeli kesucianmu.
Baca selengkapnya

TERPAKSA

     Dengan dada berdebar kencang Kayla berdiri di depan  pintu suite room sebuah hotel berbintang 5. Kayla tau, untuk menginap semalam saja di kamar seperti ini, tentunya tidak murah. Bisa 1 juta permalam atau bahkan lebih. Kayla memejamkan matanya. Ia ragu untuk menekan bel tetapi, ia teringat kembali perkataan sang ayah sebelum memaksanya melakukan hal ini.    Akhirnya, Kayla pun memberanikan diri. Dipencetnya bel, dan beberapa saat kemudian keluarlah seorang pemuda. Tubuhnya tinggi, tegap, berwajah tampan. Usianya sekitar 28 tahun. Dia memandangi Kayla dari atas sampai bawah.     Kayla sedikit mengerutkan dahi, menurut sang ayah lelaki yang akan memesannya bukan lelaki muda seperti yang saat ini tengah berdiri di hadapannya. Namun, entah mengapa Kayla merasa sedikit salah tingkah saat pemuda itu menatapnya."Kayla?"  tanya pemuda itu."Be-betul Om, saya Kayla." Kayla menjawab dengan takut.
Baca selengkapnya

KESUCIAN YANG HILANG

     Pagi itu, Kayla terjaga karena sepasang tangan yang kokoh sedang mengungkung tubuhnya. Untuk kesekian kali tubuhnya dipaksa. Ya, pagi itu Rans sudah berada di atas tubuh Kayla kembali.     Kayla hanya mampu pasrah saat Rans kembali memacunya. Inti tubuhnya memang tidak terlalu merasakan perih,tetapi hatinya terasa begitu perih."Kita akan segera bertemu lagi, Kayla. Aku masih ingin menikmati tubuhmu lain hari, " ujar Rans setelah semua selesai. Lelaki itu pun melenggang ke kamar mandi. Meninggalkan Kayla yang hanya bisa menangis pilu. Kayla merasa sekujur tubuhnya begitu sakit. Bagian inti tubuhnya terasa begitu nyeri. Bagaimana tidak jika semalaman ia dipaksa melayani nafsu Rans yang tiada habisnya.    Setelah Rans mandi, Kayla melangkah tertatih ke kamar mandi. Ia menyalakan shower dan mulai membasuh tubuhnya. Ia menggosok semua bagian tubuhnya keras- keras seolah ada kotoran yang menempel di sana.
Baca selengkapnya

SENYUM YANG HILANG

    Pagi itu Kayla bangun dalam keadaan tubuh yang terasa lemas. Wajahnya pucat, matanya sembab karena semalaman ia menangis. Ia melirik ke ranjang ibunya, sang ibu masih tidak sadarkan diri.“Bu, Ibu harus sembuh. Operasi Ibu akan dilaksanakan hari ini, jadi Ibu harus kuat. Jangan sia-siakan pengorbananku, ya,” bisik Kayla di  telinga ibunya.  Sayup Kayla mendengar suara adzan subuh. Biasanya ia akan segeramengambil wudhu dan menjalankan ibadah lima waktu. Tetapi, pagi ini ia merasa tak layak untuk menghadapNya.    Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Raditama muncul dari balik pintu.“Kau pulanglah ke rumah, Kayla. Bukannya kau harus sekolah, jangan sampai terlambat. Pulang sekolah nanti kau baru ke sini lagi. Pagi ini ayah akan mengurus biaya operasi untuk ibumu,” kata pria itu dengan tegas.“Hari ini ... apa aku boleh di sini saja? Aku ingin menemani ibu, Yah,” ujar Kayla t
Baca selengkapnya

AKU BUKAN UNTUKMU

      "Tidurmu pulas sekali." Kayla sontak terbangun dan duduk bersandar sambil melotot kesal."Kau ini bisa tidak sih jangan membuatku kaget? Sejak kapan kau ada di sini?" tanyanya. "Aku tadi baru saja selesai main basket dan nih ... tanganku terluka. Aku hanya ingin mengambil obat merah tapi, saat aku masuk kau sedang tertidur pulas. Kau sakit?" "Bukan urusanmu, Galang." "Kenapa sih, kau ini susah sekali didekati sekarang?"      Kayla menatap pemuda di hadapannya. Ia tidak tau harus menjawab apa. Galang adalah kakak kelasnya, sudah sejak lama ia memang mengejar-ngejar Kayla. Kebetulan, ibu mereka juga berteman dekat. "Kata mamaku, ibumu hari ini akan menjalani operasi. Kau pasti lelah karena menjaga beliau," ujar pemuda itu sambil bangkit berdiri dan mengambil obat merah dari lemari P3K.      Kayla memanfaatkan keadaan itu untuk bangkit dan turu
Baca selengkapnya

PASRAH

     Kayla berjalan dengan langkah gontai. Rasanya ia malas sekali kembali ke rumah. Tapi, jika tidak pulang, ke mana lagi ia harus melangkah. Lagi pula ia harus ke rumah sakit untuk menjaga ibunya.    Kayla memicingkan mata saat melihat mobil ayahnya terparkir di depan rumahnya. Ia pun bergegas, perasaannya tidak enak. Ia takut jika sesuatu terjadi pada sang ibu.“Ayah, kenapa Ayah pulang? Bagaimana dengan ibu?” tanya Kayla saat ia masuk. Raditama tampak sedang duduk di teras rumah mereka.    Alih-alih menjawab, Raditama malah memperlihatkan saldo rekeningnya. Dada Kayla berdesir seketika.“U-uang dari mana itu, Yah?” tanyanya hati-hati."Kita pergi ke rumah mami Sania sekarang. Kau berdandan di sana, lalu kita ke hotel. Orangnya sudah mentransfer. Tidak lama Tatia. Kau hanya perlu seperti ini sampai ayah bisa bangkit kembali dan ibumu sembuh."    Ka
Baca selengkapnya

PERMINTAAN RANS

    Kayla mulai terbiasa dengan keadaannya sekarang. Ia merasa tak ada gunanya menolak atau melawan segala perintah ayahnya. Di depan ibunya, Kayla berusaha bersikap normal dan biasa saja. Dia berpura-pura tidak tau darimana ayahnya mendapatkan pundi- pundi uang. Wajah Kayla yang memang sangat cantik, memiliki daya jual sendiri. Tarifnya tidak pernah kurang dari 20jt rupiah.    Tentu saja, hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi Sania dan Raditama. Dalam seminggu, Kayla bisa 3 atau 4 kali melayani para bos besar hidung belang yang mencari gadis- gadis belia seperti dirinya.     Kesehatan Ibunya berangsur-angsur membaik setelah operasi dan beberapa kali kemoterapi. Bahkan Ibunya mulai menjalani terapi. Sehingga ia bisa kembali berjalan, dan bicara. Aura kecantikannya pun mulai terlihat kembali. Bahkan, ayah mereka mempekerjakan asisten rumah tangga sehingga mereka tidak perlu lagi bergantian mengerjakan pekerjaan ru
Baca selengkapnya

KEINGINAN RADITAMA

    Seperti biasa, Rans selalu memberikan tips kepada Kayla. Kali ini jumlahnya tidak tanggung-tanggung, 10 juta  rupiah. "Ayahmu menjemput?"  tanya Rans.“Tidak, Om. Aku bisa pulang menggunakan taksi online,” jawab Kayla.“Apa mau aku antar, Kay?” tanya Rans sambil merangkul pinggang gadis itu dengan mesra. Kayla  menggelengkan kepalanya, “Tidak usah, Om. Aku mungkin akan mampir ke rumah sahabatku sebentar,” jawabnya."Panggil aku mas! Mulai sekarang kau tidak boleh melayani tamu lain lagi. Aku akan bicara dengan ayahmu dan mami Sania," kata Rans."Iya. Aku menurut saja, Mas. Aku permisi dulu, ya," ujar Kayla datar. Ya, Kayla sudah kehilangan keceriaanya. Sudah kehilangan segalanya. Sampai- sampai ia pun merasa tidak ada gunanya untuk melawan atau berontak. Semua sia- sia saja."Tunggu dulu, Kay," ujar Rans. Langkah Kayla terhenti. Ia berbalik dan menunggu apa yang akan
Baca selengkapnya

DUA SAHABAT

     "Kau tidak bahagia, Kay?"Kayla menoleh menatap Cindy sahabatnya kemudian memalingkan kembali pandangannya ke arah lapangan sekolah. "Aku tidak tau, Cin. Rasanya aku tidak ingin ke mana-mana. Aku tidak ingin lulus sekolah, bahkan jika memang bisa aku ingin kembali ke masa lalu. Jika perlu aku memilih untuk tidak pernah dilahirkan," jawab Kayla.      Cindy menghela napas panjang, sudah lama rasanya ia tidak melihat senyum di wajah sahabatnya itu. Sejak ayahnya bangkrut Kayla menjadi anak yang pemurung. Ia tidak lagi terlihat seperti Kayla.      Bahkan, setahun terakhir ini Kayla seperti menjaga jarak dengannya. "Kay, apa ada yang bisa aku bantu? Jika ada masalah ... ceritalah kepadaku. Atau, kau bisa ke rumah. Bunda selalu menanyakanmu," kata Cindy. Air mata Kayla menetes perlahan ia pun memeluk Cindy dan menangis dalam pelukan sahabatnya itu. "Menang
Baca selengkapnya

CURAHAN HATI KAYLA

    Kayla duduk diam, ia memandangi makanan yang tersedia  tanpa menyentuhnya sama sekali. Tatapan matanya kosong, sejak ia tiba tidak banyak kata yang ia ucapkan pada Larasti atau kepada Cindy.“Kay, yang tadi itu siapa?” tanya Cindy sambil mengambil sepotong tempe bacem.“Namanya Ethan. Dia ... ah, sudahlah Cin jangan ceritakan tentang dia.”“Loh, aku hanya bingung saja Kay. Selama ini kau kan dekat dengan Galang. Tapi mendadak ada yang menjemputmu dan-““Dia anak buah calon suami pilihan ayah,” kata Kayla memotong ucapan Cindy.     Mendengar jawaban Kayla, Larasati dan Cindy langsung tersedak.“Calon suami apa? Ya ampun ... Kayla. Usiamu baru dua puluh, kan? Kau dan Cindy baru saja lulus dan kalian akan melanjutkan kuliah, masa iya sudah bicara soal pernikahan,” kata Larasati. Wanita itu berharap apa yang diucapkan oleh Kayla hanyalah cand
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status