Share

Bab 91. Apa Saya Harus Mengaku pada Abel?

"Nay," sapa Satria yang menunjukan rasa kaget, tapi juga senang. Sedangkan Isabella selalu mampu mengontrol dirinya.

"Eh, Naura ... saya kira kamu kuliah." Bahkan Isabella selalu terkekeh.

"Tidak ... saya ada urusan dengan mama jadi bolos, hari ini saja." Seperti biasanya, Naura selalu gugup di depan Isabella. Apalagi sekarang dia harus dihadapkan pada keharmonisan Isabella dan Satria, itu membuat hatinya terluka hingga akhirnya semakin sulit mengontrol diri.

Mia segera menggiring Naura untuk berkumpul bersama mereka. "Syukur Naura datang. Tante senang kamu di sini ...." Hangat dan lembutnya, tetapi Naura hanya tersenyum kecil.

'Saya tidak mau berlama-lama di sini!' Naura mengeluh bersama kegelisahan. "Eu ..., maaf Tante. Naya tidak bisa lama, karena mama menunggu di rumah.' Naura segera memikirkan alasan yang sangat bagus.

"Ya sudah ... titip salam untuk mamanya Naya." Senyuman hangat dan lambut Mia.

"Iya, Tante. Akan Naya sampaikan." Saat ini hatinya mulai merasa lega hingga s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status