Share

Cinta Baruku untuk Membalas Mantan
Cinta Baruku untuk Membalas Mantan
Penulis: Farren Rosta

Bab 1

[Bu Elvina, suamimu lagi sama wanita lain di kamar nomor 2588 Hotel Orchid. ]

Elvina Kusuma menahan napas sambil menunggu lift naik. Dia baru saja kembali dari perjalanan bisnis sebulan di Munich dan langsung menerima sebuah pesan singkat yang aneh.

Awalnya dia pikir itu hanya lelucon iseng, sehingga dia pun mengabaikannya. Namun setelah turun dari pesawat, dia terus mencoba menghubungi suaminya. Akan tetapi, teleponnya tidak pernah tersambung. Lokasi ponsel suaminya ternyata berada di Hotel Orchid.

Ini membuatnya panik.

Saat tiba di depan kamar 2588, Elvina terkejut melihat pintunya setengah terbuka!

Tiba-tiba, punggungnya didorong dengan keras dan dia terhuyung-huyung masuk ke kamar yang gelap gulita. Begitu mendapatkan kembali keseimbangannya, tiba-tiba sesosok tubuh mendekatinya dan menekannya ke pintu.

"Sayang?" panggil Elvina. Pria itu tidak menjawab. Dia langsung mencium bibir Elvina dengan kasar dalam kegelapan.

Pintu yang setengah terbuka .... Langsung dicium setelah masuk kamar ....

Menghubungkan kedua kejadian ini, Elvina menarik kesimpulan bahwa Dexton sedang menggodanya dengan merencanakan semua skenario ini. Oleh karena itu, Elvina pun menurunkan kewaspadaannya dan memeluk pria itu dengan mesra.

Saat Elvina tersadar kembali, langit di luar jendela telah terang benderang. Lengannya dipenuhi bekas cumbuan tadi malam, sekujur tubuhnya juga terasa sakit. Namun, hatinya justru merasa sangat bahagia.

Elvina dan Dexton telah menikah selama setahun. Namun karena alasan pekerjaan, mereka sering terpisah dan masih belum pernah menjalankan hubungan suami istri. Tadi malam, akhirnya mereka tidur bersama untuk pertama kalinya.

"Sayang ...."

Elvina berbalik, berniat menegur Dexton karena kejutan ini terlalu mendadak. Namun, dia menemukan bahwa bantal di sebelahnya sudah kosong. Di bantal itu bahkan tidak ada sisa kehangatan sama sekali, menandakan pria itu sudah pergi sejak lama.

Di atas tempat tidur, terdapat sebuah kalung liontin dari seri "Lovers Without Flaws" dari merek terkenal yang merupakan edisi koleksi langka. Setidaknya, pria itu tahu meninggalkan hadiah untuknya. Elvina tersenyum kecil, lalu mengambil liontin tersebut dan memakainya.

Tiba-tiba, pintu kamar yang tertutup rapat malah didobrak hingga terbuka. Sekelompok wartawan yang membawa kamera langsung mengerumuni ranjang itu hingga penuh sesak.

Cekrek! Cekrek!

Lampu flash pada kamera terus berkedip memotret Elvina yang masih setengah telanjang.

"Bu Elvina, kamu baru pulang dinas saja sudah berani tidur sama selingkuhan di hotel. Apa hubunganmu sama Pak Dexton sudah retak?"

"Apa kalian sudah diam-diam bercerai?"

"Bu Elvina, tolong jawab pertanyaan kami!"

Elvina terdiam. Serangan pertanyaan yang bertubi-tubi dari wartawan ini membuat Elvina kewalahan hingga terus bergerak mundur. Tubuhnya yang ramping bersandar di ujung tempat tidur dengan ekspresi kaget.

"Kalian ngomong apaan? Semalam aku sama suamiku!" Elvina menarik selimut yang tipis itu untuk menutupi tubuhnya dan menunjuk ke arah pintu. "Keluar kalian semua ...."

"Elvina!" Pada saat ini, terdengar sebuah suara yang dingin dan marah memanggil namanya.

Pandangan Elvina langsung menggelap. Saat menengadahkan kepalanya, dia melihat suaminya telah berdiri di hadapannya. Ekspresi Dexton tidak terlihat lembut sedikit pun, melainkan sangat muram.

"Sayang, kebetulan sekali kamu datang." Elvina juga tidak bertanya mengapa Dexton bisa datang sepagi ini dan tidak mencurigai ekspresi di wajah Dexton sama sekali. Dia langsung merangkak dan mencengkeram lengan pria itu.

"Bukannya semalam itu kejutan yang kamu persiapkan untukku? Para wartawan ini memfitnahku selingkuh ...."

Tanpa menunggu Elvina menyelesaikan ucapannya, sebuah tamparan yang keras telah mendarat di pipinya. Elvina terjatuh di atas ranjang dengan kebingungan.

Dexton melemparkan setumpuk foto ke wajahnya hingga ujung foto yang tajam itu menggores wajah Elvina dan lansung keluar darah.

"Kita ketemu di pengadilan agama jam 9 besok pagi!" pintanya dengan nada dingin dan kejam. Setelah melontarkan ucapan tersebut, Dexton langsung berbalik dan pergi, seolah-olah melihat Elvina sedetik saja membuatnya muak.

Elvina memegangi wajahnya yang mati rasa dan sakit akibat tamparan, lalu melihat sebuah foto yang terjatuh di depan matanya. Di dalam foto itu terlihat seorang pria keluar dari kamar 2588. Hanya terlihat wajah pria itu dari samping dan jelas itu bukan Dexton.

Waktu pria itu pergi, sekitar pukul enam pagi tadi!

Elvina menggenggam foto itu erat-erat dan melihatnya lebih dekat, tubuhnya mulai gemetar.

Pria yang bersamanya tadi malam ... bukan Dexton!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status