Share

93. I'm Scared To Death

Ben mendekat, ia duduk di sisi seberang Ann, bibir ranjang lainnya. Dengan berani Ben remas jemari lentik istrinya, ia lalu berjongkok, berlutut seakan meminta ampun. Air mata meluncur bebas ke pipi Ben dari matanya yang sayu lelah, bermuara di ujung hidung mancungnya yang memerah. Bahu tegapnya sedikit naik turun, terguncang demi menahan tangis yang terus tumpah.

"Kamu tau, rasanya ditinggal pergi sama kamu lebih mengerikan ketimbang diasingkan sama keluarga dan dibuang waktu dulu, Yang," keluh Ben tersendat. "Aku udah usaha buat ngatasin ketakutan itu, tapi kayak yang kamu liat sendiri, aku nggak akan sanggup, Joanna," bisiknya memelas, memohon ampunan. "Aku hancur tanpa kamu," desisnya.

"Ada banyak alasan kenapa aku mutusin buat pergi dari semua hal yang berhubungan sama kamu, Mas. Aku nggak bisa menghadapi rasa bersalahku sendiri tiap ketemu sama Bastian, apalagi ngeliat gimana seorang ahli pedang harus kehilangan tangan kirinya cuma buat ngelindungin aku. Ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status