Share

143. Dendam Yang Terbalaskan

"Bennedicth!"

Gerakan Ben terhenti, ia menoleh suara familiar yang sangat ia benci itu. Tak ada yang tahu bahwa akhirnya Eriska berani menampakkan diri. Perempuan cantik yang kini menggunakan kursi roda ini tampak diantar seseorang menemui Ben di perusahaan peti kemas, tempat di mana Ben memang sering menghabiskan waktunya untuk bekerja.

"Kayaknya lo punya ribuan nyawa sampe berani dateng ke sarang musuh begini," gumam Ben muak, ia terkejut tapi tetap berusaha tenang.

"Arino ngijinin aku naik ke sini, Ben," ucap Eriska dengan bahasa sapaan yang lebih halus. "Aku dateng bukan buat cari masalah."

"Lo adalah masalah itu, setau gue," desis Ben.

"Christ," sebut Eriska. "Kuliat anak itu bahagia dan ceria ikut kamu," katanya.

"Dia sedang bersiap buat ngehancurin Adyaksa," balas Ben.

"Dia nggak kayak disiksa sebagai tawanan," sahut Eriska. "Ben, kamu pasti tau soal asal-usul Christ," tebaknya.

"Gue tetep bakalan membunuhnya kalau dia nggak berhasil ngehancurin Adyaksa."

"Dia adek tirik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status