Share

323. Ajian Pembangkit Arwah

Dahayu membuka matanya. Dia terbangun dengan keringat mengucur di keningnya. Seketika Dahayu bangkit lalu duduk di tepi kasur dengan bingung. Dia menatap ke arah jendela kamarnya. Hujan tidak lagi terdengar. Suara kilat tidak lagi menggelegar.

“Sertinya hujan sudah reda,” ucap Dahayu.

Dia pun berlajan menuju jendela. Sesampainya di sana dia membuka jendela lalu menatap ke bawah sana. Pekarangan istana tampak sepi. Ada beberapa prajurit yang lalu lalang berjaga malam. Langit tampak sudah dipenuhi bintang-bintang.

“Kau pasti sudah aman melakukan pengembaraan Bimantara,” gumam Dahayu. Seketika dia merasa tenang.

Dahayu pun kembali menutup jendela kamar lalu berjalan ke arah kasur. Dia duduk di tepi kasur dengan bingung. Dahayu pun kembali bangkit lalu berjalan ke arah lemari. Di sana dia meraih selembar kain yang tampak lukisan wajah Bimantara di permukaannya. Dahayu membawa lukisan itu ke atas kasur kembali.

Saat Dahayu sudah duduk di tepi kasur kembali, dia menatap lukisan itu dengan l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hakayi
oh iya. wait ya. Haha
goodnovel comment avatar
Rafah Keysa
tetap semangat dan sehat selalu Kaka Thor...di tunggu tgl 21 nya hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status