Share

214. Datuk Margi

Kepala Pergurun berdiri sambil menatap Pendekar Pedang Emas yang tampak sadar namun masih terlihat lemas di ruangan Tabib Perguruan. Pendekar itu menatap kepala perguruan dengan lemah.

“Apakah aku masih bisa diselamatkan?” tanya Pendekar Pedang Emas dengan sedih.

“Percayalah, kau pasti akan sembuh. Bimantara tengah mengarungi samudera menuju daratan Suwarnadwipa untuk mendapatkan obat yang bisa mengeluarkan racun di tubuhmu,” jawab Kepala Perguruan.

Pendekar Pedang Emas terkejut mendengarnya. “Kenapa harus jauh-jauh ke sana untuk mendapatkan obat penawar racun di tubuhku?”

“Hanya di sana bunga raksasa merah berada. Dan hanya di sana kita bisa menemukannya,” jawab Kepala Perguruan.

Pendekar Pedang Emas menatap langit-langit ruangan itu dengan tatapan sendu. “Harusnya Tuan Guru Besar tidak mengutus Bimantara ke sana,” ucap pendekar itu dengan tidak enak hati.

“Hanya dia yang bisa ke sana. Semua murid harus menyelesaikan tugas akhirnya. Semua penghuni perguruan harus menunaikan tugas mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status