Share

Bab 6

Author: Farren Rosta
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Kenapa? Sejak kecil, orang tuanya telah menganggap Dexton sebagai anak kandung. Selain Grup Libertix, orang tua Elvina telah memberikan seluruh hartanya kepada Dexton. Namun, kenapa Dexton masih sekejam itu?

Dexton mencengkeram dagu Yessi dengan erat, lalu bertanya dengan nada dingin, "Kenapa Pak Hendra tiba-tiba ganti kamar? Siapa pria yang keluar dari kamar 2588 pagi itu?"

"Belum ada informasi," jawab Yessi sambil menahan sakit dan mencoba merayu Dexton dengan mencium pipinya.

"Tapi, nggak masalah siapa pun orang itu. Gimanapun, kamu sudah cerai sama Elvina. Dia nggak punya apa-apa lagi selain neneknya yang sekarat dan dirinya pun sudah 'kotor.' Apa kamu belum puas?"

Dexton teringat pada Elvina yang basah kuyup dan menderita di tengah hujan. Perasaannya jadi semakin gelisah. "Puas!" jawabnya dengan dingin. Kemudian, dia menarik Yessi dan melemparkannya ke tempat tidur, lalu menindihnya dengan kasar.

Kehancuran Keluarga Kusuma adalah sesuatu yang menurutnya pantas terjadi. Dia hanya mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya!

"Pelan-pelan, ah ... Dexton ...." Yessi mengerling genit sambil membuka kancing kemeja Dexton dengan jari-jarinya yang cekatan dan sesekali mengeluh manja. Tak lama kemudian, suara-suara penuh hasrat memenuhi ruangan.

Elvina yang menyaksikan aksi mereka di tempat tidur itu, tidak bisa menahan diri lagi. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, seolah-olah terjatuh ke dalam jurang es yang dalam.

Ternyata, semua ini adalah jebakan yang direncanakan oleh Dexton dan Yessi. Bahkan para wartawan yang mengekspos skandalnya juga pasti bagian dari rencana Dexton untuk memastikan dia kehilangan segalanya saat bercerai.

"Kenapa ....," gumam Elvina dengan lirih memandang pria yang menopangnya dengan penuh keputusasaan. "Tolong, beri tahu aku kenapa?"

Dexton adalah orang yang paling dia percayai, terutama setelah kematian orang tuanya. Dia adalah satu-satunya orang yang diharapkan Elvina. Namun, kini terbukti bahwa pria itu telah mempermainkannya selama ini.

Sebelum pria di sampingnya sempat menjawab, dampak dari hujan yang mengguyur tubuhnya selama berjam-jam dan adegan menyakitkan yang baru saja disaksikannya di layar membuat Elvina jatuh pingsan.

Raiden mengerutkan alis, lalu buru-buru menggendong Elvina dan berjalan keluar. "Hubungi Keanu."

"Baik."

Raiden membawa Elvina ke area perumahan mewah di pusat kota, Vila Swallow. Begitu masuk ke rumah, seorang pria muda berjas putih yang sedang duduk di sofa, langsung berdiri ketika melihat Raiden. "Kak Raiden," sapanya.

"Mm," jawab Raiden singkat sambil membawa Elvina ke lantai dua, lalu menyerahkannya kepada pria itu untuk menangani lukanya. Raiden turun ke lantai bawah dan merokok sambil menunggu.

Sekitar setengah jam kemudian, Keanu turun dari lantai atas. "Kak Raiden, luar biasa sekali, ya. Dari peluang satu banding sejuta, kamu berhasil menemukannya. Kalau aku nggak salah, dia pemeran utama dari skandal perselingkuhan itu?"

"Pria selingkuhannya adalah aku," jawab Raiden sambil melirik Keanu dengan tatapan dingin. "Ada pertanyaan lain?"

Keanu langsung paham dan tersenyum nakal. "Oke, oke. Istri orang memang lebih seru!"

"Aku sudah memberinya suntikan penenang, jadi dia bisa tidur nyenyak. Setelah kondisinya membaik, bawa dia ke rumah sakit untuk pemeriksaan lengkap," kata Keanu sambil membawa kotak peralatan medisnya, lalu pergi.

Setelah sopir mengantarkan Keanu, dia memeriksa ponselnya yang bergetar. "Pak, keluarga utama mengirim pesan," kata sang sopir yang berdiri di samping Raiden. "Mereka nanya apakah Anda sudah pulang."

Raiden berdiri dari sofa. "Aku nyetir sendiri saja. Kamu panggil beberapa pelayan untuk rawat dia."

Elvina bagaikan bunga yang tumbuh di rumah kaca. Dia memang tidak kuat menghadapi cobaan.

....

Elvina tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur. Ketika bangun, dia mendapati dirinya berada di sebuah kamar asing dengan mengenakan piama sutra.

Dalam sekejap, ingatannya kembali. Kejadian di hotel ketika dia dipergoki, terjatuh di depan pintu Grup Libertix saat hujan deras, dan adegan mesra antara Dexton dan Yessi di layar televisi. Dia berharap semua itu hanyalah mimpi buruk.

Seperti orang yang kehilangan arah, Elvina bergegas keluar dari kamar dan berlari tanpa tujuan di dalam rumah. Setelah menemukan tangga dan hendak turun, kaki Elvina terpeleset hingga membuatnya hampir terjatuh.

Seorang pria yang sedang menaiki tangga buru-buru meraih dan menstabilkan tubuh Elvina. "Baru bangun begini mau ke mana?"

Elvina mencium aroma segar yang familier. Setelah menenangkan diri, dia menyadari pria itu adalah orang yang sama dari malam sebelumnya ... orang yang menunjukkan kebenaran itu padanya.

"Terima kasih," ucap Elvina setelah menstabilkan tubuhnya, lalu menggigit bibir dengan ragu. "Aku boleh pinjam mobilmu?"

Dia ingin bertemu Dexton dan menuntut penjelasan. Kenapa pria itu harus merencanakan semua ini untuk menjebaknya? Kenapa Dexton merebut satu-satunya peninggalan terakhir dari ayahnya?

Sopir Raiden yang berdiri di belakang hanya menggelengkan kepalanya. "Bu Elvina, apakah kebenaran yang Anda lihat belum cukup jelas?"

"Owen, berikan dia kunci mobil," Raiden memotong ucapan sopirnya dengan nada datar. "Dia sudah kehilangan semuanya karena dijebak. Nggak ada salahnya kalau dia mau mencoba lagi."

Nada sarkastik pria itu membuat Elvina merasa agak malu. Setelah mengambil kunci, dia bergegas pergi. Dia tahu Grup Libertix sudah sepenuhnya milik Dexton dan Dexton telah melarangnya untuk masuk.

Tidak ada gunanya lagi Elvina pergi ke sana. Oleh karena itu, dia pun mengemudikan mobilnya ke tempat tinggal Yessi.

Setelah tiba di tempat tujuan, Elvina keluar dari mobil. Dia membuka pagar dan melangkah masuk. Namun, tiba-tiba tubuhnya mematung melihat ada seorang anak laki-laki kecil yang sedang bermain di atas kuda kayu di taman.

Related chapters

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 7

    Beberapa saat kemudian, Yessi keluar dari rumah. "Sayang, pagi-pagi begini kamu sudah main di sini. Nggak sarapan dulu?""Mama!" Anak laki-laki itu langsung meninggalkan kuda kayunya dan berlari ke pelukan Yessi. "Semalam Papa bilang mau bacain cerita untukku, tapi begitu selesai makan malam dia langsung pergi.""Nanti Mama suruh Papa telepon pakai video setelah sampai di kantor untuk minta maaf ya?""Oke!"Dengan langkah yang kaku, Elvina mendekati Yessi dengan wajah pucat. "Ka ... kalian ...."Anak laki-laki itu terlihat setidaknya sudah berusia 3 tahun!Yessi menggendong anak itu dan berbalik. Saat melihat Elvina, wajahnya tampak panik. "Elvina, ke ... kenapa kamu bisa di sini?"Yessi langsung menggendong anak itu dan berlari dengan tergesa-gesa masuk ke rumah. Elvina langsung mengejarnya, lalu menarik rambut Yessi dan menamparnya."Yessi, kenapa kamu begitu sama aku? Kamu datang dari desa. Aku yang membiayai sekolahmu, membiarkanmu masuk ke Grup Libertix, membelikanmu rumah. Tapi k

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 8

    Di saat mobil itu hampir saja menabrak Elvina, muncul seseorang dari samping yang menariknya. Mobil itu hanya berjarak beberapa inci dari mereka sebelum melaju cepat dan menghilang."Bu Elvina, nggak pantas bunuh diri cuma karena seorang pria," kata orang yang menyelamatkannya. Ternyata orang itu adalah sopir Raiden, Owen. "Kalau kamu meninggal, siapa yang merawat nenekmu?"Elvina yang sebelumnya merasa kehilangan arah, kini mulai tersadar. Benar juga, jika dia mati sekarang, bagaimana dengan neneknya?Tak lama kemudian, sebuah mobil mendekati mereka. Owen membuka pintu belakang dan mengisyaratkan agar Elvina masuk. "Bos kami mau menemuimu. Apa pun yang kamu butuhkan, dia bisa memberikannya."Elvina tersenyum getir. "Kalau dia bisa memberikan apa yang kubutuhkan, apa yang bisa kuberikan padanya?"Elvina tahu bahwa pria itu tidak akan membantu tanpa pamrih, apalagi setelah malam itu. Dengan reputasi yang hancur dan tidak punya apa pun lagi, Elvina merasa tidak ada yang bisa diberikannya

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 9

    Setelah para pekerja selesai membongkar barang-barang dan pergi, vila yang dulu megah itu kini tampak sangat rusak dan kacau. Bahkan pintu kayu rosewood yang indah itu pun telah dicopot.Seorang pelayan tua, Maya, berjalan dengan terpincang-pincang sambil menyeret sebuah koper memasuki rumah. Di dalam koper itu terdapat beberapa pakaian dan perhiasan mahal. "Nona, waktu mereka datang tadi, aku sudah beresin semua barang yang kamu suka."Melihat kondisi kaki Maya yang terluka, mata Elvina berkaca-kaca. "Bi Maya ...."Maya adalah pelayan yang dibawa oleh ibunya dan telah menemani Elvina sejak kecil. Karena khawatir para pengacau itu akan kembali, Maya meminta Elvina untuk mengantarnya ke rumah lamanya.Rumah itu sangat sederhana. Hanya ada dua kamar tidur dan satu ruang tamu, tetapi satu kamar disiapkan khusus untuk Elvina."Rumah ini dibeli waktu aku pertama kali kerja sama ibumu. Dia yang bantu aku bayar uang muka. Sayangnya, Nyonya ...."Mendengar hal itu, Elvina hanya bisa tersenyum

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 10

    Ketika Elvina akhirnya tersadar, dia merasakan kepala, leher, dan lengannya dibalut perban. Setiap gerakan yang dilakukannya membuatnya kesakitan. Saat ini dirinya berada di dalam sel tahanan.Seorang polisi yang mengantarkan makanan memberitahunya, "Kamu dituduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap Presdir Grup Libertix, Dexton. Tunggu saja di sini sampai pengadilan memanggilmu!"Elvina merasa sangat kesal pada dirinya sendiri karena tidak lebih teliti dalam mengejar mobil Dexton dan membiarkannya lolos! Elvina tentu saja tidak mau tinggal di sini menunggu mati. Dia memanggil polisi itu, "Aku mau telepon pengacara."Namun, polisi itu hanya tertawa dingin dan mengabaikannya.Malamnya, polisi yang sebelumnya tidak terlihat tiba-tiba muncul kembali. Kali ini, dia membawa dua wanita yang dikawal ke dalam ruang tahanan. Setelah mereka masuk, borgol mereka dilepas dan mereka segera melirik Elvina dengan tatapan jahat. Elvina yang mulai merasa tidak nyaman, bergerak mundur dan tetap waspa

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 11

    "Telepon ...." Elvina menyebutkan serangkaian nomor telepon sambil terus menekan kukunya ke leher wanita itu. Kaki wanita itu langsung lemas dan melemparkan tatapan meminta bantuan kepada Yessi."El ... Elvina, kamu jangan macam-macam ...." Yessi terkejut karena tidak menyangka Elvina akan mengambil tindakan seperti itu. "Keluargamu sudah hancur, siapa lagi yang bisa kamu telepon untuk minta tolong?"Yessi telah berteman dengan Elvina selama bertahun-tahun. Dia tahu jelas siapa teman-teman di sekitar Elvina. Beberapa yang latar belakang keluarganya bagus juga telah disogok oleh Yessi. Jadi, tidak mungkin ada yang bisa membantu Elvina lagi."Kubilang ... cepat telepon!" Elvina menggertakkan giginya sambil melontarkan ancaman tersebut. Kukunya telah menancap leher wanita itu hingga berdarah. Wanita itu ketakutan hingga kakinya melemas.Wajah Yessi berubah pucat karena khawatir wanita itu akan menyebut namanya. Dengan gigi terkatup, dia mengambil ponsel dan menekan nomor yang disebutkan E

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 12

    Raiden merasa tidak nyaman melihat kondisi Elvina. Dia mengambil bubur yang dibawanya dan menyesapnya sedikit, lalu menunduk dan mencium wanita itu dengan paksa. Dia membuka bibir Elvina untuk memasukkan bubur ke dalam mulutnya.Mungkin karena kelaparan, Elvina menelan bubur itu dalam tidurnya dengan refleks. Dengan cara ini, Raiden menyuapkan bubur sedikit demi sedikit hingga semangkuk bubur itu habis. Perlahan-lahan, kerutan di dahinya pun mereda.Saat Raiden hendak menarik tangannya yang menyangga leher Elvina, Elvina malah memegang tangan Raiden dengan lebih erat dan menekannya di pipinya."Ibu ...." Elvina meracau, seolah-olah telah menemukan orang yang bisa diandalkannya. Air mata yang hangat mengalir membasahi telapak tangan Raiden. "Aku rindu sama Ibu .... Bawa aku pergi ...."Raiden menatapnya sekilas, lalu berkata dengan nada datar, "Elvina, satu-satunya yang bisa menyelamatkanmu adalah dirimu sendiri." Tanpa ragu, Raiden menarik tangannya dan meninggalkan ruangan.Dalam mimp

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 13

    Setelah terbangun keesokan paginya, Elvina turun ke lantai bawah dengan gugup. Namun, dia menyadari bahwa Raiden sudah tidak ada. Sebaliknya, yang menantinya hanya sang sopir, Owen."Pagi, Bu Elvina," sapa Owen, "Sebelum berangkat tadi, bos kami memerintahkanku untuk membawamu berbelanja pakaian.""Oke," jawab Elvina sambil mengangguk. Namun, hatinya masih merasa ragu. Jika pria itu tidak tertarik dengan tubuhnya, lalu kenapa masih memperlakukannya dengan baik?Selesai sarapan, Owen mengantarkan Elvina ke pusat perbelanjaan terbesar di daerah perkotaan. Dia menyuruh Elvina untuk berkeliling terlebih dahulu, sementara dia mencari tempat untuk parkir. Kematian neneknya membuat Elvina tidak bisa fokus berbelanja."Nona, semua ini model baru, bisa dites dulu." Suara pramuniaga yang mendadak itu membuat Elvina tersadar kembali dari lamunannya. Dia baru sadar bahwa dia telah memasuki sebuah toko pakaian bermerk dan sedang berdiri di samping etalase.Elvina baru ingat bahwa dia datang untuk m

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 14

    "Terlambat sedikit karena cari tempat parkir." Orang yang datang itu adalah Owen. Dia bertanya, "Bu Elvina, apa ada pakaian yang kamu suka dari toko ini? Kalau nggak ada, kita cari ke toko lain."Sambil menahan rasa sakitnya, Yessi berteriak pada Owen, "Jangan ketipu sama dia! Pacarmu ini bukan orang baik-baik! Dia itu kotor!"Owen bahkan tidak meliriknya sama sekali, melainkan berkata pada Elvina, "Bu Elvina, ayo kita pergi."Dalam sekejap, kedua orang itu telah pergi dari toko tersebut. Melihat kepergian mereka, Yessi kesal bukan main. Dia langsung mengeluarkan ponsel untuk melapor polisi.Namun, dia malah diberi tahu bahwa wakil kepala kepolisian sedang dinas. Kamera pengawas di toko ini juga tidak diaktifkan, sehingga dia tidak punya bukti konkret. Pihak kepolisian tentu tidak akan menetapkan tuduhan pada Elvina.Namun, apakah dia akan membiarkan Elvina begitu saja? Semakin dipikirkan, Yessi merasa semakin kesal. Dia meninggalkan teman-temannya itu, lalu pergi ke Grup Libertix.Saa

Latest chapter

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 100

    "Jangan terus berdiri di sana. Nanti kakimu pegal," ujar Raiden untuk memperingatkan.Suara Raiden terdengar dingin, tetapi Daphney justru merasakan perhatian dari ucapannya. Seketika, rasa cemburu dalam hatinya pun sirna."Ya." Daphney tersenyum tipis, lalu menyuruh pelayan menyiapkan teh favorit Raiden.Sampai sekarang, Elvina masih belum bisa melupakan kepergian neneknya. Itu sebabnya, dia menjadi begitu manja terhadap Pamela. Pamela punya senyuman yang lembut dan dipenuhi kasih sayang.Elvina mengupas jeruk untuk Pamela sambil mengobrol dengan Pamela. Dia sudah lama tidak merasa sebahagia ini.Daphney juga duduk di ruang tamu. Dia tahu Pamela sedang asyik mengobrol dengan Elvina. Dia pun tidak ikut dalam pembicaraan dan hanya memotong apel untuk Raiden.Pamela melirik Daphney dan berkata, "Daphney, biar pelayan saja yang melakukannya. Jangan sampai pisaunya kena tanganmu.""Nggak apa-apa. Raiden dan Elvina sama-sama tamu." Daphney tersenyum tipis, lalu bertanya kepada Elvina, "Elvi

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 99

    Ketika Elvina mendongak dan bertanya kepadanya, Raiden melihat dengan jelas alisnya yang terangkat dan senyuman di bibirnya. Tatapannya terlihat agak licik. Raiden tahu Elvina sengaja.Raiden hanya tahu Elvina kuliah di luar negeri selama beberapa tahun. Dia tidak tahu bahwa Elvina dan Daphney saling mengenal. Namun, dilihat dari ekspresi Elvina, sepertinya dia sudah tahu identitas Daphney sebelum kemari.Raiden menatap Daphney. Wanita ini tampak pucat dan menggigit bibirnya. Alisnya juga berkerut."Sayang?" Ketika melihat Raden tidak berbicara, Elvina tersenyum dan bertanya, "Kenapa diam saja?""Terserah kamu mau panggil gimana. Keluarga Tjandra nggak punya aturan seketat itu," timpal Raiden dengan nada datar. Kemudian, dia melepaskan tangan Elvina dan menepuk pinggang belakangnya. "Pergi sapa Nenek dulu."Elvina tersenyum mengejek. Di mengikuti arah pandang Raiden dan melihat seorang wanita tua yang tampak bersemangat sedang menghampiri mereka.Pamela mengenakan terusan berwarna gela

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 98

    "Bunga anggrek ini pernah ikut lomba lho! Harganya puluhan juta!" Elvina menunjuk bibirnya dan tersenyum tipis. "Kalau bunga ini nggak cukup, masih ada mulutku. Pak Raiden, aku menikah denganmu untuk membuat nenekmu senang. Aku pasti akan menjalankan tugasku dengan baik."Raiden mengernyit mendengar panggilan formal Elvina. Namun, dia tidak mengatakan apa pun.Pukul 6.40 malam, mobil tiba di rumah Keluarga Tjandra. Rumah ini terletak di selatan kota. Dulunya adalah kediaman seorang pejabat.Nyonya Tua Keluarga Tjandra merasa bosan tinggal di Negara Hondria dan ingin pulang ke Kota Berza. Jadi, suaminya menggunakan koneksinya untuk membeli rumah ini, lalu mempekerjakan arsitektur terkenal untuk merenovasinya.Sejak saat itu, Nyonya Tua Keluarga Tjandra tinggal di sini. Setiap tahun baru, seluruh keturunan Keluarga Tjandra akan datang kemari untuk berkumpul.Mobil melewati gerbang dan terus maju. Elvina melihat pohon paulownia di kedua sisi jalan yang menghalangi sinar matahari. Suasana

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 97

    Elvina belajar banyak hal dari mereka. Dia mendapat banyak wawasan siang ini.Setelah pulang kerja, Elvina berpamitan dengan para staf yang memperlakukannya dengan sangat ramah itu. Kemudian, dia menuju ke basemen dengan membawa sebuah kantong besar.Di antara begitu banyak mobil mewah, Maybach hitam dengan plat nomor seri terlihat paling mencolok. Demi pulang makan, Raiden menyuruh Owen membatalkan semua jadwalnya. Sebelum jam pulang kerja, dia pun sudah menunggu di dalam mobil. Dia menggunakan waktu yang ada untuk membaca beberapa email.Ketika mendengar suara pintu mobil dibuka, Raiden menoleh dan melihat Elvina masuk dengan membawa kantong belanjaan. Raiden menyuruh Owen menjalankan mobilnya, lalu melirik Elvina. "Bukannya kamu bilang mau berdandan seperti nona kaya yang elegan? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran?""Kak Owen, kita ke Toko Bunga Yuzu dulu." Setelah menginstruksi Owen, Elvina menaikkan partisi mobil dan mengeluarkan dua macam pakaian dari kantongnya. Dia menggoyangkann

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 96

    "Aku sudah berhari-hari nggak ke kantor. Pasti kerjaanku menumpuk." Elvina mendorong kursinya dan bangkit. "Kak Raiden, nanti kutunggu kamu di basemen."Ketika melihat Elvina bersikeras ingin pergi bekerja, Raiden pun tidak menghentikannya. "Aku sudah suruh Owen selidiki tentang Jocelyn. Orang luar cuma tahu Dexton berniat jahat padamu di hotel."Elvina tersenyum. "Ya, aku pun takut orang-orang melibatkan kematian Jocelyn denganku. Nanti aku jadi nggak bisa kerja di Grup Polaris. Terima sudah membantuku membereskannya."Elvina menghampiri Raiden, lalu memberinya kecupan di pipi sebagai bentuk terima kasih. Raiden hanya bisa terperangah di tempat.Berita tentang pemimpin Grup Libertix yang mencoba meniduri mantan istrinya secara paksa, menghebohkan seluruh internet. Ketika Elvina tiba di Grup Polaris, semua orang sibuk menginterogasinya untuk mencari tahu kebenaran.Setelah Elvina memasuki departemen penerjemahan, rekan kerjanya pun langsung mengerumuninya. Mereka memaki Dexton sambil m

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 95

    Raiden mencium aroma parfum yang samar dari tubuh Elvina. Dia mengernyit sambil membalas, "Terserah kamu saja.""Jangan begitu dong. Dia nenekmu. Aku harus memberi kesan pertama yang baik saat bertemu keluargamu." Sambil berbicara, Elvina mendekat dan menaruh satu tangannya di bahu Raiden. "Sepertinya aku lebih baik bersikap lembut saja. Orang tua suka menantu seperti ini.""Kamu sudah membuat keputusan. Ngapain tanya aku lagi?""Aku takut kamu keberatan." Usai berbicara, Elvina berbisik, "Tapi, kalau kamu suka yang nakal, aku bisa bawa baju ganti dan pakai khusus untukmu."Raiden meraih tangan Elvina yang lasak, lalu memicingkan mata menatap wajahnya. Kemudian, dia membungkuk sedikit untuk mendekat. "Ini karakter aslimu? Kamu memang suka menggoda pria ya? Atau mungkin obat itu merusak otakmu? Apa aku perlu menyuruh Keanu kemari?"Elvina langsung melingkari leher Raiden dan mengedipkan mata. "Memangnya salah kalau aku menggodamu? Kamu 'kan suamiku.""Oh ya." Elvina mengabaikan tatapan

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 94

    Pukul 7.30 malam, Raiden dan Owen kembali ke Vila Swallow. Begitu masuk, Raiden langsung mendengar suara bising. Setelah memandang ke arah sumber suara, dia melihat Elvina dan Peter sedang bermain game di sofa.Dari sudut pandang Raiden, dia kebetulan bisa melihat Elvina yang duduk di sisi kanan sofa dengan kaki ditekuk. Sepertinya Elvina sangat suka warna hijau. Hari ini, dia mengenakan rok hijau yang menutupi paha mulusnya.Pergelangan kaki Elvina terlihat sangat rapuh. Jari kakinya sebentar ditekuk, sebentar direntangkan. Dia terlihat sangat lasak. Ketika melihat kaki putih itu, entah mengapa Raiden tak kuasa menelan ludahnya dua kali.Raiden menyerahkan jasnya kepada pelayan. Setelah masuk, dia duduk di sofa di depan Elvina dan bertanya, "Elvina, bisa duduk yang benar?"Seingat Raiden, Elvina selalu duduk dengan elegan, baik itu di ruang tamu ataupun di meja makan. Elvina adalah wanita yang punya sopan santun."Ini rumah, bukan perusahaan. Terserah aku mau duduk gimana dong. Lagian

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 93

    Peter bisa merasakan keringat di dahinya. Dia menyeka keringat dan mengalihkan pandangan. "Maafkan aku, Elvina. Kamu jadi harus mengingat kenangan buruk itu gara-gara aku."Peter tahu segala hal yang dilakukan Dexton demi membuat Elvina meninggalkan rumah tanpa mengambil sepeser pun."Semua sudah berlalu." Elvina menunduk, lalu mendongak menatap Peter lagi. "Aku mengatakan semua ini supaya kamu nggak pikir macam-macam. Kalau kamu bersikeras mau pergi, aku nggak menganggapmu teman lagi."Peter pun menyeringai. "Kamu sudah bicara begini. Mana mungkin aku berani pergi lagi?"Elvina merasa lega. Dia ikut tersenyum. Penghalang di antara keduanya telah menghilang.Peter mengambil pir dari piring di meja, lalu duduk di pinggir ranjang dan berkata, "Dua hari ini, aku terus mencoba memulihkan obrolan di ponsel Jocelyn. Tapi, ada virus di ponselnya. Setiap kali aku mencoba memulihkan datanya, komputerku akan diserang virus.""Aku nggak ngerti apa yang kamu bilang. Yang jelas, orang di balik Joce

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 92

    Netizen itu juga mengunggah sebuah foto pernikahan yang terlihat kabur. Entah di gereja mana acara pernikahan itu diadakan. Wajah si pria tidak terlihat, tetapi Daphney yang memakai gaun pengantin terlihat cukup jelas.Elvina menatap foto itu untuk beberapa saat. Tatapannya berangsur suram. Tangannya membeku untuk sesaat. Kemudian, dia mengambil tangkapan layar. Ketika hendak menyegarkan halaman, unggahan itu sudah hilang.Segera, Maya selesai memasak. Saat makan di ruang makan, Elvina melihat Owen membuat bekal untuk Peter. Dia bertanya, "Peter kenapa?""Katanya nggak enak badan. Mau makan di kamar," sahut Owen.Selama tiga hari ini, Elvina hanya diinfus sehingga dia merasa sangat lapar. Biasanya masakan Maya selalu tersisa, tetapi kali ini disapu hingga bersih oleh Elvina.Karena kekenyangan, Elvina duduk di sofa dulu. Sekitar pukul 2 siang, Owen mengambil jasnya dari gantungan baju dan berpesan, "Bu, Pak Raiden suruh aku ke kantor. Ada urusan. Kalau nggak enak badan, kamu telepon Pa

DMCA.com Protection Status