Beranda / Rumah Tangga / Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda / Bab 92. Saya dan Satria Saling Mencintai

Share

Bab 92. Saya dan Satria Saling Mencintai

Penulis: Desti Angraeni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-13 23:30:54

Malam tiba, Isabella mengunjungi pengajian untuk mengisi sebagian waktunya. Apalagi malam ini daerahnya kedatangan Ustad terkenal yang akan mengisi acara pengajian. Jadi, banyak warga berdatangan, termasuk Mia dan Isabella.

Di sana, Mia memisahkan diri dengan menantunya, jadi Isabella tetap bersama kalangan pemudi termasuk Naura.

Namun, sebelum acara dimulai Naura mengajak Isabella untuk berbicara empat mata di dekat kantor karang taruna. "Sebelumnya saya minta maaf ...." Kali ini suara Naura tidak kaku, tetapi sendu.

"Ada apa?" Sebenarnya Isabella ingin mengungkapkan kekesalannya pada Naura karena ini adalah waktu yang tepat, tetapi nyatanya, cara bicaranya tetap hangat dan santun.

"Tanpa kamu tahu, saya bersalah pada kamu." Tatapannya sangat insten, tetapi hanya dipenuhi kesedihan.

Isabella tersenyum lembut. "Saya tidak tahu apa kesalahan kamu. Seingat saya, dari awal kita bertemu kamu tidak punya salah apapun." Gadis ini terlalu malas membahas kesalahan Naura yang sudah bukan r
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 93. Mengaku Saja!

    Isabella hanya menatap sendu sikap Satria, kemudian berkata santun, "Saya harus kembali ke pengajian." Tatapan Satria segera beralih pada Isabella, tentu saja hanya terdapat tatapan geram. "Kamu apakan Naura sampai Naura menangis. Saya tidak menyangka kamu sejahat itu, padahal kalian sama-sama perempuan!" Suaranya tidak membentak, tetapi tentu saja tidak bersahabat. "Saya tidak melakukan apapun ...." Saat ini Isabella yang hampir menangis. Satria tidak ingin seseorang mendengar pembicaraan mereka, jadi dia memilih mengakhiri. "Berpura-pura saja tidak terjadi apapun." Bahkan, sengaja dia mengulurkan tangan kanannya untuk menggandeng tangan Isabella dan mengantarnya ke pengajian walaupun hatinya sangat tidak tenang pada kepergian Naura. Satria tidak mengikuti pengajian karena dia mencoba menghubungi Naura, lagipula niatnya adalah berkumpul dengan para pemuda hanya saja tidak sengaja bertemu Isabella dan Naura. Pangilan dan chatnya diterima oleh Naura, tetapi laki-laki ini tidak mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 94. Cinta ini Menyakitkan

    "Kalau tidak percaya, tanya saja sama Naura." Isabella sangat tenang kala menghadapi tuduhan brutal Satria. Selimut ditarik hingga ke bagian dada, "Saya mau tidur, ini sudah malam ...." Satria hanya memandangi Isabella seiring berdecak kesal. Sebenarnya hati Isabella yang sudah hancur menjadi semakin hancur, tapi apa yang bisa dilakukannya selain berusaha menyembuhkan diri sendiri karena tidak mungkin melarang Satria dan Naura untuk tidak saling mencintai. Pada pagi harinya, Isabella bersiap-siap pergi ke rumah sakit, sedangkan Satria sibuk dengan urusannya yaitu berusaha menghubungi Naura, tetapi gadis itu tidak pernah menyaut. "Ck!" Satria berdecak kesal dan yakin jika semalam Isabella mengatakan hal buruk. Pagi ini Satria tidak ingin menyapa Isabella sedikit pun, bahkan dia langsung melengos meninggalkan kamar. Lalu, setelah sarapan Satria meninggalkan rumah dengan alasan mempunyai janji dengan anggota karang taruna, tetapi sebenarnya dia menemui Naura. "Pagi Tante, Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 95. Katakan itu di Depan Orangtua Kamu

    Pada tengah hari Satria menemui Isabella di rumah sakit. “Saya harap kamu mau melepaskan saya!” Blak-blakan dia mengatakannya kala mereka duduk berhadapan di kantin.“Kenapa saya harus melepaskan kamu?” Isabella menyahut dengan tenang.“Kamu sudah tahu Naura juga menyukai saya. Kita saling menyukai, kenapa kamu masih mempertahankan pernikahan ini?”“Kamu yakin mau sama Naura?” Isabella masih bersikap tenang bahkan dia menyuap makan siangnya seolah obrolan mereka bukan pembahasan berat.“Jangan tanya lagi. Kamu sudah tahu perasaan saya sama Naura dari sebelum kita menikah!” Satria mendengus kecil. Pun, dia menunjukan ekspresi serius.“Ceritakan saja perasaan kamu pada orangtua kamu. Dan lihat apakah orangtua kamu setuju.” Bukan menantang, Isabella hanya sedang mencoba menyadarkan Satria jika pernikahan mereka bukan hal main-main walau dijalani tanpa cinta.“Jangan mengada-ngada!” Satria kembali mendengus, tetapi hingga detik ini Isabella tetap bersikap tenang.“Ceritakan saja dulu. Kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 96. Abel Terlalu Sempurna

    Haris mengerutkan dahinya sangat heran, “Apa maksud kamu, Nak? Kalian saling mencintai, jangan mencari-cari alasan tidak masuk akal supaya Papa percaya kalian tidak berjina.” Nada suaranya sedikit dibuat tegas saat menasihati Satria.Satria hening sesaat karena jauh di dalam lubuk hatinya dia tetap memikirkan kesehatan ayahnya. Penyakit asma yang diderita Haris sering kambuh ketika sangat marah atau sangat kaget. Jadi, Satria berakhir mendesah saat kata-katanya kembali ditelan. “Intinya kita tidak berjina, Pa. Harusnya sebelum Papa menikahkan kita, Papa mencari tahu dulu lebih dalam.” Terpaksa Satria mengganti ucapannya.“Berjina atau tidak, perbuatan kalian bisa mempermalukan keluarga. Kalian berduaan di dalam villa, apa kamu pikir hanya Papa dan Mama yang menganggap kalian berjina? Papa tidak ingin ambil resiko nama keluarga hancur, jadi lebih baik kalian menikah dan jalani pernikahan kalian dengan bersungguh-sungguh karena pernikahan bukan main-main. Papa yakin perlahan kalian juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 97. Satria dan Naura Berpacaran

    Naura kembali ke kampus, gadis ini mencoba membuka lembaran baru, tetapi gossip hubungannya dengan Satria sudah menyebar hampir satu kampus, maka banyak lelaki menanyakan keadaan Satria padanya. “Bagaimana keadaan Satria sekarang? Dulu saya dengar Satria dirawat di rumah sakit sama Devan.”“Tanya sendiri saja sama Satria.” Suaranya tidak ketus walaupun ingin karena Naura malas selalu dicap sebagai pacar Satria.“Susah hubungi Satria, jarang balas chat. Jadi tanya kamu saja karena kamu pacarnya.” Lelaki ini sedikit menggoda Naura walaupun dia tidak rela Naura dimiliki Satria. Banyak pengagum Naura yang kecewa atas gossip ini.Salah satu lelaki berkata pada Naura, “Rumah Satria di mana? Sebagai teman satu kampus kita wajib menjenguk karena sudah cukup lama Satria tidak kuliah.” Pun, dia adalah salah satu pengagum Naura jadi senyuman serta tatapannya sangat lembut.“Kalian tanya sendiri saja!” Naura mulai menunjukan kesalnya.“Lagi marahan ya, sama Satria.” Akhirnya godaan kedua lelaki i

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 98. Dika Menghargai Isabella

    Isabella menyantap makan malam bersama Haris dan Mia, kemudian menyaksikan acara televisi bersama mereka, sedangkan Satria dan kawan-kawannya tidak pernah turun ke lantai bawah. “Apa mereka akan menginap ya, Pa?”“Mungkin iya, Ma, atau mungkin pulang tengah malam. Namanya juga para pemuda.” Haris terkekeh.“Ini pertama kalinya teman-teman Satria datang kesini, dari semenjak pindah kesini Satria tidak pernah membawa teman-temannya.” Suara Mia lebih tenang karena mewakilkan perasaannya.“Biarkan saja, lebih baik mereka yang ke rumah, dibandingkan Satria yang keluar.” Pun, Haris menunjukan perasaan tenangnya.Isabella ikut merasakan ketenangan yang dirasakan kedua mertuanya. Namun, ada perasaan lain yang menelusup. ‘Di atas ada Dika. Kenapa sekarang saya merasa aneh karena kehadiran Dika?’Mereka menyelesaikan acara televisi pada pukul sepuluh malam. Saat ini Haris berkata lembut pada Isabella, “Nak, maafkan Satria ya jika malam ini telat datang ke kamar karena mungkin Satria keasikan de

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 99. Kita Sudah Ditakdirkan Bersama

    Esok paginya, Satria memutuskan kuliah dengan alasan supaya tidak tertinggal banyak pelajaran apalagi dia pernah terancam tereliminasi hingga Haris dan Mia memberi izin, padahal alasan yang sebenarnya karena dia ingin bertemu Naura dan mendengar secara langsung berita menyenangkan tentang hubungannya dengan Naura.Benar saja, setibanya di kampus, semua orang yang menanamkan perhatian lebih pada Satria memanggilnya dengan sebutan pacar Naura-si gadis cantik dan salihah. Tentu saja hati Satria berbunga, ini pertama kalinya dia merasakan hatinya sangat berbunga karena seolah cintanya dengan Naura sudah mulai menemukan jalan. “Ya, kita memang pacaran.” Blak-blakan Satria mengatakannya tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan Naura.Sebelum masuk ke dalam kelas, Satria berbicara empat mata dengan Naura. Saat ini dia berpura-pura polos. “Tadi banyak pemuda menyapa saya dan membicarakan hubungan kita. Jadi di sini kita dianggap berpacaran? Saya baru tahu ....” Tatapannya senada dengan ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 100

    Naura adalah gadis baik-baik jadi dia menolak dengan tegas ajakan Satria walaupun hatinya sangat ingin menjalin hubungan spesial dengan Satria. Gadis ini segera pergi meninggalkan sahabat masa kecilnya sebelum Satria semakin banyak mengungkapkan kalimat-kalimat sensitif. “Saya mau bersama kamu, tapi saya tidak bisa ....” Perasaan semakin menyiksanya, tetapi menurutnya ini lebih baik dibandingkan harus menyetujui ajakan Satria.Satria bersedih dan merasa usahanya mendapatkan Naura selalu sia-sia karena kehadiran Isabella. “Abel memberikan syarat rumit agar kita bisa berpisah, dia memang licik!” Saat ini Satria mendengus berang.Saat ini, tanpa Satria tahu jika Dika mengunjungi kampusnya. “Saya mencari Satria yang katanya pacarnya Naura.” Alibynya.Namun, sikap lelaki ini tidak biasa. “Kamu penggemar Naura? Mendingan mundur deh. Saingan kamu Satria. Dia lelaki populer di kampus, banyak cewek suka dia, tapi akhirnya Satria memilih Naura, cewek populer di kampus ini walaupun Naura tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20

Bab terbaru

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 150. Ending

    Hari demi hari berganti, ucapan Satria bukan hanya bualan karena dia membuktikannya lewat sikap yang tulus walaupun Haris tidak melihatnya secara langsung karena pasangan suami dan istri ini tinggal terpisah dengan pria itu.Setiap malam, Satria menemani Isabella menyusui Attar, dia juga sering membantu mengganti popok atau pakaian basah Attar.Satria melakukannya diiringi senyuman lembut, tutur kata senada, serta belaian penuh kasih sayang pada Attar dan Isabella.Kini, usia Attar sudah dua minggu. “Nanti kita adakan acara potong rambut sama aqiqah. Saya sudah coba bicara sama Mama, tapi belum secara langsung,” ucap lembut Satria pada Isabella.Namun, bagaimanapun sikap Satria, nyatanya Isabella tetap bersikap datar. “Iya.”“Saya sudah menabung, semoga cukup buat acara besar.” Kini Satria terkekeh. Kemudian menyodorkan uang belanja sekalian uang susu dan pempers pada Isabella. “Kalau uangnya nggak sampai minggu depan, jangan sungkan minta lagi ya, Sayang.” Tatapannya sangat lembut.“

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 149. Satria Berjanji Akan Menjadi Suami Sekaligus Ayah

    Ini adalah malam pertama Isabella dan Satria tidur bersama bayi mereka. Bayi merah itu terlentang di tengah-tengah pasangan suami istri ini. Tidak henti Satria menatapnya diiringi senyuman.Isabella menyadarinya, tetapi dia masih bersikap dingin dan datar. “Saya akan tidur, lagian Attar tidur. Ini kesempatan saya untuk ikut tidur.”“Ya, Sayang. Kamu tidur saja, biar nanti aku yang menjaga Attar.”Isabella tidak pernah meminta, tetapi tidak mungkin menolak perhatian Satria pada bayi mereka.Jadi saat Attar menangis tengah malam, Satria yang menjaga dan mengasuh. Dia juga menghangatkan asi yang sudah tersedia di dalam botol. Tidak lupa menyuruh Isabella kembali tidur setelah sempat terbangun karena tangisan Attar.Hingga saat pagi hari Satria terlambat bangun, tetapi Isabella membiarkan suaminya tanpa peduli aktivitas apa yang menanti Satria.Satria tersentak saat melihat jam dinding. “Hah, serius sudah jam sembilan!”“Ya,” jawab datar Isabella.“Harusnya saya kuliah pagi. Sekarang saya

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 148. Attar Amir Aqil

    Suana hening sangat lama, hingga Satria kembali bicara. “Apa kamu tetap akan melanjutkan perceraian, apa kamu akan mengubah keputusan kamu?”Isabella menjawab santun, “Saya yang harus menanyakan itu pada kamu.”“Kalau saya tetap melanjutkan?”“Saya juga ....” Hati Isabella seakan sudah kebal pada rasa sakit. Bahkan yang ini. “Kalau kamu memilih berpisah, sebelumnya kamu harus beri nama anak kita.” Ini adalah permintaan sederhana Isabella, tetapi diwajibkan pada Satria.Satria memandangi Isabella karena tatapan istrinya seolah tanpa keraguan walaupun mereka bercerai.Satria kembali menunduk, tetapi tidak melepaskan tangan Isabella. Lalu berkata lirih, “Naura pergi. Dia mencampakan saya. Apalagi yang harus saya lakukan karena andai berpisah sama kamu, saya tidak yakin Naura akan bersama saya ....”Isabella menjawab datar, “Itu urusan kamu. Jangan menjadikan saya cadangan karena kamu gagal mendapatkan Naura!”Satria kembali memandangi wajah Isabella. Kini, dalam tatapan Isabella terdapat

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 147. Hasil Test DNA

    Satria masuk ke kamar rawat, jadi dia bertemu dengan orangtuanya dan orangtua Isabella yang sedang berkumpul.Semua orang menyambut kedatangan Satria dengan hangat, termasuk Isabella. Mia segera menggiring putranya menuju tempat mereka duduk berkumpul. “Alhamdulillah kamu sudah datang ....” Senyumannya menunjukan kebahagiaan, tetapi hatinya sangat kesal pada Satria setelah mengetahui sikap buruknya pada Isabella dan bayi mereka yang belum diberi nama.Tanpa persetujuan Isabella, Mia segera meraih amplop cokelat yang berisi laporan hasil test DNA hingga gadis ini terkejut.Namun, ternyata Mia menyampaikannya sangat bijak di hadapan suaminya, anaknya dan kedua mertuanya. “Ini hasil test DNA anak kalian. Dokter yang memberikannya karena Isabella seorang perawat walaupun bukan di rumah sakit ini, jadi Abel memiliki hak istimewa, yaitu mendapatkan test DNA tanpa perlu meminta.”Mia

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 146. Hari ini Saya Akan Menceraikan Abel!

    Isabella hanya menatap sendu pada langit-langit. “Bukan perpisahan yang Abel mau karena sebelum itu Satria harus tahu jika selama ini saya mengandung anaknya ....”Pun, hatinya semakin lebur saat memikirkan bayi mereka. “Sabar ya, Sayang ... pasti akhirnya Papa kamu akan menerima kamu ....”Bayi mungil itu berada di dalam box yang sangat hangat, wajahnya sangat polos dan murni.Namun, ternyata hari ini Satria tidak datang ke rumah sakit dan dia juga tidak terlihat di rumah. Maka Haris sangat murka.Saat ini, hanya Mia yang menemai Isabella hingga ketukan pintu memecah keheningan dan membuat wanita ini bersemangat. “Pasti itu Satria! Mama buka dulu ya, pintunya.” Mia segera meletakan pisau di atas piring saat buah yang dikupasnya belum selesai.Isabella hanya memandangi punggung Mia yang semakin mendekati pintu, tetapi dia tidak yakin itu Satria. “Kalau itu Satria, harusnya tidak usah mengetuk pintu.”Mia tersenyum bahagia saat membukakan pintu, tetapi senyumannya perlahan redup karena

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 145. Tinggalkan Satria!

    Satria berjuang demi menghentikan kepergian Naura, tapi sudah terlambat karena Naura sudah berjalan hendak masuk ke dalam pesawat. Namun, Satria juga melihat Devan yang berjalan di belalang Naura. Devan sempat melirik dan menyadari kehadiran Satria, tetapi dia memilih abai dan berpura-pura tidak melihatnya. Saat ini kepala Satria dipenuhi pertanyaan. "Kenapa Naura bersama Devan?" Sekaligus, dia harus rela saat hatinya sakit dan hancur karena harus menyaksikan kepergian Naura. "Nay ...." Rintih Satria. Naura menoleh karena panggilan lemah Satria membuat dadanya berdebar, tetapi sayangnya keberadaan Satria terhalangi oleh lalu lalang. Naura menundukan wajahnya sangat sendu. "Pasti cuma perasaan karena tidak mungkin Satria mencegah saya pergi ...."Maka, akhirnya Naura terbang keluar negeri meninggalkan semua kenangannya bersama Satria. Pun, Satria harus menyaksikan hari-harinya dengan Naura berakhir dan mungkin tidak akan pernah terulang.Satria termenung cukup lama di bandara ka

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 144. Nay, Jangan Pergi!

    “Satria bilang kamu bersedia bercerai setelah melahirkan. Saya mohon, jangan lakukan itu ....” Naura tidak enggan mengatakan hal ini karena jika benar dia penyebabnya, gadis ini tidak ingin menjadi penyebab hancurnya rumah tangga Satria dan Isabella.Namun, saat ini Isabella hanya memandang kosong ke arah Naura. ‘Semalam dan tadi pagi Satria sangat perhatian. Jadi Satria punya maksud terselubung. Apa Satria ingin membahagiakan saya sebelum perceraian?’“Abel. Saya mohon ... jangan pernah bercerai dengan Satria.” Naura mengulang kalimatnya bahkan lebih tatapannya lebih dalam.Saat ini Isabella tersadar, lalu tersenyum kecil. “Ini rumah tangga saya dan Satria.” Isabella menjawab dengan bijak, tetapi berhasil menyentil Naura.Naura mendesah. “Saya memang tidak punya hak apapun, dan tidak sepantasnya saya mencampuri rumah tangga kamu dan Satria. Tapi ... kalau alasan kamu bersedia bercerai karena saya, saya akan merasa sangat bersalah. Jadi tolong jangan bercerai, karena walaupun kalian b

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 143. Kepalsuan

    Pagi ini Satria menuntun Isabella hingga tiba di ruang makan. Mia sudah di sana, maka salah satu telapak tangannya dipakai menutup mulutnya yang menganga.“Pagi, Ma ....” Satria menyapa ibunya dengan hangat tanpa melepaskan telapak tangan Isabella. Laki-laki ini memperlakukan istrinya dengan lembut, dia juga yang menggeser kursi hingga Isabella duduk nyaman.Mia membalas sapa Satria dengan suasana hati berjuta bahagia karena ini adalah pagi yang sangat indah. “Pagi, Sayang ....”“Kok Mama sendiri? Mana Papa?” Bukan hanya hangat dan perhatian pada Isabella, tetapi Satria melakukannya pada ibunya juga.“Papa masih di halaman. Sebentar lagi nyusul,” kekeh Mia. Perubahan Satria membuatnya linglung karena terlalu mendadak, tetapi sangat disyukuri.“Satria panggil Papa dulu deh, Mama di sini saja sama Abel.”“Iya, Sayang ....” Mia tidak bisa berhenti tersenyum atas perubahan baik Satria.Saat Satria berlalu, Mia segera bertanya pada Isabella untuk menjawab penasarannya, “Apa yang terjadi pa

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 142. Membahagiakan Kamu Sampai Hari Perceraian!

    Malam ini Satria menjamah Isabella. Ini adalah pertama kalinya setelah beberapa bulan istrinya diabaikan. Saat ini Isabella melayani suaminya dengan baik, tetapi tidak berharap Satria berubah menjadi lebih baik karena dirasa tidak seinstan itu atau tidak mungkin.Setelah memuaskan nafsunya, Satria berkata jahat saat mereka masih berada di bawah selimut yang sama, “Saya kira anak itu sudah tidak ada!”Isabella segera menegur, “Jangan asal bicara!”Satria tidak merespon karena segera meninggalkan kamar, tapi rupanya Haris masih berada di ruang tengah. Maka pria ini segera mengatakan isi hatinya saat bertemu putranya, “Apa yang kamu dapatkan setelah meninggalkan anak dan istri kamu selama dua bulan?” Wajahnya datar.Satria tahu ayahnya tidak mungkin menyambut hangat kepulangannya. “Satria butuh waktu sendiri.”“Lalu, apa hikmah yang kamu dapat?”Sejenak, Satria tidak bisa mengatakan apapun. “Mendinginkan kepala.”“Abel adalah istri salihah. Kamu harus tahu jika selama kamu menghilang, Ab

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status