Share

207. Surat Untuk Para Raja

Siang itu, Raja Dawuh berdiri di atas bangunan tinggi di pinggir pantai. Laut yang terbentang di hadapannya adalah samudera luas. Nun jauh di sana adalah wilayah asing yang tidak termasuk wilayah Nusantara. Dia memandangi lautan luas di hadapannya dengan lekat. Para prajuritnya sudah berjaga di sepanjang garis pantai wilayah Kerajaan Nusantara Tengah. Seorang lelaki, Sang Panglima yang baru dilantiknya naik ke atas bangunan itu lalu menghadap Sang Raja Muda itu. Dia adalah Panglima Adhira.

“Ampun yang mulia! Para prajurit sudah hamba kerahkan untuk menjaga di setiap titik garis pantai wilayah kerajaan,” ucapnya.

Raja muda itu menoleh pada Adhira.

“Bagus, kalian jangan sampai lengah! Jika kapal-kapal layar itu sudah berdatangan, siapkan penyerangan jika kedatangan mereka untuk memerangi kita,” pinta Raja Dawuh.

“Baik yang mulia!” ucap Panglima Adhira. “Ampun yang mulia, apakah yang mulia benar-benar yakin kalau pasukan kerajaan dari Tala akan menuju ke sini? Bukankah yang mulia mendapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status