Share

Sebentuk sandiwara yang tidak diketahui Jihan

Juna Janendra tersenyum tipis ketika kakinya diayun melewati ruangan sekretaris eksekutifnya, sekadar sapaan kecil kepada wanita itu. Ini masih pukul dua siang, dan dia berencana pulang.

Keberhasilan penjualan untuk produk terbaru yang mereka luncurkan menjadi satu dari sekian alasan dia hendak sedikit berleha-leha. Setidaknya sampai dia disibukkan lagi oleh projek terkini juga berkas-berkas pengajuan lainnya. Bahkan Kenny pun tak berkata apa-apa saat dia mengajukan permohonan agar dapat keluar lebih awal dari ketentuan jam pulang kantor biasanya.

Embusan napas si direktur mengudara tenang, mendadak sudut-sudut bibirnya tertarik perlahan saat akalnya secara ringan memutar setiap adegan kebersamaan dia dan si gadis manis. Dia begitu menyukai keberadaan Jihan di sekitarnya, terutama sejak pertama kali telinganya mendengar nyanyian merdu si tokoh utama dalam bayang-bayangnya.

Usai melirik spion kanan dan kiri, roda setir pun diputar sebagai permulaan mobil sedannya meninggalkan halama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status