Cinta Dalam Skandal

Cinta Dalam Skandal

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-31
Oleh:  RibyNabe  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
101Bab
5.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Seorang aktris cantik bertalenta asal Korea Selatan, menghadiri sebuah pesta besar di Indonesia. Sayangnya, setelah menghadiri pesta tersebut, karir Bitna terancam hancur karena sebuah kesalahan yang menyebabkan dirinya terjerat skandal dengan pria bernama Kenzo. Bos besar dari perusahaan yang mengadakan pesta tersebut. Bitna mengira kekacauan akan berakhir setelah dirinya dan Kenzo sepakat mengadakan konferensi pers untuk memberikan klarifikasi. Namun, bukan klarifikasi kebenaran yang diungkapkan pria itu, melainkan sebuah hubungan pertunangan yang bahkan Bitna sendiri tidak pernah melakukannya! Apa alasan sebenarnya Kenzo melakukan hubungan pertunangan tersebut? Bagaimanakah karir Bitna selanjutnya?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1 : Kesalahan Fatal

Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, Bitna menghirup dalam udara segar dari negara yang baru pertama kali dikunjunginya itu. Tatapannya langsung mengarah pada segerombolan orang-orang yang menjeritkan namanya dengan tatapan penuh puja. "Nana!" "Kami mencintaimu!" "Kamu sangat cantik!" "Saranghae, Nana Eonni! Bodyguard yang sudah siap menjaganya, dengan sigap segera menghadang para fans dari aktris terkenal asal negeri ginseng tersebut. Bitna lantas memakai kacamata hitamnya dan mulai melanjutkan langkahnya. Diikuti oleh manajer dan timnya yang lain. Sesekali ia melambaikan tangannya dan menundukkan kepalanya untuk membalas sapaan dari para fansnya. “Aku tidak menduga jika aku seterkenal ini di mancanegara,” bisik Bitna pada Dalmi, manajernya, dengan rasa bangga. Dalmi tertawa kecil mendengarnya dan berkata, “Lebih seringlah membuka akun media sosialmu dan sapa fansmu, agar kamu mengetahuinya. Ini berkat film yang kamu bintangi terakhir kali.” “Ternyata tidak hanya idol,”

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
RibyNabe
You did a great job, My Dear! Don't be insecure and be confident with your novel ...
2023-11-23 17:53:08
2
user avatar
Rai Seika
Ceritanya menarik semangat buat Authornya ^^v
2023-04-24 15:49:52
1
101 Bab

Bab 1 : Kesalahan Fatal

Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, Bitna menghirup dalam udara segar dari negara yang baru pertama kali dikunjunginya itu. Tatapannya langsung mengarah pada segerombolan orang-orang yang menjeritkan namanya dengan tatapan penuh puja. "Nana!" "Kami mencintaimu!" "Kamu sangat cantik!" "Saranghae, Nana Eonni! Bodyguard yang sudah siap menjaganya, dengan sigap segera menghadang para fans dari aktris terkenal asal negeri ginseng tersebut. Bitna lantas memakai kacamata hitamnya dan mulai melanjutkan langkahnya. Diikuti oleh manajer dan timnya yang lain. Sesekali ia melambaikan tangannya dan menundukkan kepalanya untuk membalas sapaan dari para fansnya. “Aku tidak menduga jika aku seterkenal ini di mancanegara,” bisik Bitna pada Dalmi, manajernya, dengan rasa bangga. Dalmi tertawa kecil mendengarnya dan berkata, “Lebih seringlah membuka akun media sosialmu dan sapa fansmu, agar kamu mengetahuinya. Ini berkat film yang kamu bintangi terakhir kali.” “Ternyata tidak hanya idol,”
Baca selengkapnya

Bab 2 : Penyesalan Akhirnya Datang

Kenzo berbaring di atas kasur sambil menatap layar ponselnya. Ibu jarinya menyentuh layar ponsel mahal nan canggih miliknya untuk terus menggulirnya ke bawah. Setelah habis berita yang dibacanya, ia mematikan ponsel miliknya dan menyimpannya ke atas meja nakas di sisi kasur. Tidak ada ekspresi apapun yang terlihat menggambarkan suasana hatinya setelah ia selesai membaca berita terheboh pagi ini. Tatapannya lantas mengarah pada seorang gadis yang masih terlelap nyenyak di sisinya, menggunakan selimut yang sama dengannya. Ia menatap wajah cantik yang tengah tertidur itu. Namanya dan nama dari gadis ini, dalam waktu singkat sudah menjadi urutan pertama dalam daftar pencarian di berbagai negara. Terutama Indonesia dan Korea. Di tengah lamunannya, ia menyadari kedua netra gadis ini bergerak pelan dengan alis yang mulai berkerut. Perlahan kedua mata indah itu mulai terbuka sempurna dan langsung menatap langit-langit ruangan. Sepertinya ia merasakan sakit di kepalanya karena ia langsung m
Baca selengkapnya

Bab 3 : Klarifikasi Kebenaran (?)

"Apa kamu sudah mengetahui apa kesalahanmu?" tanya Dalmi yang saat ini tengah menyidang Bitna yang sudah duduk berlutut di bawahnya. Bitna menunduk dalam dan mengangguk sekali tanpa berani menjawab atau menatapnya. "Aku sudah memberitahumu dan menasehatimu ribuan kali, Bitna." Dalmi menyandarkan punggungnya dan menghela napas berat "A-aku …" "Tidak usah berbicara," potong Dalmi ketika Bitna baru saja mengatakan satu kata. Semua kantor berita gosip sibuk menayangkan Bitna dan pria pengusaha itu. Foto dan video itu sudah menyebar sejak semalam membuat hotel tempat pesta diadakan semakin penuh dengan wartawan yang sudah menunggu keduanya. Kemunculan dirinya yang keluar dari hotel pagi tadi seolah membenarkan berita yang tengah panas. "Apa kamu mengenal pria itu?" tanya Dalmi tiba-tiba. “Dia pria yang tidak sengaja berpapasan dengan kita di bandara dan pria yang sama dengan yang mengadakan pesta semalam. Hanya itu yang aku tau.” Bitna menjawab masih sambil menundukkan kepalanya.
Baca selengkapnya

Bab 4 : Semuanya Omong Kosong

"Foto dan video yang beredar adalah benar kami berdua." Melihat ketegangan yang begitu terlihat di wajah Bitna, Kenzo lebih dulu berbicara. "Karena ini semua sudah tersebar, saya kira semuanya tidak perlu lagi disembunyikan," lanjut Kenzo yang mulai merasakan jika seseorang di sampingnya sudah tidak bisa mengendalikan eskpresinya lagi. "Saya dan Nona Bitna memang memiliki hubungan yang spesial." Kenzo berbicara kembali seraya menoleh ke arah Bitna yang sudah menatapnya dengan kernyitan di dahinya. “Kami sebenarnya belum meresmikan hubungan pertunangan kami karena satu dan dua hal masalah. Namun, saya sudah melamarnya. Kami sudah sejak lama menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih." Ia kali ini menggenggam tangan Bitna dan berbicara dengan tatapan penuh kasih pada Bitna. Kenzo mendekatkan tangan Bitna pada bibirnya. Semakin di luar ekspektasi Bitna, pria itu mencium punggung tangannya dengan lembut. Untuk sesaat mereka mengabaikan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh wa
Baca selengkapnya

Bab 5 : Kontrak Hubungan Dimulai

"Apa alasanmu mengatakan semua omong kosong tadi pada wartawan?" tanya Bitna langsung tanpa berbasa-basi. Ia bahkan sudah tidak peduli dengan sikap sopan santun dan keformalan di antara mereka berdua. "Alasanku ... " Kenzo menggantungkan kalimatnya membuat Bitna menunggu dengan ekspresi wajah penasaran. Secara alami, Kenzo juga melakukan apa yang dilakukan Bitna. Kenzo terlihat begitu menikmati ekspresi wajah Bitna yang penuh keingintahuan. Jari kanannya yang semula mengetuk-ngetuk paha kanannya yang terlipat di atas paha kiri, ia tautkan dengan tangan kirinya. Bersamaan dengan ia menurunkan kaki kanannya dan mengubah posisi duduknya menjadi sedikit membungkuk. Kenzo menatap bergantian dari Bitna ke arah sofa kosong di depannya. Memberikan kode kepada gadis itu untuk duduk. "Ini akan menjadi pembicaraan yang panjang. Jadi, sebaiknya kamu duduk daripada menahan rasa pegal." Mendengar hal itu, Bitna tidak memiliki pilihan lain selain menurutinya. "Katakan," perintah Bitna begitu
Baca selengkapnya

Bab 6 : Seseorang yang Patah Hati

'Bisa gila aku.' Bitna hanya bisa mengeluh di dalam batinnya ketika Dalmi langsung menodongnya dengan pertanyaan, begitu dirinya sampai. Setelah mengumumkan 'hubungannya' dengan Kenzo, ia belum mengetahui respon apa yang dikeluarkan oleh para fansnya. Namun, itu bukan menjadi satu-satunya masalah. Masalah lainnya adalah Dalmi, manajernya yang hampir 24 jam ada bersama dengannya, mana mungkin percaya dengan kepalsuan itu. Dalmi juga sudah mengenal dirinya selama hampir 5 tahun lamanya. "Cepat katakan yang sebenarnya, Bitna! Mana mungkin pria itu mau denganmu dan lagi kalian sampai bertunangan!" cerocos Dalmi kembali. "Eonni! Biar bagaimanapun, aku ini adalah seorang aktris cantik terkenal yang sedang naik daun. Kenapa dia tidak mau dengan gadis secantik diriku, huh?" balas Bitna ikut kesal dengan manajernya yang mendadak meremehkannya. "Itulah kenapa dia mau bersama denganmu? Kalian benar-benar sudah bertunangan?" Dalmi bertanya sekali lagi untuk kepastian. Bitna menatap Dalmi
Baca selengkapnya

Bab 7 : Memanfaatkan Atau Dimanfaatkan

“Selamat pagi, Tuan,” sapa salah satu pegawai wanita pada Kenzo yang baru saja datang. “Selamat pagi,” balas Kenzo ramah dengan senyumannya sembari berlalu pergi. “Tuan Kenzo baru aja jawab sapaan gue!” serunya heboh pada teman yang berjalan di sisinya. “Jangan lupa, Tuan Kenzo itu tunangan Bitna yang terkenal itu, gak usah kegeeran!” timpal temannya itu sambil berdecak kesal. “I know! Gue seneng aja, akhirnya Tuan Kenzo nunjukkin kehangatannya lagi setelah sekian lama.” Wanita tersebut memberengut kesal. “Ya, sejak sahabat baiknya meninggal.” Salah satu pasang telinga yang mendengar percakapan mereka, hanya bisa terdiam tanpa berniat menegur atau memberikan respon apapun. Sampai di dalam ruangan, ia sama sekali tidak terlihat merasa terganggu dengan gosip-gosip karyawan tersebut sepanjang langkahnya. "... Nadine." "Nona Nadine!" panggil Kenzo cukup keras pada sekretarisnya yang sejak tadi sudah melamun. "Ah, maafkan saya, Tuan." Wanita itu terkesiap dan segera tersa
Baca selengkapnya

Bab 8 : Dingin dan Manis

Kenzo kemarin baru saja mengatakan untuk merahasiakan ‘hubungan’ mereka dari siapapun. Itu artinya juga termasuk Dalmi di dalamnya, tapi Bitna sudah memberitahunya. Jika Kenzo mengetahui itu, apa yang akan menjadi reaksinya? Sekarang pria itu sudah berdiri di depan pintu, menatap keduanya bergantian menuntut jawaban. Bitna dan Dalmi tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejut mereka dari wajah keduanya. Di dalam kepala mereka, keluar pertanyaan yang sama. Dari mana Kenzo mendengar pembicaraan mereka? “Sa-sayang, kamu sudah datang?” Bitna dengan kaku segera mengalihkan pembicaraan pada Kenzo. ‘Kumohon ikuti saja aku!’ Dalam batin, Bitna berharap Kenzo tidak memperpanjang pembicaraan tadi. “Ya, tentu saja aku harus datang sebentar untuk melihat tunanganku karena aku merindukannya.” Seolah mendengar harapan Bitna, Kenzo mengubah ekspresi wajahnya dan menimpali ucapan Bitna dengan senyum lembutnya. “Aku juga sudah merindukanmu,” balas Bitna. Bitna memang membalas senyuman Kenzo
Baca selengkapnya

Bab 9 : Belum Menyadarinya

“Karena pemotretannya akan dimulai, kamu bisa pergi sekarang. Kamu juga pasti sibuk hari ini, tapi terima kasih sudah datang.” Bitna berhenti dan berdiri berhadapan dengan Kenzo, dengan lembut berbicara untuk saling berpamitan. ‘Kamu pasti terkejut dengan kemampuanku, kan?’ Dalam batin, Bitna bersorak puas ketika bisa melihat ekspresi wajah Kenzo yang terkejut? “Aku akan menjemputmu kalau sudah selesai bekerja dan mengajakmu pergi berkencan hari ini.” Bitna kali ini yang menampilkan ekspresi wajah terkejut. “Jangan terlalu terkejut karena sekarang aku adalah tunanganmu,” lanjutnya sembari tersenyum sampai matanya terpejam. “Ba-baiklah,” jawab Bitna gugup. Melihat senyum manis itu, jantungnya berdegup kencang. Cuaca di sekitarnya juga mendadak menjadi semakin panas. “Selama ini kamu sudah bekerja keras, kerja bagus.” Kenzo mengusap kepala Bitna lembut sebelum akhirnya menarik kepala itu dan mendekatkannya pada bibir pria itu, mendaratkan kecupan manis di sana. “Sampai jumpa
Baca selengkapnya

Bab 10 : Hari Berkencan (Akting)

Tepat pukul 7 malam, Kenzo sudah berdiri bersandar pada cup mobilnya, di tempat terakhir kali ia menjemput Bitna di hari kencan mereka. Hari ini adalah hari yang disepakati keduanya untuk pergi berkencan seperti biasanya. Tak berselang lama ia menunggu, suara seseorang yang mengobrol dengan Bahasa Korea, terdengar di telinga Kenzo. Mengenali suara tersebut, Kenzo menoleh dan mendapati Bitna yang berjalan bersama Dalmi ke arah mobil van yang terparkir tepat di samping mobilnya. “Hai,” sapa Kenzo setelah mendekat pada mereka, lebih tepatnya pada Bitna. “Bagaimana pekerjaanmu hari ini?” tanya Kenzo pada Bitna sembari merangkul mesra pinggangnya dan mengecup sekilas dahinya. Mendapat perlakuan seperti itu yang tiba-tiba, mengundang semburat merah muda alami di pipi putihnya yang kontras. Mengingat hanya ada mereka bertiga disini, Bitna bergerak gelisah untuk melepaskan diri dari Kenzo. Itu dilakukan demi dirinya sendiri yang terkadang tiba-tiba tidak bisa berpikir rasional di hadapa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status