Beranda / Pendekar / Bimantara Pendekar Kaki Satu / 202. Ingatan yang Hilang

Share

202. Ingatan yang Hilang

Pangeran Sakai berlutut di hadapan Raja Dwilaga di singgasana. Raja Dwilaga telah menjemput Pangeran Sakai di perguruan Matahari untuk menghadapnya sementara sebelum dia melaksanakan tugas terakhir di perguruan – mencari kitab sakti. Di sana sudah duduk Panglima Sada dan para pejabat istana.

“Maafkan aku, yang mulia. Sepertinya rencana mengadakan upacara ikrar itu harus dibatalkan,” pinta Pangeran Sakai.

Raja Dwilaga terkejut mendengarnya. Panglima Sada pun tak kalah terkejutnya.

“Kenapa?”

“Aku telah salah sangka. Aku kira Dahayu selama ini mencintaiku, ternyata itu dilakukan Dahayu karena tidak enak kepadaku, karena aku seorang Pangeran dari kerjaan ini, dia tidak bisa menolak cintaku sementara hatinya bukan untukku,” jawab Pangeran Sakai.

Raja Dwilaga berdiri dengan marah.

“Itu artinya Dahayu telah membohongimu dan mengkhianatimu! Dia harus dihukum!” geram Raja Dwilaga.

Panglima Sada tampak panik mendengarnya, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Pangeran Sakai bersujud padanya.

“I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status