Home / Romansa / Cinta vs Pelet / Kedatangan Erika

Share

Kedatangan Erika

Author: Swimbi D. A
last update Last Updated: 2021-10-07 13:00:00

Sari mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruang. Meyakinkan bahwa semua barang bawaan mereka telah rapi, masuk ke dalam koper. Siang ini, mereka akan pulang ke rumah Jojo. 

"Sudah semua, Ndok?" Sari mengangguk. Jojo pun segera membantunya membawakan barang-barang ke lobi. 

Setibanya di lobi, Jojo antri untuk melakukan check-out sedangkan Sari izin membeli bakpia di toko seberang hotel. 

Perempuan itu keluar hotel. Saat ingin menyeberang jalan. Dua orang wanita yang sedang berjalan berhadapan dengannya seperti tidak asing. Hingga Sari menghentikan langkah, memandang meyakinkan. 

"Balik lagi deh, lu sih!" ucap salah seorang gadis. 

Mereka berjalan tanpa mengetahui ada wanita yang memperhatikannya. Kedua gadis itu memasuki sebuah hotel yang bersebelahan dengan hotel tempat Sari menginap. 

Sepertinya Sari tidak salah lihat. Kacamatanya pun masih terpasang. Erika. Apa yang ia lakukan di sini? Sari kembali menuju hotel, membatalkan niat membeli bakpia. Sedikit berlari kecil menghampiri suaminya.

"Loh, cepat banget? Mana bakpianya, Ndok?" tanya Jojo. 

"Eh, hmmm… itu… nggak jadi deh, Mas. Antri. Takut kelamaan," jawab Sari gugup. 

Lalu, ia menenangkan diri dengan duduk di salah satu sofa lobi. Hati dan pikiran yang sempat netral, telah menaruh percaya kepada suaminya kini rapuh kembali. 

Sari yakin betul, ia tidak salah lihat. Wanita itu benar Erika. Bahkan ia masih ingat suara Erika saat panggilan video dengan Jojo. Sama persis dengan wanita yang baru saja ia lihat. Apa yang dilakukan Erika disini? Apa janjian dengan Jojo? 

Ingatannya kembali ke hari kemarin. Saat ia tidur dan Jojo tidak ada di kamar. Apa benar, Jojo menemui resepsionis atau menemui Erika? 

"Yuk, Sayang," ucap Jojo. Sari masih terdiam menatap ke arah luar. Tidak mendengar ajakan Jojo sama sekali. 

Jojo sudah berjalan beberapa langkah menuju pintu keluar hotel. Ia terhenti, karena baru sadar istrinya tidak beranjak dari sofa. Sehingga membuat ia kembali, menghampiri. Duduk di sebelahnya. 

"Sayang, kamu nggak apa-apa?" tanya Jojo sambil meremas jari tangan Sari. 

Seketika wanita itu tersadar dari lamunannya. Ia langsung mengalihkan pandangan ke arah suaminya dan tampak gugup. 

"Hah?"

"Kamu kenapa?"

"Mas, apa kamu sudah jujur dengan ucapan yang kemarin?"

"Sudah, Sayang. Kamu belum percaya?" Sari tertunduk. "Yuk?"

Jojo menggandeng tangan Sari dan menuju resepsionis. 

"Mbak, istri saya mau menyampaikan banyak terima kasih untuk layanan yang kemarin. Dia sangat senang," ucap Jojo kepada salah seorang resepsionis. Wanita berseragam hitam itu tersenyum lebar menyambut. 

"Wah. Kami juga sangat berterima kasih karena Bapak dan Ibu sudah menginap disini. Semoga lain waktu bisa kesini lagi dan Bapak mungkin mau memberi kejutan lainnya untuk Ibu, kami siap membantu."

Sari tersenyum malu. Ia mencoba lagi untuk percaya dengan kejadian kemarin. Bahwa suaminya memang tidak berbohong. Mungkin ia hanya lelah dan salah lihat orang. Mereka pun pamit karena mobil hotel yang akan mengantar telah menanti di depan. 

Mereka telah siap berangkat, menuju rumah Jojo. Baru saja mobil berjalan keluar membawa mereka, Jojo melihat sosok wanita yang Sari lihat tadi keluar dari hotel sebelah. Erika. Namun, ia tidak mengatakan apa-apa terhadap Sari. Hanya melirik ke arah istrinya yang sedang memejamkan mata dan bersandar pada kursi mobil. 

"Kamu masih ngantuk?" tanya Jojo. 

"Iya, sepertinya, Mas."

***

Dua gadis dengan berpakaian mini itu keluar hotel menuju sebuah tempat makan. Apa yang Sari dan Jojo lihat adalah benar. Gadis itu Erika. Ia ditemani seseorang datang ke Jogja untuk memberikan kejutan kepada pengantin baru itu.  

Namun, tanpa sepengetahuan Erika, ternyata Jojo dan Sari semalam tinggal di hotel sebelah tempatnya menginap. Gadis itu pun sama sekali tidak ingat dengan wajah Sari. Maka, saat berpapasan tadi, tidak mengenalinya. 

Hari ini, Erika bersama seorang temannya baru tiba di Jogja. Mereka ingin mencari makan siang sambil menyusun rencana untuk acara besok--menghadiri acara pernikahan Jojo dan Sari. Bukan untuk mengacaukan acara secara terang-terangan tetapi dengan cara halus yang tak kasat mata. 

Setelah makan siang, Erika mampir ke sebuah toko yang menjual aksesoris kotak kado dan perlengkapan lainnya dengan membawa kado yang telah ia persiapkan. 

Ia mengeluarkan tas branded yang baru dibelinya beberapa hari lalu. Tas haram yang diperoleh dari lelaki hidung belang. Setelah mendapatkan kotak yang sesuai, ia pun membayarnya dan mereka kembali ke hotel. 

Erika memberikan parfum yang telah dirapalkan jampe-jampe oleh Emak ke tas itu. Bibirnya menyungging penuh kemenangan. Meyakini bahwa rencana ini akan berhasil. Ia hanya perlu menunggu sebentar untuk membuat Jojo kembali bertekuk lutut di hadapannya. 

"Kenapa nggak tas biasa aja, Ka?" tanya teman Erika. 

"Yang branded aja belum tahu bakalan dia pake atau nggak. Gimana yang biasa? Pokoknya harus yang keren biar dia mau pakai. Paling-paling cewek itu juga nggak jauh beda sama gue, suka sama Jojo karena uangnya juga, 'kan?"

"Iya, sih. Duh, semoga berhasil."

Mereka tertawa lebar dan penuh percaya diri. 

***

Seperti acara di Jakarta, runtutan acara di Jogja pun nyaris tidak ada masalah. Semua berjalan lancar dan baik-baik saja. Silih berganti tamu menyalami, dan mendoakan. Namun, tiba-tiba ada dua orang perempuan datang yang menjadi sorotan para keluarga dan tamu yang hadir. Kedua tamu itu menggunakan pakaian serba hitam layaknya sedang melayat. 

Tidak hanya pakaian yang hitam, semua aksesoris yang mereka kenakan seperti gelang, kalung, tas dan lipstik pun berwarna hitam. Siapa lagi mereka kalau bukan Erika? 

Jojo dan Sari pun tak kalah kaget menatap kedua tamu itu yang sedang berjalan mengarah ke pelaminan. Keduanya di mata Jojo sangat akrab. Ia tersadar dengan penglihatannya kemarin, berarti tidak salah lihat. Seorang wanita yang berjalan di depan, menggunakan gaun mini dengan sepatu bot semata kaki menampilkan kaki mulus dan jenjang. Sebuah selendang hitam menutupi kepalanya dan kacamata hitam tidak menampilkan tatapan mata. 

Sesaat Erika berhenti di depan Jojo. Menatap mata lelaki yang sangat dicintainya itu dari balik kacamata hitam. Meninggalkan jejak bau parfum yang telah dijampe Emak untuk ditujukan terhadap Jojo. Agar Jojo mencium baunya dan terngiang Erika. 

Tanpa senyum, Erika pun lalu bersalaman dengan Sari yang sangat terlihat gelisah. Ia khawatir gadis saingannya ini akan membuat masalah dan mempermalukan Jojo dan dirinya di acara ngunduh mantu. Bagaimana jika betul itu niat Erika? Susah payah Sari menjaga rahasia tentang keburukan suaminya, gadis seksi itu malah membongkar aib. 

Sari tidak mau nama suaminya menjadi jelek di mata keluarga. Namun, Erika di depan Sari pun tidak berucap apa-apa. Setelah bersalaman dan tersenyum sengit, berlalu. Mereka pun pergi dan meninggalkan kotak kado di meja penerima tamu. 

Erika puas bisa menatap wajah gelisah Sari dan mengetahui wajah asli Sari dari dekat. Kini menurutnya tinggal menanti efek dari parfum yang telah ia tebar ke sepasang pengantin baru itu. Berharap kabar baik tentang perpisahan keduanya. 

Bersambung….

Related chapters

  • Cinta vs Pelet   Lelaki di Kamar Hotel

    Menjelang langit jingga, acara selesai. Orang tua dan keluarga Sari berpamitan. Mereka akan berangkat ke Jakarta besok pagi. Tak lupa, Sari menitipkan oleh-oleh yang sudah dibelinya kemarin kepada ibu Ani.Setelah rombongan keluarga Sari pulang, Ibu Ning menyerahkan kado-kado dari tamu kepada Sari. Meminta menantunya itu membawa dan menggunakan barang-barang dari kado. Namun, wanita itu keberatan karena tidak ingin membawa banyak barang saat pindah ke Kalimantan. Jojo pun menyarankan untuk membeli perabotan di sana saja."Ya sudah, bagikan ke keluarga jika kamu keberatan membawanya, Ndok. Yang penting kamu lihat dulu, dari siapa saja kadonya. Jadi, nanti kalau orang itu hajatan, kamu bisa pantas memberinya kado lagi," ucap Ibu Ning.Sari pun menuruti dan mu

    Last Updated : 2021-10-08
  • Cinta vs Pelet   Honeymoon

    "Selamat datang Pak Jojo dan Bu Sari," ucap seorang lelaki yang berada di balkon.Jojo hanya menanggapi salam itu dengan sebuah senyuman sedangkan Sari masih bingung. Siapa lelaki itu? Apakah sudah mendapatkan izin dari Jojo untuk masuk? Tanpa penjelasan, Jojo membawa Sari ke balkon.Balkon yang semula tanpa ada apapun, kini berubah. Terlihat cantik dengan hiasan lampu-lampu temaram di langit-langit ruang terbuka itu. Meja pun yang sebelum mereka tinggalkan tanpa alas, kini telah beralas putih dengan setangkai bunga mawar dan lilin. Sementara di pojok balkon terdapat alat bakar daging dan beberapa bumbu.Kecemasan dan tanya Sari terjawab. Kejutan lagi dari suaminya yang kini sedang tersenyum menatap dalam.

    Last Updated : 2021-10-09
  • Cinta vs Pelet   Cinta Erika

    "Mandi bareng, yuk?" ucap Jojo setibanya di hotel.Sari membulatkan mata, terkejut. Rasa malu dan tidak percaya diri menyelimuti. Meski bersama kekasih halal, ia masih merasa canggung dan sungkan tanpa sehelai benang di tubuh jika berhadapan langsung. Selama ini, ia masih menutupi tubuhnya dengan selimut saat memadu kasih. Wajar saja jika wanita itu kaget."Nggak, ah. Kamu duluan aja, Mas.""Kenapa? Malu?"Jojo menggeleng tak percaya dengan penolakan istrinya itu. Ia pikir, kali ini Sari akan menuruti keinginannya setelah apapun Jojo korbankan untuk mendapat kepercayaan dan cinta. Apakah itu tidak cukup bagi Sari?"Ma-maaf, Mas."

    Last Updated : 2021-10-10
  • Cinta vs Pelet   Frustasi

    Tidak sengaja Jojo memencet blokir akun Erika, terkejut karena melihat Sari saat ia menoleh ke dalam kamar. Istrinya berdiri di dekat ranjang dengan pakaian tidur transparan. Sari tersenyum sambil memanggil lembut nama suaminya. Meminta lelaki itu mematikan puntung rokok dan menghampiri.Sari yang sangat menyesal telah membuat Jojo kecewa, memberanikan diri untuk berpakaian seksi. Mencoba menjadi apa yang diinginkan Jojo. Meski belum sepenuhnya ia merasa nyaman dengan baju seksi itu. Sesekali kedua tangannya menutupi bagian intim yang transparan. Sari sadar, usahanya itu tidak membuahkan hasil. Bagian-bagian seksi tubuhnya tetap terlihat."Kamu ngapain pakai baju begitu?" tanya Jojo. Setelah mematikan puntung rokok, ia menghampiri Sari. Berdiri tepat di depannya.

    Last Updated : 2021-10-11
  • Cinta vs Pelet   Bimbang

    Samar, Erika melihat Meli--adiknya--duduk di sebelahnya. Meli segera berlari mencari perawat untuk memeriksa kondisi Erika setelah menyadari kakaknya membuka mata. Dua hari sudah, gadis seksi itu tak sadarkan diri setelah percobaan konyol mengakhiri hidup.Ayah Erika dan Meli secara bergantian mendampingi masa-masa sekaratnya. Berharap tulang punggung mereka segera pulih dan mampu menopang biaya kehidupan mereka lagi. Seperti janji Erika terhadap Meli yang akan membiayai hingga tingkat menengah atas agar mudah mencari kerja, tidak seperti ia yang hanya sebagai pelacur."M-mel." Lirih Erika setelah Dokter memeriksanya."Kakak, jangan banyak bicara dulu kata Dokter. Kakak, mau minum?" Erika menggeleng. Air matanya tumpah lagi. Mengapa ia masih diberi kesempat

    Last Updated : 2021-10-11
  • Cinta vs Pelet   Sandiwara

    Belum ada satu hari Erika tiba di rumah orang tuanya. Namun, ia sudah tidak betah mendengar ibunya yang tak henti meminta uang dan menyalahkan Erika yang telah berusaha bunuh diri. Hal itu justru membuat beban karena harus mengeluarkan uang untuk biaya rumah sakit dan ongkos keluarga menemani serta membawanya kembali ke rumah.Hati Erika semakin tertekan dengan sikap ibunya sedangkan ayahnya hanya diam. Tidak menjawab sepatah kata pun yang dilontarkan istrinya."Sabar, ya, Kak," ucap Meli. Gadis itu pun tidak bisa berbuat apa-apa hanya mampu mendampingi Erika yang mulai terlihat putus asa lagi.Hatinya bertanya-tanya, apakah ini yang disebut cinta seorang ibu kepada anaknya? Sedikit pun, tidak pernah Erika rasakan sikap manis penuh kasih dari seorang ibu. B

    Last Updated : 2021-10-11
  • Cinta vs Pelet   Selingkuh

    "Pengantin baru melamun mulu," ledek seorang teman yang menyadari Jojo banyak diam. "Masih LDR, ya, kangen-lah sama kekasih halal," sahut yang lainnya. Sorak meledek terlontar membuat Jojo tersenyum tipis menanggapi. Padahal hatinya sedang memikirkan Erika bukan Sari. Efek aroma parfum yang telah diberi pelet telah berpengaruh. Semalaman tak henti Jojo memikirkan Erika. Namun, ia tidak berpikir buruk sedikit pun. Justru Jojo mengira bahwa dirinya salah, ia belum juga berpindah ke hati Sari. Masih sangat mencintai Erika. Erika pun muncul semalam dalam mimpi Jojo. Gadis itu selalu bisa berpenampilan baik yang menggoda. Mereka habiskan malam penuh gairah. Namun, Sari muncul dalam mimpi i

    Last Updated : 2021-10-12
  • Cinta vs Pelet   Kamar Sebelah

    Seperti biasa, Jojo melakukan panggilan video ke Sari saat ingin berangkat kerja selama beberapa menit. Adanya kemajuan teknologi dapat menyatukan hubungan para pasangan jarak jauh seperti mereka. Sari bisa melepas rindu melihat wajah suaminya.Berbeda dengan apa yang dirasa Jojo. Semakin ia sering melihat Sari, rasa bosan bertambah. Namun, demi menjaga hubungan dengan wanita itu, Jojo berusaha mengupayakan tetap terlihat tenang dan seperti biasa.[Aku berangkat sekarang, Ndok.][Iya, hati-hati.][Hari ini aku lembur, tidak perlu menanti, ya, Sayang? Besok aku telpon.][Oke. Istirahat yang cukup setelah pulang dan jangan telat makan.]

    Last Updated : 2021-10-13

Latest chapter

  • Cinta vs Pelet   Emak Marah

    Emak berjalan ke arah pintu. Tak peduli dengan tanya Erika. Ia meminta gadis itu keluar dari dalam rumahnya. Tatapan mata wanita tua itu sinis. Erika semakin tak paham. Ia sempat kekeh duduk di bangku rumah wanita tua itu. Hingga Emak benar-benar marah dan berteriak mengusirnya.Erika bangkit dari bangku dengan banyak tanya yang berkeliaran di kepalanya. Ia menatap balik Emak saat berpapasan di depan pintu dengan wanita tua itu. Wajahnya sempat mengiba, meminta pertolongan. Namun, Emak tak peduli. Ia segera menutup pintu saat Erika sudah berada satu langkah dari dalam rumahnya.Erika tak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Ia berjalan kaki tanpa tahu arah. Pikirannya semakin kacau. Ia tak habis pikir, semua perjuangannya sia-sia. Cinta tulus yang ia berikan ke Jojo kandas dengan cara seperti ini. Padahal semua hampir ia

  • Cinta vs Pelet   Jojo Menemui Erika

    Setibanya Ambar di depan rumah Sari, ia melihat pintu pagar yang terbuka serta pintu rumahnya. Perasaan Ambar semakin tidak enak. Ia berlari masuk sambil memanggil nama Sari berulang. Saat ia memasuki ruang keluarga, Ambar mendapati Sari yang sudah terkulai di lantai tak berdaya. Wajahnya pucat pasi dengan keringat bercucuran."Ya ampun, Mbak. Kenapa?" Sari sudah tidak sanggup untuk berkata-kata.Seluruh tubuhnya terasa sangat lemas. Ia hanya mengeluarkan air mata, memandang Ambar penuh harapan. Meminta pertolongan."Tunggu sebentar, ya?"Ambar berlari keluar rumah, mencari orang dan meminta pertolongan. Tak lama beberapa warga datang dan membantu Ambar mengangkat Sari ke mobil tetangganya. Mereka

  • Cinta vs Pelet   Erika Melabrak Sari

    [Kamu kemana aja, sih? Susah banget dihubungi?][Jo! Aku serius tanya. Jawab!][Astaga! Kamu benar-benar mau membatalkan pernikahan kita karena wanita itu? Mana janjimu?]Pesan tak henti berbunyi sejak tadi pagi. Tak satupun sudah terbaca. Ya, karena tadi Jojo tidak membawa gawai saat ruqyah. Benda pipih itu tertinggal di nakas. Erika tak henti mengirim pesan singkat serta panggilan telepon. Ia yang baru sadar dari minuman alkohol tadi pagi, segera meneror kekasihnya itu.Namun, Erika tak ingat bahwa Jojo semalam sakit. Ia berpikir bahwa Jojo meninggalkannya semalam tanpa sebab.Sari membaca semua pesan masuk dari Erika. Lalu, ia menghapus semua

  • Cinta vs Pelet   Ruqyah Pertama

    Sebuah taksi online telah tiba di depan rumah Sari. Ia dan Jojo segera menghampiri taksi itu. Mereka pun segera menuju tempat sesuai dengan lokasi yang Sari pesan.Baru masuk ke dalam mobil beberapa menit, rasa kantuk pada mata Jojo tak tertahan. Sari memang sengaja memberi Jojo obat demam setelah sarapan. Obat yang mengandung efek ngantuk. Karena agar Jojo tidak curiga mereka akan berobat kemana.Ya, Sari mengambil kesempatan demam Jojo untuk alasan membawanya ke klinik. Padahal mereka menuju rumah ruqyah yang telah disarankan Ambar. Perjalanan pun lumayan lama, jadi Jojo harus tertidur, pikir Sari. Agar suaminya tidak banyak bertanya.Setelah menempuh perjalanan hampir lima puluh menit, mereka pun tiba di sebuah tempat. Sari membangunkan Jojo. Lelaki itu

  • Cinta vs Pelet   Penyesalan Jojo

    Dering gawai mengejutkan Sari yang tengah berpikir. Panggilan masuk datang dari orang tuanya di Jakarta. Ia segera mengangkat. Setelah saling menanyakan kabar, Sari memberikan kabar baik tentang tubuhnya yang telah berbadan dua tanpa memberitahu masalah yang sedang terjadi.Senyum mengembang dari wajah kedua orang tuanya, mendengar kabar itu. Sari pun ikut bahagia melihatnya.[Terus, sekarang Mas Jojo mana, Ndok?][Belum pulang, Ma. Lembur.][Kalau begitu kamu jangan capek-capek, ya. Jangan sering lembur juga.][Aku hari ini mengundurkan diri, Ma.][Lho, kenapa?]

  • Cinta vs Pelet   Sari Sadar Kelicikan Erika

    Beberapa pesan singkat Erika masuk ke gawia Jojo, tetapi tak satupun yang dibalas. Jojo hanya melihatnya sebentar, lalu kembali ia masukan gawai ke dalam saku.Selama dalam perjalanan pulang, Jojo terdiam. Suara bising obrolan rekan-rekannya tak terdengar, seolah sunyi. Tanpa ada suara apapun. Pikirannya melayang, teringat bayang-bayang foto USG yang Sari kirimkan tadi siang. Bagaimana nasib bayi itu ketika lahir, pikirnya.Bagaimanapun juga janin itu adalah darah dagingnya. Ada rasa sedih dalam hati, memikirkan jika calon anaknya nanti membencinya karena tahu ia telah mengkhianati Sari dan menyia-nyiakan mereka begitu saja. Bayang-bayang rasa bersalah terus menghantui sepanjang perjalanan. Hingga Jojo tiba di halte tempatnya turun.Seturunnya dari bis, Joj

  • Cinta vs Pelet   Foto USG

    Erika berdeham. Menahan malu dan amarah yang bergelut dalam pikirannya. Ia meraih rokok dari nakas dan segera menyalakannya. Setelah satu hisapan bisa terlepas, ia merasakan sedikit lega dan bisa mengembalikan keberanian bicara lagi."To the point aja, tujuan anda kesini ada apa?" tanya Erika ketus.Sari masih mempertahankan senyum tipis pada bibirnya. Menatap gadis yang berani menggoda suaminya lagi. Sambil mengangguk ia pun menjawab, "Iya, pertanyaan bagus. Saya cuma mau tanya, benar kamu mencintai Jojo dan kalian akan segera menikah?"Erika kembali tergelak sambil menghisap batang racun nikotin yang berada di jarinya. Senyum sengit ia lontarkan, seolah meledek."Hmmm… sepertinya Jojo suda

  • Cinta vs Pelet   Indekos Erika

    Entah, hari itu mengapa Sari sama sekali menurut perkataan Jojo yang meminta segera membuang amplop cokelat, bukti perselingkuhannya. Perlahan, ingatan Sari mundur. Jojo seperti membakar sesuatu di halaman belakang. Bodohnya lagi, ia tidak curiga. Rasa lelah membuatnya tak peduli. Mempercayai apa saja yang keluar dari bibir Jojo.Bahkan keesokan pun Sari tidak memperhatikan sampah yang ia buang keluar. Apakah ada amplop itu atau tidak. Penyesalan sangat menusuk. Ternyata Jojo begitu lihai bermain lidah dan hati. Begitu pun dirinya yang sangat bodoh dan mudah dibohongi.Ambar menceritakan semua tentang pertemuan hari itu perlahan. Lalu, ia pun mengeluarkan gawainya dari saku. Mencari foto dan video yang pernah suaminya kirim untuk di cetak. Menurut Ambar, sekarang waktu yang tepat untuk memberitahu Sari semuanya. Rasa kasi

  • Cinta vs Pelet   Emas Kawin Erika

    Sari mengejar Jojo keluar rumah yang sudah tidak terlihat. Ia menghentikan langkahnya saat menyadari air mata yang telah membasahi wajah. Bagaimana mungkin bisa keluar rumah untuk mengejar Jojo. Apa pantas menyelesaikan masalah di tempat umum, tanyanya dalam hati. Pikiran waras masih dapat mengontrol emosi.Sementara Ambar yang sedang menyapu di teras rumahnya, melihat wajah sembab Sari. Ia yakin telah terjadi sesuatu dengan tetangganya itu.Ambar bergegas membuka pintu pagar dengan sedikit berlari menghampiri rumah Sari. Sari yang menyadari kedatangan Ambar segera menghapus semua tanda kesedihan yang sebenarnya sudah tidak bisa ia tutupkan."Mbak, nggak apa-apa?" Ambar berjalan menghampiri Sari.S

DMCA.com Protection Status