Share

Bab 90. Orang Bodoh itu, Saya

Isabella banyak tersenyum pada Satria, sikapnya juga santun sebagaimana Isabella yang Satria kenal. "Hati-hati, pelan-pelan saja ...," ucap Isabella saat langkah Satria terlalu cepat.

"Kapan kamu akan meninggalkan saya?" Ke sekian kalinya, Satria selalu membahas hal sensitif.

"Selama Tuhan masih mempersatukan kita, saya tidak akan meninggalkan kamu. Kamu tetap menjadi suami saya." Tatapannya dipenuhi ketulusan.

"Manusia bisa mengubah takdir dengan logikanya."

"Secara logika, kamu memang pantas ditinggalkan. Tapi saya menggunakan hati nurani saya, saya tidak ingin menyakiti siapapun, seperti kamu yang selalu menyakiti saya karena jika saya meninggalkan kamu, maka akan ada banyak hati yang terluka."

"Lupakan tentang keluarga kita." Suara dingin Satria.

"Tidak bisa. Mereka sangat berharga, jadi saya harus menjaga perasaan mereka."

"Bagaimana perasaan kamu?"

"Saya terluka. Apalagi kalau melihat kamu dan Naura."

"Orang bodoh mana yang bertahan dalam luka?" Satria tersenyum mengejek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status