Share

Frustasi

Author: Swimbi D. A
last update Last Updated: 2021-10-11 13:00:00

Tidak sengaja Jojo memencet blokir akun Erika, terkejut karena melihat Sari saat ia menoleh ke dalam kamar. Istrinya berdiri di dekat ranjang dengan pakaian tidur transparan. Sari tersenyum sambil memanggil lembut nama suaminya. Meminta lelaki itu mematikan puntung rokok dan menghampiri. 

Sari yang sangat menyesal telah membuat Jojo kecewa, memberanikan diri untuk berpakaian seksi. Mencoba menjadi apa yang diinginkan Jojo. Meski belum sepenuhnya ia merasa nyaman dengan baju seksi itu. Sesekali kedua tangannya menutupi bagian intim yang transparan. Sari sadar, usahanya itu tidak membuahkan hasil. Bagian-bagian seksi tubuhnya tetap terlihat. 

"Kamu ngapain pakai baju begitu?" tanya Jojo. Setelah mematikan puntung rokok, ia menghampiri Sari. Berdiri tepat di depannya. 

Seraya menahan tawa Jojo meminta istrinya mengganti pakaian lagi. Ia tak kuasa melihat wajah lugu Sari yang malu-malu menggunakan pakaian seksi. Bukan membuatnya tergoda, justru merasa lucu. Sikap tidak percaya diri Sari sangat terlihat meski wajahnya berusaha menutupi.

Perlahan Jojo luluh dengan usaha Sari dan menyesal telah membuat wanita itu tampil tanpa rasa percaya diri, sangat terlihat terpaksa. Kecewa pada hati Jojo pun memudar. 

Ia terdiam, apa yang muncul dibenaknya tadi? Mencoba membiarkan Erika masuk lagi diantara mereka? Hubungan ini sudah terikat tali pernikahan yang direstui tidak hanya oleh orang tua mereka melainkan Tuhan. Apa Jojo akan mengkhianati Sari lagi? 

"Kalau tidak nyaman, jangan dipaksakan," ujar Jojo lagi. Kali ini pria itu tersenyum. Membuat Sari salah tingkah, lalu kembali lagi ke toilet dan mengganti pakaian dengan wajah bersemu. Jojo terbahak sambil mengetuk pintu toilet. 

"I-iya, sebentar, Mas."

"Kok diganti lagi?" tanya Jojo kala istrinya sudah membuka pintu. 

"Eh, kata kamu kalau tidak nyaman, jangan dipaksakan?" Jojo menggeleng mendengar pengakuan lugu Sari. 

"Oh, jadi terpaksa? Ya sudah." 

Jojo meninggalkan Sari penuh tanya yang masih mematung di depan toilet. Wanita polos itu tidak paham ingin suaminya. Ia bingung, hanya bisa tertegun. Apa harus kembali menggunakan baju itu lagi agar lelakinya memaafkan?

Namun, Jojo menarik bibirnya tersenyum lalu tertawa lepas. 

"Mas, nggak lucu."

Sari paham bahwa suaminya tengah meledek. Ia segera menghampiri lelaki itu yang tengah tergelak tak henti di ranjang. Hingga terdapat genangan air mata dari ujung matanya. 

"Cukup, ih… aku malu," bujuk Sari. 

Jojo mencoba menghentikan tawa, memeluk dan mengecup kening istrinya dengan penuh kasih. 

"Terus, kenapa kamu bisa berpikir begitu, pakai itu?"

"Hmmm… ingin menyenangkan kamu. Tapi, maaf kalau terlihat kaku dan kamu tidak suka."

Jojo menggeleng. Ia segera meraih tubuh Sari dengan pelukan lagi. Beberapa ciuman hangat, penuh penyesalan mendarat di kening. Membuat pemilik kening tersipu. Ia merasa lega, suaminya telah kembali seperti semula. 

"Ndok, maafkan aku. Memaksakan kamu menjadi bukan dirimu."

Sari menghentikan ucapan Jojo dengan sebuah jari yang ia tempelkan di bibir suaminya seraya menggeleng. Jojo yang merasa bersalah mencoba menutupi malu dengan mencium bibir Sari. 

Memang, tak bisa Jojo pungkiri bahwa dirinya sangat menyukai wanita yang pandai merias diri dan mampu memuaskan napsu. Akan tetapi, ia luluh lagi saat melihat keluguan Sari. Sungguh, ia tidak bisa menyakiti wanita itu lagi karena ketulusan cinta Sari. 

Jojo menyingkap beberapa helai rambut yang sedikit menutupi wajah wanita itu. Menatap penuh kasih kepada Sari. Wanita polos ini sungguh tidak pandai memuaskan napsunya. Akan tetapi, ia selalu berusaha belajar menjadi yang Jojo inginkan. Mencoba, meski takut dan ragu. Apa boleh buat, demi keutuhan dan keromantisan rumah tangga mereka. Sari harus berusaha melakukan yang terbaik, pikirnya. 

Sari yang bersungguh-sungguh ingin belajar menjadi apa yang Jojo inginkan, memberanikan diri mencium suaminya lebih dulu. Kini ia mulai memainkan seperti yang Jojo contohkan setiap kali bibir mereka berpagut. 

Jojo menghentikan sesaat permainan itu menyadari kelincahan istrinya yang tidak seperti biasa. Ia tersenyum genit menanggapi membuat Sari kembali meraih bibir lelakinya, menunjukkan bahwa ia pun benar-benar sedang berusaha menjadi apa yang diinginkan Jojo. 

Tugas Jojo sekarang, hanya bersabar. Membimbing istrinya perlahan hingga mampu menjadi apa yang ia inginkan. Agar tak ada lagi pikiran tentang Erika melintas, menggelayuti menggoda. Jika semua kebutuhan terpenuhi, sudah pasti Jojo tidak akan bisa membandingkan Sari dengan siapapun, pikirnya. 

***

Lagi-lagi Erika hanya bisa menangis sendiri setelah terbangun dari tidur. Ia baru mengetahui akunnya telah diblokir Jojo. Tidak ada tampilan untuk mengirim pesan ke Jojo serta foto profil yang menghilang. Bahkan akun lelaki yang sangat ia cinta sudah tidak dapat dilihat. Erika tidak tahu lagi, harus bagaimana membujuk Jojo? Bahkan dengan cara apa ia bisa komunikasi lagi, jika semua kontak yang dapat berhubungan dengannya terblokir? 

Erika berpikir, apakah benar lelaki itu telah berpindah dari hatinya? Melupakan apa yang pernah terjadi? Disaat Erika mulai membenahi diri dan menaruh penuh harapan? Meyakinkan hati Jojo adalah laki-laki yang mampu bisa merubah seorang wanita simpanan itu menjadi wanita baik-baik. 

Apa jalur hitam yang Erika tempuh tidak mempengaruhi perubahan sikap Jojo? Mengapa? Mereka masih tampak mesra dan bahagia. Sementara Erika menahan sakit dan kecewa. Haruskah ia kembali ke jalan yang sesat? Melupakan angan tak sampai? 

Erika menatap dirinya dari balik cermin. Wajah cantik yang sedang menangis, berulang menggeleng. Tidak berguna wajah cantik itu, tak dapat membuat lelaki yang ia cinta kembali. Bibirnya tak henti memaki bayangan diri. Apa harus Erika sudahi? Mengakhiri segala mimpi dan inginnya? 

Lalu tangan Erika terkepal keras dan ia layangkan bogem mentah itu ke arah cermin sebagai bentuk pelampiasan. Ia sungguh merasa sudah tidak berguna. Tidak ada cinta yang bisa menggantikan posisi Jojo. 

Cermin di hadapan Erika telah menampilkan bayangan wajah cantik itu menjadi beberapa bagian dengan meninggalkan tetesan darah di beberapa titik. Bahkan darah segar itu telah menetes ke lantai. Namun, sang pemilik jemari yang terluka tidak dapat merasakan sakit pada jemarinya. 

Seolah luka itu tidak seberapa ketimbang luka hati yang tak berdarah. Rasa sakit pada hatinya jauh menutupi tetesan darah itu. Lalu, ia mengambil sepotong pecahan kaca. Berusaha menggores pada nadi. Sebuah teriakan pun keluar dari bibirnya. Ia menatap darah yang menetes dari pergelangan tangan. Sambil tertawa, Erika merasa puas. Tidak ada lagi baginya yang bisa dipertahankan di dunia ini. Mungkin, jalan pintas ini akan segera membawanya lebih tenang. 

Teriakan dari luar kamar Erika terdengar memanggil namanya. Namun, gadis yang tengah sekarat itu tidak kuasa. Hanya bisa terbaring lemas di lantai. Perlahan, penglihatannya yang ke arah langit-langit kamar, memudar.

"Tidak berguna," gumam Erika sebelum sepenuhnya kesadaran menghilang. 

Beberapa teman kos Erika yang berada di depan kamarnya, masih berusaha mengetuk pintu. Namun, mereka meminta tolong para lelaki di sana untuk mendobrak pintu karena tidak ada jawaban atau suara lagi dari Erika.

Mereka berteriak histeris kala mendapati Erika yang telah berbaring di lantai dengan tangan bersimbah darah. Matanya terpejam. Telinganya masih mendengar samar suara-suara yang memanggil-manggil. 

Mereka mencari cara menyelamatkan Erika. Seorang teman mengambil sebuah syal dari sofa kamar Erika, mengikat pada pergelangan tangan gadis sekarat itu. Berharap bisa mengurangi tumpahan darah, seseorang dengan sigap berlari menyiapkan mobil sedangkan yang lainnya mengangkat tubuh gadis itu. Mereka berusaha menyelamatkan nyawa Erika, membawanya ke rumah sakit terdekat. 

Bersambung….

Related chapters

  • Cinta vs Pelet   Bimbang

    Samar, Erika melihat Meli--adiknya--duduk di sebelahnya. Meli segera berlari mencari perawat untuk memeriksa kondisi Erika setelah menyadari kakaknya membuka mata. Dua hari sudah, gadis seksi itu tak sadarkan diri setelah percobaan konyol mengakhiri hidup.Ayah Erika dan Meli secara bergantian mendampingi masa-masa sekaratnya. Berharap tulang punggung mereka segera pulih dan mampu menopang biaya kehidupan mereka lagi. Seperti janji Erika terhadap Meli yang akan membiayai hingga tingkat menengah atas agar mudah mencari kerja, tidak seperti ia yang hanya sebagai pelacur."M-mel." Lirih Erika setelah Dokter memeriksanya."Kakak, jangan banyak bicara dulu kata Dokter. Kakak, mau minum?" Erika menggeleng. Air matanya tumpah lagi. Mengapa ia masih diberi kesempat

    Last Updated : 2021-10-11
  • Cinta vs Pelet   Sandiwara

    Belum ada satu hari Erika tiba di rumah orang tuanya. Namun, ia sudah tidak betah mendengar ibunya yang tak henti meminta uang dan menyalahkan Erika yang telah berusaha bunuh diri. Hal itu justru membuat beban karena harus mengeluarkan uang untuk biaya rumah sakit dan ongkos keluarga menemani serta membawanya kembali ke rumah.Hati Erika semakin tertekan dengan sikap ibunya sedangkan ayahnya hanya diam. Tidak menjawab sepatah kata pun yang dilontarkan istrinya."Sabar, ya, Kak," ucap Meli. Gadis itu pun tidak bisa berbuat apa-apa hanya mampu mendampingi Erika yang mulai terlihat putus asa lagi.Hatinya bertanya-tanya, apakah ini yang disebut cinta seorang ibu kepada anaknya? Sedikit pun, tidak pernah Erika rasakan sikap manis penuh kasih dari seorang ibu. B

    Last Updated : 2021-10-11
  • Cinta vs Pelet   Selingkuh

    "Pengantin baru melamun mulu," ledek seorang teman yang menyadari Jojo banyak diam. "Masih LDR, ya, kangen-lah sama kekasih halal," sahut yang lainnya. Sorak meledek terlontar membuat Jojo tersenyum tipis menanggapi. Padahal hatinya sedang memikirkan Erika bukan Sari. Efek aroma parfum yang telah diberi pelet telah berpengaruh. Semalaman tak henti Jojo memikirkan Erika. Namun, ia tidak berpikir buruk sedikit pun. Justru Jojo mengira bahwa dirinya salah, ia belum juga berpindah ke hati Sari. Masih sangat mencintai Erika. Erika pun muncul semalam dalam mimpi Jojo. Gadis itu selalu bisa berpenampilan baik yang menggoda. Mereka habiskan malam penuh gairah. Namun, Sari muncul dalam mimpi i

    Last Updated : 2021-10-12
  • Cinta vs Pelet   Kamar Sebelah

    Seperti biasa, Jojo melakukan panggilan video ke Sari saat ingin berangkat kerja selama beberapa menit. Adanya kemajuan teknologi dapat menyatukan hubungan para pasangan jarak jauh seperti mereka. Sari bisa melepas rindu melihat wajah suaminya.Berbeda dengan apa yang dirasa Jojo. Semakin ia sering melihat Sari, rasa bosan bertambah. Namun, demi menjaga hubungan dengan wanita itu, Jojo berusaha mengupayakan tetap terlihat tenang dan seperti biasa.[Aku berangkat sekarang, Ndok.][Iya, hati-hati.][Hari ini aku lembur, tidak perlu menanti, ya, Sayang? Besok aku telpon.][Oke. Istirahat yang cukup setelah pulang dan jangan telat makan.]

    Last Updated : 2021-10-13
  • Cinta vs Pelet   Kebahagiaan Sari

    Baru saja pintu kamar Jojo tertutup, yang terdorong oleh tubuh Erika saat bersandar menerima kecupan mesra dari suami orang. Mereka tak kuasa lampiaskan kenikmatan sesaat di depan pintu kamar. Erika yang tak kuasa menahan rasa puas, mengeluarkan suara rintihan.Sementara Sari, berniat mencari makanan ringan. Ia keluar dari kamarnya. Betapa terkejutnya, saat mendengarkan suara rintihan nikmat Erika yang sangat terdengar jelas saat Sari melintas tepat di depan kamar mereka. Seketika bulu kuduk Sari merinding."Apa yang mereka lakukan di siang hari?" ucapnya dalam hati. Wanita polos itu segera mempercepat langkah kakinya menuju lift.Untuk menghilangkan rasa malu dan pikiran kotor pada hatinya, Sari meraih gawai dari sakunya. Mencoba menghubungi Jojo lagi.&nbs

    Last Updated : 2021-10-14
  • Cinta vs Pelet   Erika Cemburu

    [Honey, maaf aku tidur disini malam ini. Sementara aku memblokir nomormu juga dan menghapus semua percakapan kita. Aku sayang kamu.][Baiklah.]Jojo segera menghapus semua percakapan dan memblokir nomor Erika saat Sari sedang berganti pakaian. Sari tak juga keluar dari toilet, membuat Jojo berkesempatan pura-pura tidur. Ia masih merasa lelah dan sama sekali tidak ingin berbagi kerinduan.Padahal istrinya sedang merias diri dan mencoba berpenampilan seksi untuk Jojo. Sari keluar toilet dan mendapati suaminya terlihat terlelap. Ia kecewa, tetapi paham dengan keadaan Jojo. Bukankah lelaki itu sudah bilang saat mereka bulan madu lalu, bahwa Jojo tidak memiliki banyak waktu jika sudah mulai bekerja dan Sari menyetujui. Menerima apapun yang terjadi ketika Jojo mulai sibuk be

    Last Updated : 2021-10-15
  • Cinta vs Pelet   Tuntutan

    "Sore… mau ambil kunci kamar 1208," ucap Erika. Ambar, resepsionis yang tadi pagi bertemu dengan Jojo bersama Sari di parkiran, diam sejenak. Memandang saksama wajah Erika. Apakah sama wanita yang tadi pagi ia jumpai? "Mbak? Hallo…," ucap Erika lagi. Gadis itu melambaikan tangannya di depan wajah Ambar yang bengong. "Eh, ma-maaf, Bu. 1208?" jawab Ambar. Erika mengangguk heran. Tak paham dengan sikap resepsionis di depannya. Apakah ada yang salah dengan penampilannya? Ambar segera memberikan kunci yang Erika pinta dan menepis pikiran buruk karena bukan urusannya. Ambar berpikir, mungkin saja Erika dan wanita berhijab yang ia temui adalah saudara.

    Last Updated : 2021-11-22
  • Cinta vs Pelet   Karena Cinta dan Seks

    Baru saja Ambar tiba di rumah karena habis lembur, sebuah panggilan telepon masuk. Wajah seorang lelaki yang segera menikahinya muncul dari layar gawai itu. Segera gadis berambut sebahu itu mengangkatnya.[As-salamu'alaikum…][Wa 'alaikumus-salam. Kamu sudah di rumah?][Sudah, Bang. Sekitar sepuluh menit lalu.][Lalu gimana, apa sudah mengajukan pengunduran diri?]Ambar terdiam sejenak. Ia memiliki keinginan tetap bekerja meski sudah menikah. Namun, calon suaminya tidak meminta ia keluar dari pekerjaannya.[Ambar, bukan aku tidak memberi izin. Tetapi, untuk apa kamu bekerja dilua

    Last Updated : 2021-11-23

Latest chapter

  • Cinta vs Pelet   Emak Marah

    Emak berjalan ke arah pintu. Tak peduli dengan tanya Erika. Ia meminta gadis itu keluar dari dalam rumahnya. Tatapan mata wanita tua itu sinis. Erika semakin tak paham. Ia sempat kekeh duduk di bangku rumah wanita tua itu. Hingga Emak benar-benar marah dan berteriak mengusirnya.Erika bangkit dari bangku dengan banyak tanya yang berkeliaran di kepalanya. Ia menatap balik Emak saat berpapasan di depan pintu dengan wanita tua itu. Wajahnya sempat mengiba, meminta pertolongan. Namun, Emak tak peduli. Ia segera menutup pintu saat Erika sudah berada satu langkah dari dalam rumahnya.Erika tak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Ia berjalan kaki tanpa tahu arah. Pikirannya semakin kacau. Ia tak habis pikir, semua perjuangannya sia-sia. Cinta tulus yang ia berikan ke Jojo kandas dengan cara seperti ini. Padahal semua hampir ia

  • Cinta vs Pelet   Jojo Menemui Erika

    Setibanya Ambar di depan rumah Sari, ia melihat pintu pagar yang terbuka serta pintu rumahnya. Perasaan Ambar semakin tidak enak. Ia berlari masuk sambil memanggil nama Sari berulang. Saat ia memasuki ruang keluarga, Ambar mendapati Sari yang sudah terkulai di lantai tak berdaya. Wajahnya pucat pasi dengan keringat bercucuran."Ya ampun, Mbak. Kenapa?" Sari sudah tidak sanggup untuk berkata-kata.Seluruh tubuhnya terasa sangat lemas. Ia hanya mengeluarkan air mata, memandang Ambar penuh harapan. Meminta pertolongan."Tunggu sebentar, ya?"Ambar berlari keluar rumah, mencari orang dan meminta pertolongan. Tak lama beberapa warga datang dan membantu Ambar mengangkat Sari ke mobil tetangganya. Mereka

  • Cinta vs Pelet   Erika Melabrak Sari

    [Kamu kemana aja, sih? Susah banget dihubungi?][Jo! Aku serius tanya. Jawab!][Astaga! Kamu benar-benar mau membatalkan pernikahan kita karena wanita itu? Mana janjimu?]Pesan tak henti berbunyi sejak tadi pagi. Tak satupun sudah terbaca. Ya, karena tadi Jojo tidak membawa gawai saat ruqyah. Benda pipih itu tertinggal di nakas. Erika tak henti mengirim pesan singkat serta panggilan telepon. Ia yang baru sadar dari minuman alkohol tadi pagi, segera meneror kekasihnya itu.Namun, Erika tak ingat bahwa Jojo semalam sakit. Ia berpikir bahwa Jojo meninggalkannya semalam tanpa sebab.Sari membaca semua pesan masuk dari Erika. Lalu, ia menghapus semua

  • Cinta vs Pelet   Ruqyah Pertama

    Sebuah taksi online telah tiba di depan rumah Sari. Ia dan Jojo segera menghampiri taksi itu. Mereka pun segera menuju tempat sesuai dengan lokasi yang Sari pesan.Baru masuk ke dalam mobil beberapa menit, rasa kantuk pada mata Jojo tak tertahan. Sari memang sengaja memberi Jojo obat demam setelah sarapan. Obat yang mengandung efek ngantuk. Karena agar Jojo tidak curiga mereka akan berobat kemana.Ya, Sari mengambil kesempatan demam Jojo untuk alasan membawanya ke klinik. Padahal mereka menuju rumah ruqyah yang telah disarankan Ambar. Perjalanan pun lumayan lama, jadi Jojo harus tertidur, pikir Sari. Agar suaminya tidak banyak bertanya.Setelah menempuh perjalanan hampir lima puluh menit, mereka pun tiba di sebuah tempat. Sari membangunkan Jojo. Lelaki itu

  • Cinta vs Pelet   Penyesalan Jojo

    Dering gawai mengejutkan Sari yang tengah berpikir. Panggilan masuk datang dari orang tuanya di Jakarta. Ia segera mengangkat. Setelah saling menanyakan kabar, Sari memberikan kabar baik tentang tubuhnya yang telah berbadan dua tanpa memberitahu masalah yang sedang terjadi.Senyum mengembang dari wajah kedua orang tuanya, mendengar kabar itu. Sari pun ikut bahagia melihatnya.[Terus, sekarang Mas Jojo mana, Ndok?][Belum pulang, Ma. Lembur.][Kalau begitu kamu jangan capek-capek, ya. Jangan sering lembur juga.][Aku hari ini mengundurkan diri, Ma.][Lho, kenapa?]

  • Cinta vs Pelet   Sari Sadar Kelicikan Erika

    Beberapa pesan singkat Erika masuk ke gawia Jojo, tetapi tak satupun yang dibalas. Jojo hanya melihatnya sebentar, lalu kembali ia masukan gawai ke dalam saku.Selama dalam perjalanan pulang, Jojo terdiam. Suara bising obrolan rekan-rekannya tak terdengar, seolah sunyi. Tanpa ada suara apapun. Pikirannya melayang, teringat bayang-bayang foto USG yang Sari kirimkan tadi siang. Bagaimana nasib bayi itu ketika lahir, pikirnya.Bagaimanapun juga janin itu adalah darah dagingnya. Ada rasa sedih dalam hati, memikirkan jika calon anaknya nanti membencinya karena tahu ia telah mengkhianati Sari dan menyia-nyiakan mereka begitu saja. Bayang-bayang rasa bersalah terus menghantui sepanjang perjalanan. Hingga Jojo tiba di halte tempatnya turun.Seturunnya dari bis, Joj

  • Cinta vs Pelet   Foto USG

    Erika berdeham. Menahan malu dan amarah yang bergelut dalam pikirannya. Ia meraih rokok dari nakas dan segera menyalakannya. Setelah satu hisapan bisa terlepas, ia merasakan sedikit lega dan bisa mengembalikan keberanian bicara lagi."To the point aja, tujuan anda kesini ada apa?" tanya Erika ketus.Sari masih mempertahankan senyum tipis pada bibirnya. Menatap gadis yang berani menggoda suaminya lagi. Sambil mengangguk ia pun menjawab, "Iya, pertanyaan bagus. Saya cuma mau tanya, benar kamu mencintai Jojo dan kalian akan segera menikah?"Erika kembali tergelak sambil menghisap batang racun nikotin yang berada di jarinya. Senyum sengit ia lontarkan, seolah meledek."Hmmm… sepertinya Jojo suda

  • Cinta vs Pelet   Indekos Erika

    Entah, hari itu mengapa Sari sama sekali menurut perkataan Jojo yang meminta segera membuang amplop cokelat, bukti perselingkuhannya. Perlahan, ingatan Sari mundur. Jojo seperti membakar sesuatu di halaman belakang. Bodohnya lagi, ia tidak curiga. Rasa lelah membuatnya tak peduli. Mempercayai apa saja yang keluar dari bibir Jojo.Bahkan keesokan pun Sari tidak memperhatikan sampah yang ia buang keluar. Apakah ada amplop itu atau tidak. Penyesalan sangat menusuk. Ternyata Jojo begitu lihai bermain lidah dan hati. Begitu pun dirinya yang sangat bodoh dan mudah dibohongi.Ambar menceritakan semua tentang pertemuan hari itu perlahan. Lalu, ia pun mengeluarkan gawainya dari saku. Mencari foto dan video yang pernah suaminya kirim untuk di cetak. Menurut Ambar, sekarang waktu yang tepat untuk memberitahu Sari semuanya. Rasa kasi

  • Cinta vs Pelet   Emas Kawin Erika

    Sari mengejar Jojo keluar rumah yang sudah tidak terlihat. Ia menghentikan langkahnya saat menyadari air mata yang telah membasahi wajah. Bagaimana mungkin bisa keluar rumah untuk mengejar Jojo. Apa pantas menyelesaikan masalah di tempat umum, tanyanya dalam hati. Pikiran waras masih dapat mengontrol emosi.Sementara Ambar yang sedang menyapu di teras rumahnya, melihat wajah sembab Sari. Ia yakin telah terjadi sesuatu dengan tetangganya itu.Ambar bergegas membuka pintu pagar dengan sedikit berlari menghampiri rumah Sari. Sari yang menyadari kedatangan Ambar segera menghapus semua tanda kesedihan yang sebenarnya sudah tidak bisa ia tutupkan."Mbak, nggak apa-apa?" Ambar berjalan menghampiri Sari.S

DMCA.com Protection Status