Share

76. Kekhawatiran Gara

**

"Aku bisa lakuin apa yang nggak pernah terpikirkan olehmu, Ris. Jangan sombong, kataku. Atau kamu akan menyesal seumur hidup."

Tamara berlalu meninggalkan kibasan surai panjangnya selepas berkata demikian. Perempuan itu melayangkan tatapan penuh benci kepada Carissa yang sedari tadi tak beranjak dari balik meja kasir.

"Astaga!" keluh Anna, agak terlambat. "Kok begitu ya, Kak? Sebenarnya dia itu siapanya Pak Gara, sih?"

Carissa mengulum senyum. Merasa bukan tempatnya untuk bicara hal-hal pribadi kepada orang lain yang baru kenal seperti ini.

"Hanya rekan kerjanya, kok. Yah, memang sedikit ... seperti itulah." Rissa mengangkat bahu.

Nah, namun meskipun Rissa mengatakan tidak apa-apa, hal itu tetap pula mengganggu pikirannya. Ia tahu Tamara benar-benar akan menepati kata-katanya suatu saat nanti. Entah apapun yang akan perempuan itu lakukan, Rissa harap ia tidak menyeret orang lain. Ini adalah urusannya dengan Rissa saja.

"Mungkin salahku juga, sih. Nggak bisa agak ramah dikit sama di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status