Share

144. Keputusan Mengejutkan

"Pulang lebih awal, Mas?" tegur Ann saat melihat suaminya kembali dari bekerja di jam yang tidak biasa.

"Iya, kangen sama kamu," goda Ben mengulum senyum, ia jatuhkan tubuhnya di sofa kamar.

"Aku nggak masak lho," kata Ann memperingatkan suaminya yang memang tidak sempat sarapan pagi tadi. "Christ diajakin makan sama Benji sepulang sekolah, jadi aku lebih santai ngurus rumah," lanjutnya ikut duduk di sebelah Ben.

"Ann," Ben meraih jemari istrinya, "kamu nggak pa-pa cuma di rumah gini?" tanyanya.

"Ya nggak pa-pa. Ini juga sembari baca-baca lagi buku jaman aku kuliah yang masih ada di kamar Danisha dulu Mas," ujar Ann. "Kenapa?"

"Nggak pa-pa. Takut kamu kesepian aja kalau pas Christ sekolah."

"Nggak kok Mas, paling bakalan kesepian kalau Christ beneran udah dikirim ke Jepang."

Ben mengangguk, "Besok sore kita tunggu keputusan dari keluarga besar," katanya.

"Anak itu, apa nggak pa-pa di Jepang tanpa kita?" desah Ann kembali ragu. "Aku yang kasih usul, aku juga yang jadi plin-plan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status