Share

322. Penyamaran Sempurna

Bimantara mencoba bangkit dengan tongkat hitamnya. Roh hitam yang menjelma menjadi manusia itu mendekat padanya pandangan melototnya. Di belakangnya berdatangan puluhan Roh hitam yang lainnya siap menyerang Bimantara.

“Sial,” umpat Bimantara. “Aku harus menggunakan jurus itu untuk melawan mereka yang jumlahnya sangat banyak.”

Bimantara sedikit memejamkan mata. Tiba-tiba kaki cahaya naganya menyala. Dia melempar tongkat hitamnya ke samping. Roh-Roh hitam itu heran apa yang akan dilakukan Bimantara pada mereka.

“Hiaaaaaaaat!” teriak Bimantara sambil melompat ke atas dengan jurus meringankan tubuhnya. Tak lama kemudian Bimantara berputar bagai gasing di atas sana.

Roh-Roh jahat itu mendongak ke atas dengan was-was.

Sementara Dewa Angin di atas pohon tampak takjub melihatnya. Dewa Api dan Dewa Bumi yang masih di sebelah Dewa Angin tampak heran melihatnya.

“Jurus apa yang dia gunakan?” tanya Dewa Api heran.

“Itu jurus tendangan seribu,” jawab Dewa Angin. “Jurus andalan dan terhebat yang di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status