Share

316. Sihir Kegelapan

Bimantara sudah berhasil turun dari pohon tinggi itu. Dia membacakan mantra agar kaki cahaya naganya menyala dan bisa berjalan tanpa tongkat untuk mencari keberadaan tongkat hitamnya yang jatuh entah kemana. Sesaat kemudian kaki cahaya naganya menyala. Dia pun langsung berjalan menyusuri hutan yang gelap gara-gara awan hitam masih menyelimuti di atasnya. Hujan masih turun deras. Kilat masih menyambar-nyambar.

“Tongkat Hitam! Dimana kau! Tunjukkan keberadaanmu padaku!” teriak Bimantara sambil melihat-lihat ke dalam semak-semak.

“Tongkat Hitam! Dimana kau!” teriak Bimantara sekali lagi. Kilat kian terdengar kuar menyambar-nyambar. Bimantara mendongak ke atas langit. Suasana langit hampir mirip ketika dia hendak pergi bersama Kepala Perguruan dulu untuk mencari tempat persembunyian saat perang terjadi di nusantara.

“Apakah pelakunya Penguasa Iblis seperti yang dikatakan Guru Besar Nyi Laksita?” tanya Bimantara dengan heran.

Dia pun kembali berjalan mengitari hutan mencari tongkat hitamny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status